Doa Meminta Perlindungan dari Musuh

رَبِّ أَعِنِّي وَلَا تُعْنَ عَلَيَّ، وَانْصُرْنِي وَلَا تَنْصُرْ عَلَيَّ، وَامْكُرْلِي وَلَا تَمْكُرْ عَلَيَّ، وَاهْدِنِي وَيَسِّرْ هُدَايَ إِلَيَّ، وَانْصُرْنِي عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي لَكَ شَاكِرًا، لَكَ ذَاكِرًا، لَكَ رَاهِبًا، لَكَ مِطْوَاعًا، إِلَيْكَ مُخْبِتًا –أَوْ: مُنِيبًا–، رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِي وَاغْسِلْ حَوْبَتِي وَأَجِبْ دَعْوَتِي وَثَبِّتْ حُجَّتِي وَاهْدِ قَلْبِي وَسَدِّدْ لِسَانِي وَاسْلُلْ سَخِيْمَةَ قَلْبِي

“Wahai Rabbku, tolonglah diriku atas musuh-musuhku dan janganlah Engkau tolong musuh-musuhku atas diriku. Balaslah makar atas musuhku dan janganlah Engkau membuat makar atas diriku. Tunjukilah diriku da mudahkanlah diriku mengikuti petunjuk. Tolonglah diriku atas orang yang melampaui batas terhadapku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang hanya bersyukur kepada-Mua, berdzikir kepada-Mua, takut kepada-Mu, tunduk dan kembali kepada-Mu. Wahai Rabbku, terimalah taubatku, bersihkanlah dosaku, kabulkanlah doaku, kokohkanlah hujjahku, tunjukilah hatiku, luruskanlah lisanku dan keluarkanlah sifat dendam dari hatiku.”

(HR. Abu Dawud no. 1510 dengan sanaad yang shahih, dari sahabat Ibnu Ababs c)