Puasa Tiga Hari Tiap Bulan

 

Pertanyaan:

Bolehkah dalam satu bulan puasa tiga hari pada minggu pertama awal bulan dan puasa tiga hari pada ayyamul bidh?

Jawab:

Muadzah al-Adawiyah pernah bertanya kepada Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha,

أَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. فَقُلْتُ لَهَا: مِنْ أَيِّ أَيَّامِ الشَّهْرِ كَانَ يَصُومُ؟ قَالَتْ: لَمْ يَكُنْ يُبَالِي مِنْ أَيِّ أَيَّامِ الشَّهْرِ يَصُومُ

“Apakah dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulan?”

Aisyah menjawab, “Ya.”

Aku (Muadzah) bertanya lagi, “Pada hari yang mana dari bulan tersebut beliau berpuasa?”

Aisyah menjawab, “Beliau berpuasa tanpa menghiraukan apa pun harinya dari bulan tersebut.” (HR. Muslim no. 1160)

Baca juga: Berniat Puasa Sunnah Setelah Subuh

Dalam riwayat yang lain, beliau berkata,

“Tanpa menghiraukan apakah puasanya pada awal bulan, di tengahnya, atau di akhirnya.” (HR. at-Tirmidzi no. 760 dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,

“Kita memiliki dua (cara):

  1. Disunnahkan puasa tiga hari setiap bulan, baik dilakukan di awal bulan, di pertengahannya, atau di akhirnya, baik secara berurutan maupun terpisah-pisah.
  2. Sebaiknya puasa tersebut dilakukan di hari bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 (bulan qamariah).
Baca juga: Adab-Adab Berpuasa

Menentukan (keutamaan berpuasa) di hari-hari bidh tersebut seperti halnya (keutamaan) menentukan shalat di awal waktunya. Artinya, hari yang paling utama untuk berpuasa tiga hari tiap bulan adalah hari-hari bidh. Namun, orang yang berpuasa tiga hari tersebut bukan pada hari-hari bidh tetap mendapatkan pahala, yaitu keutamaan seperti puasa sepanjang masa.”

(asy-Syarhul Mumti’ 3/569—570 terbitan al-Maktabah al-Islamiyah, Kairo, Mesir)

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)