Menyikapi Celaan & Pujian

  • Munir maula al-Fudhail bin Abi Ayyasy menceritakan, Saya sedang duduk bersama dengan Wahb bin Munabbih rahimahullah (wafat 110 H). Seorang lelaki datang dan berkata, “Aku tadi melewati si Fulan, dia sedang menyebutkan aibmu.”

Wahb pun marah dan berkata, “Apakah setan tidak menemukan utusan selain dirimu?”

Saya tetap bersama dengan Wahb hingga si Fulan yang mencelanya datang dan mengucapkan salam kepada beliau. Wahb menjawab salamnya, lalu mengulurkan tangan untuk menjabat tangan si Fulan dan memberinya tempat duduk di sampingnya.

  • Ibrahim bin Umar menyampaikan bahwa Wahb bin Munabbih rahimahullah mengatakan,

“Jika seseorang memujimu dengan sesuatu yang tidak ada padamu, janganlah engkau merasa aman, karena bisa jadi dia juga akan mencelamu dengan sesuatu yang tidak ada padamu.”

(Shifatu ash-Shofwah hlm. 411)