Tangisan Seorang Mukmin

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata, “Barang siapa yang ilmunya membuat dia menangis, maka dia seorang yang alim.” Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

          إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ مِن قَبۡلِهِۦٓ إِذَا يُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ يَخِرُّونَۤ لِلۡأَذۡقَانِۤ سُجَّدٗاۤ ١٠٧

“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila al-Qur’an dibacakan kepadanya, mereka menyungkurkan muka mereka sambil bersujud.” (al-Isra’: 107)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

إِذَا تُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُ ٱلرَّحۡمَٰنِ خَرُّواْۤ سُجَّدٗاۤ وَبُكِيّٗا۩ ٥٨

“Apabila dibacakan ayat-ayat Ar-Rahman (Dzat Yang Maha Pemurah) kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan sujud dan menangis.” (Maryam: 58) (Mawa’izh lil Imam Sufyan ats-Tsauri, hlm. 132—133)

 

Al-Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Andai seseorang menangis pada sekumpulan manusia karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, niscaya mereka dirahmati semuanya.”

“Tidak ada satu amalan pun kecuali ada timbangannya yang jelas kecuali menangis karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala tidak membatasi sedikit pun nilai dari setiap tetes air matanya.”

Beliau juga berkata, “Tidaklah seseorang menangis kecuali hatinya menjadi saksi akan kebenaran atau kedustaan dia.” (Mawa’izh lil Imam al-Hasan al-Bashri, hlm. 109)

 

Abdul Karim bin Rasyid rahimahullah berkata, “Aku pernah berada di majelis al-Hasan al-Bashri, kemudian ada yang menangis dengan mengeraskan tangisannya. Al-Hasan berkata, ‘Sesungguhnya sekarang setan telah membuat orang ini menangis’.” (Mawa’izh lil Imam al-Hasan al-Bashri, hlm. 152)