Kurma Tak Sekadar Hidangan Berbuka Puasa

kurma bukan sekedar hidangan berbuka puasa

Kurma tak semata hidangan buka puasa. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari buah yang mudah dijumpai karena tak mengenal musim ini. Kandungan kaliumnya yang tinggi, menjadikan kurma ampuh untuk mencegah stroke.

Buah-buahan dikenal sebagai sumber utama vitamin, terutama vitamin C dan mineral. Namun, kandungan energi atau kalorinya rendah, sebab lemak yang dikandungnya juga rendah. Berbeda halnya dengan kurma.

Kandungan lemak pada kurma memang bisa diabaikan. Namun, karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini bisa menyediakan energi yang tinggi pula. Malah paling tinggi di antara keluarga besar buah-buahan. Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi penting bagi fungsi tubuh, terutama jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium. Fungsi mineral ini membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta membantu mengatur tekanan darah.

Itulah sebabnya kurma menjadi istimewa. Apalagi, beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium bisa menurunkan risiko serangan stroke.

Mencegah Stroke

Makin banyak makanan kaya kalium yang dikonsumsi biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita stroke. Para peneliti menyimpulkan dengan hanya makan satu porsi ekstra-makanan kaya kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal bisa diturunkan hingga 40%. Batas 400 mg kalium itu mudah sekali Anda penuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja, atau setara dengan lima butir kurma.

Makanan tinggi kalium, menurut seorang pakar penyakit darah tinggi, juga bisa membantu menurunkan tekanan darah serta bisa memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimana pun kondisi tekanan darah seseorang.

Untuk membuktikan hal itu, ia melakukan eksperimen pada dua kelompok tikus yang terserang hipertensi. Satu kelompok tikus diberi diet tinggi kalium dan kelompok lain diet kalium normal. Hasilnya luar biasa. Di antara kelompok tikus yang mendapat suapan kalium tinggi, tak satu pun mengalami perdarahan otak. Sementara 40% pada kelompok tikus yang mendapat kalium normal menderita stroke ringan yang dibuktikan dengan adanya perdarahan otak.

Dari hasil penelitian itu, ditarik kesimpulan bahwa konsumsi ekstrakalium bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah.

Jadi jelas, kurma yang sering disuguhkan sebagai salah satu hidangan berbuka puasa di bulan Ramadhan, bukan makanan pembuka biasa. Diam-diam ia menyimpan senjata potensial antistroke dan anti-serangan jantung.

Selain kalium yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, kurma juga mengandung salisilat. Zat ini, dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam.

Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi (anti-peradangan), dan berdampak melenyapkan rasa nyeri. Kecuali itu, salisilat juga bisa memengaruhi prostaglandin (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos dan menurunkan tekanan darah).

Komposisi Gizi

Nilai gizi utama yang diandalkan kurma memang kandungan karbohidrat sederhananya, alias gulanya yang tinggi. Kandungan karbohidratnya berkisar dari sekitar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur matahari).

Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan).

Menurut seorang dokter dari Mesir, kurma mengandung zat gula 70%. Sebagian besar zat gula yang terdapat di dalamnya sudah diolah secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti halnya gula pada buah-buahan yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna, dan menjadikannya sebagai gizi yang baik. Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur.

Segelas air yang mengandung glukosa, akan diserap tubuh dalam 20—30 menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45—60 menit. Artinya, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi lebih segar dan tahan lapar, karena bahan pangan ini juga kaya akan serat.

Keunggulan kurma lainnya mengandung berbagai vitamin penting, seperti vitamin A, thiamin, dan riboflavin dalam jumlah yang bisa diandalkan, serta niasin dan kalium dalam jumlah yang sangat andal.

Selain itu, buah ini ternyata juga memuat berbagai zat gizi lain seperti zat besi, vitamin B, asam nikotinat serta serat (bukan zat gizi) dalam jumlah memadai.

Dalam setiap 100 g kurma kering terkandung vitamin A 50 IU, thiamin 0,09 mg, riboflavin 0,10 mg, niasin 2,20 mg, serta kalium 666 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat serta penting untuk fungsi jantung.

Riboflavin dan niasin misalnya, akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara thiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam membentuk dan memelihara kulit yang sehat. Thiamin penting bagi sel-sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf.

Kurma juga mengandung banyak mineral penting, seperti magnesium, potasium, dan kalsium. Mineral-mineral itu sangat diperlukan oleh tubuh. Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terdapat semacam hormon potuchsin yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga bisa mencegah perdarahan rahim.

Kurma dan Kecantikan Kulit

Ini khasiat lain dari kurma. Kurma ternyata juga mampu membuat kulit segar dan mencegah infeksi kulit. Kandungan vitamin B6 dan protein yang terdapat di dalamnya, sanggup mencegah dermatitis (infeksi kulit) serta membuat warna kulit menjadi segar dan tidak pucat.

Body scrub dari buah kurma yang dicampur buah cranberries (buah kecil berwarna merah yang banyak digunakan untuk pembuatan roti, kue, atau selai) dan jus aprikot (buah berbiji benih besar) akan menghasilkan suatu ramuan perawatan kulit yang mengandung vitamin C, vitamin A, vitamin B6, dan protein, yang semuanya berguna untuk membersihkan, melembutkan, dan menjaga kekenyalan kulit Anda.

Cara membuatnya sebagai berikut; ambil 8 buah kurma, ½ ons buah cranberrries beku, ½ cangkir jus aprikot (bisa dibeli di supermarket yang banyak menjual produk impor), dan ½ sendok teh oatmeal (tepung dari gandum).

Setelah siap dengan bahan-bahannya, Anda tinggal memasukkan semua bahan ke dalam blender, dan proseslah hingga semua bahan lumat dan menjadi halus. Selanjutnya gunakan bahan-bahan yang sudah menyatu tadi sebagai scrub pada saat mandi. Caranya, basahi tubuh Anda dengan air hangat, lalu lumurkan dan gosok tubuh Anda dengan campuran kurma dan aprikot tadi. Lakukan dengan lembut dan perlahan-lahan. Selanjutnya basahi tubuh Anda dengan air hangat, kemudian mandilah seperti biasa dengan air dingin.

Wallahu a’lam.

(Redaksi, dari berbagai sumber)

Comments are closed.