Qutailah bintu Shaifi

(ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Abdirrahman)

Di antara sekian banyak sosok shahabiyat, dia mungkin tak banyak dikenal. Namun, bagi orang yang menelaah kitab hadits, dia akan menjumpai nama wanita mulia ini. Dia, Qutailah bintu Shaifi al-Juhaniyah x. Dia termasuk para wanita yang berhijrah ke Negeri Habasyah pada hijrah yang pertama.
Tercatat satu hadits yang dia riwayatkan dari Rasulullah n. Qutailah menuturkan, pernah datang seorang pendeta Yahudi kepada Rasulullah n.
“Hai Muhammad!” ujar pendeta itu, “Kalian ini kaum yang paling baik seandainya kalian tidak berbuat syirik.”
“Bagaimana itu?” tanya Rasulullah n.
“Salah seorang di antara kalian bila bersumpah mengatakan ‘Demi Ka’bah’.” kata si pendeta.
Rasulullah n diam sejenak. Lalu beliau menyatakan, “Barang siapa bersumpah, hendaknya bersumpah dengan nama Rabb Ka’bah!”
“Hai Muhammad!” ujar pendeta itu lagi, “Kalian adalah umat terbaik seandainya kalian tidak menjadikan tandingan bagi Allah.”
“Bagaimana itu?” tanya Rasulullah n.
“Kalian mengatakan ‘Atas kehendak Allah dan kehendakmu’.” kata si pendeta.
Rasulullah n kembali diam sejenak. Setelah itu beliau menyatakan, “Barang siapa ingin mengatakan ucapan itu, hendaknya mengatakan ‘Atas kehendak Allah kemudian kehendakmu’.”1

Sumber bacaan:
– Al-Ishabah, al-Hafizh Ibnu Hajar al-’Asqalani (8/284)
– Ath-Thabaqatul Kubra, al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr (10/292)
– Tahdzibul Kamal, al-Imam al-Mizzi (35/270—272)

Catatan Kaki:

1 Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imam an-Nasa’i dalam al-Mujtaba (7/6) dan ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 986, al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya (6/371 & 372), al-Imam ath-Thahawi dalam Musykilul Atsar (1/91 & 357), al-Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak (4/297), beliau mensahihkannya dan disepakati oleh al-Imam adz-Dzahabi. Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan dalam al-Ishabah (8/284), “Hadits sahih.”