Waswas Saat Bersuci

Pertanyaan:

Saya merasakan kesempitan, kesedihan, dan waswas selama bertahun-tahun. Masalah saya, ada di kemaluan sedikit daging bekas khitan yang mungkin tidak rapi. Di daging itu ada dua lubang yang sangat kecil yang tembus. Kalau saya mandi junub, saya kesulitan dan tidak bisa mengalirkan air ke dua lubang itu karena terlalu kecil. Saya takut menzalimi diri sendiri jika memaksa mengalirkan air. Jadi, saya berusaha semampu saya dengan membasuh daging itu dan lubang itu di permukaannya. Akan tetapi, airnya tidak masuk saking kecilnya.

Apakah mandi junub saya sah, Ustadz? Apa yang harus saya lakukan? Mohon penjelasan dan nasihatnya. Semoga atas izin Allah bisa melapangkan dada saya yang sempit ini.

Jawab:

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ

“Allah tidaklah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (al-Baqarah:  286)

Insya Allah mandi junubnya sudah sah meskipun diprediksi air tidak sampai masuk ke dalam lubang tersebut. Sebab, hal itu termasuk di luar kesanggupan.

Baca juga: Jaring-Jaring Setan Itu Bernama Ghuluw

Dalam sebuah hadits dari Ummu Salamah radhiallahu anha,

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِي فَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ؟ قَالَ: لَا. إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِي عَلَى رَأْسِكِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَيْكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ

Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mengikat rambutku. Apakah harus aku lepas ikatan tersebut untuk mandi junub?”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Cukup engkau tuangkan air ke atas kepalamu sebanyak tiga cidukan tangan. Kemudian engkau ratakan air ke seluruh badanmu maka engkau telah suci.” (HR. Muslim no. 330)

Baca juga: Mandi Biasa Sekaligus Mandi Junub

Subhanallah. Sederhana sekali tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Maka dari itu, tidak sepatutnya kita mempersulit diri.

Perasaan waswas atau kesempitan harus dilawan, jangan dituruti. Banyak-banyak ber-ta’awudz (membaca a’udzubillah), berdoa memohon kepada Allah agar penyakit tersebut segera hilang, dan dimudahkan segala urusan.

Baca juga: Waswas ketika Shalat

Semoga Allah memberikan taufik-Nya bagi kita semua. Wallahu a’lam bish-shawab.

Ditulis oleh Ustadz Abu Ishaq Abdullah