Kristenisasi dan Makar Ahli Kitab

Segala puji dan kesempurnaan hanya milik Allah ‘azza wa jalla, Rabb semesta alam, yang telah menjadikan Islam sebagai agama satu-satunya yang diterima dan diakui di sisi-Nya. Firman-Nya,

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali ‘Imran: 19)

وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥

“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali ‘Imran: 85)

Mahasuci Allah yang telah memberitakan kepada kita tentang besarnya kebencian orang-orang kafir dan sengitnya permusuhan mereka kepada kaum muslimin. Sampai-sampai mereka mengerahkan segala kekuatan dan kemampuan untuk memerangi Islam.

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menginfakkan harta mereka untuk menghalangi (manusia) dari jalan Allah.” (al-Anfal: 36)

وَلَتَسۡمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشۡرَكُوٓاْ أَذٗى كَثِيرٗاۚ

“Dan pasti kalian akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hatimu dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik.” (Ali ‘Imran: 186)

Shalawat serta salam untuk Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah bersabda,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidak ada seorang pun Yahudi atau Nasrani yang mendengar (tentang diutusnya aku), kemudian dia mati dalam keadaan tidak beriman kepada (syariat) yang aku bawa, melainkan pasti dia menjadi penduduk neraka.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Allah ‘azza wa jalla telah menjadikan umat Islam ini sebagai umat yang terbaik, sebagaimana firman-Nya,

كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ

“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” (Ali ‘Imran: 110)

Banyaknya keutamaan Islam inilah yang memicu kebencian serta kedengkian kaum Yahudi dan Nasrani terhadap Islam dan kaum muslimin. Karena itu, mereka sangat berambisi untuk memurtadkan dan menyesatkan kaum muslimin dari agama yang haq ini.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَدَّ كَثِيرٞ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ لَوۡ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعۡدِ إِيمَٰنِكُمۡ كُفَّارًا حَسَدٗا مِّنۡ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلۡحَقُّۖ

“Banyak di antara ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat memurtadkan kalian kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.” (al-Baqarah: 109)

وَدُّواْ لَوۡ تَكۡفُرُونَ كَمَا كَفَرُواْ فَتَكُونُونَ سَوَآءٗۖ

“Mereka sangatlah berharap kalian (kembali) menjadi kafir seperti mereka sehingga kalian (bernasib) sama dengan mereka.” (an-Nisa: 89)

وَدَّت طَّآئِفَةٞ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ لَوۡ يُضِلُّونَكُمۡ

“Segolongan dari ahli kitab ingin seandainya kalian (menjadi) sesat.” (Ali ‘Imran: 69)

Kata “kristenisasi” tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita, yaitu ajakan untuk memeluk agama Kristen (Nasrani).

Islam merupakan sasaran utama misionaris dalam misi pluralisasi mereka,

sebagai pelampiasan kedengkian ahli kitab terhadap Islam. Selain itu, mereka aktif menyebarkan agama Nasrani di komunitas selain Islam terutama daerah-daerah yang masih primitif.

 

Program Misionaris Mewujudkan Kristenisasi

Di antara kegiatan yang mereka lakukan untuk mengajak orang menjadi pemeluk Nasrani ialah:

  1. Menghalangi atau menghambat para pemeluk agama (Nasrani) dari agama Islam.

Sasarannya adalah masyarakat yang mayoritasnya memeluk agama Nasrani.

  1. Menghalangi atau menghambat umat agama selain Kristen untuk memeluk agama Islam.

Caranya ialah mencegah perkembangan Islam lalu menempatkan misionaris mereka di pos-pos yang sebelumnya ditempati oleh kaum muslimin. Allah ‘azza wa jalla berfirman,

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ أُوتُواْ نَصِيبٗا مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡجِبۡتِ وَٱلطَّٰغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ هَٰٓؤُلَآءِ أَهۡدَىٰ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ سَبِيلًا ٥١

“Tidakkah engkau memerhatikan orang-orang yang diberi bagian dari kitab (Taurat/Injil); mereka percaya kepada al-Jibt dan Thagut, serta mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik) bahwa mereka (orang kafir) itu lebih baik jalannya daripada orang-orang yang beriman.” (an-Nisa: 51)

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata, “Demikianlah, kekufuran dan kedengkian telah menyeret mereka hingga mengutamakan jalan orang-orang kafir penyembah berhala daripada jalan orang-orang yang beriman.” (Taisir al-Karimir Rahman)

  1. Upaya mengeluarkan kaum muslimin dari agama Islam.

Inilah yang mereka tempuh sepanjang zaman, sebagaimana firman Allah ‘azza wa jalla,

وَقَالُواْ كُونُواْ هُودًا أَوۡ نَصَٰرَىٰ تَهۡتَدُواْ

Mereka berkata, “Masuklah kalian ke agama Yahudi dan Nasrani, niscaya kalian akan mendapat petunjuk.” (al-Baqarah: 135)

Asy-Syaikh as-Sa’di rahimahullah, “Kaum Yahudi dan Nasrani menyeru kaum muslimin agar masuk ke agama mereka masing-masing, karena merasa bahwa merekalah yang berada di atas petunjuk, sedangkan selain mereka sesat.” (Taisir al-Karimir Rahman)

  1. Upaya menyebarkan kerancuan dan keraguan terhadap prinsip-prinsip Islam melalui berbagai media, baik elektronik maupun cetak.
  2. Penggambaran keutamaan prinsip-prinsip dasar Kristen dibandingkan dengan agama lain.
  3. Penggambaran kemajuan negeri-negeri Barat yang mayoritasnya beragama Kristen.
  4. Menanamkan sistem Barat atau Eropa dalam tubuh masyarakat Islam dari segala sisi, politik, ekonomi, kemasyarakatan, keluarga, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
  5. Upaya memasukkan imigranimigran Nasrani atau mengembalikan kaum Nasrani ke negeri-negeri Islam dengan dibekali misi-misi Kristen.

Program-program ini terungkap langsung oleh tokoh-tokoh misionaris, sebagaimana dinukil dalam kitab at-Tanshir Mafhumuhu wa Ahdafuhu wa Wasailuhu wa Subulu Muwajahatihi, Ali bin Ibrahim an-Namlah (hlm. 71—79).

Kita memohon agar Allah ‘azza wa jalla mengembalikan segala bentuk makar tersebut kepada diri mereka sendiri.

وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ ٥٤

“Mereka membuat makar terhadap Allah, Allah pun membalas makar (mereka) dan sebaik-baik yang membuat makar.” (Ali ‘Imran: 54)

Perlu diingat oleh segenap kaum muslimin bahwa sejarah telah membuktikan pada setiap zaman dan tempat, ketika memiliki kekuatan, kaum Nasrani akan membantai umat Islam. Hal ini sudah menjadi suratan Ilahi. Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡۗ

“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu sampai engkau mengikuti agama mereka.” (al-Baqarah: 120)

Andalus (Spanyol), Bosnia, Ambon (Maluku), dan negeri-negeri yang lain sudah mengalaminya.

وَدَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡ تَغۡفُلُونَ عَنۡ أَسۡلِحَتِكُمۡ وَأَمۡتِعَتِكُمۡ فَيَمِيلُونَ عَلَيۡكُم مَّيۡلَةٗ وَٰحِدَةٗۚ

“Orang-orang kafir ingin agar kalian lengah terhadap senjata dan harta benda kalian, lalu mereka menyerbu kalian dengan sekaligus.” (an-Nisa: 102)

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Maka dari itu, waspadalah kalian dari kaum Yahudi dan Nasrani. Sebab, mereka tidak rela kecuali kalian menjadi pemeluk agama Yahudi atau Nasrani.” (Tafsir Ibnu Utsaimin 2/32)

 

Sikap Ulama terhadap Gencarnya Kristenisasi

Menyikapi maraknya kristenisasi ini, al-Lajnah ad-Da’imah (yang waktu itu diketuai oleh asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah) membuat tulisan yang berjudul at-Tahdzir min Wasail at-Tanshir (Mewaspadai Sarana-Sarana Kristenisasi)[1]. Berikut ini kami nukilkan sebagian isinya.

 

Mewaspadai Misi Gerakan Kristenisasi

Sejak terbitnya mentari Islam di muka bumi ini, musuh-musuhnya dengan beragam akidah dan sektenya, senantiasa melakukan tipu daya dan makar terhadap para pemeluk agama Islam ini, siang dan malam.

Mereka ingin mengeluarkan kaum muslimin dari cahaya menuju kegelapan. Mereka juga berupaya meruntuhkan daulah Islam dan ingin melemahkan karakternya dalam hati manusia. Dinyatakan di dalam al-Qur’an,

مَّا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ وَلَا ٱلۡمُشۡرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيۡكُم مِّنۡ خَيۡرٖ مِّن رَّبِّكُمۡۚ

“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan kaum musyrik tidaklah menginginkan diturunkannya kebaikan dari Rabb kalian kepada kalian.” (al-Baqarah: 105)

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَدَّ كَثِيرٞ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ لَوۡ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعۡدِ إِيمَٰنِكُمۡ كُفَّارًا حَسَدٗا مِّنۡ عِندِ أَنفُسِهِم

“Banyak di antara ahli kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, karena kedengkian dari diri-diri mereka.” (al-Baqarah: 109)

Firman-Nya ‘azza wa jalla,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تُطِيعُواْ فَرِيقٗا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ يَرُدُّوكُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡ كَٰفِرِينَ ١٠٠

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian mengikuti sebagian orang-orang yang diberi kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kalian menjadi kafir setelah kalian beriman.” (Ali ‘Imran: 100)

Musuh agama ini yang paling vokal adalah “agama Nasrani yang dengki”. Mereka senantiasa mencurahkan segala kemampuan mereka guna mewujudkan target mereka, yaitu menghadang perkembangan Islam di muka bumi dan memerangi Islam serta kaum muslimin di dalam negeri mereka. Lebih-lebih lagi ketika (kaum muslimin) dalam kondisi lemah sebagaimana yang menimpa dunia Islam sekarang ini.

Penting untuk diketahui bahwa sasaran serangan mereka tersebut adalah:

  1. Menggoncangkan akidah kaum muslimin
  2. Menanamkan keraguan pada agama mereka
  3. Mengeluarkan mereka dari Islam, dan
  4. Menarik mereka untuk memeluk agama Kristen yang diistilahkan secara keliru oleh mereka dengan (التبشير) “berita gembira”, padahal hakikatnya ialah seruan kepada berhala yang ada dalam agama Nasrani yang telah dipropagandakan, yang Nabi Isa ‘alaihissalam telah berlepas diri darinya.

Harta yang melimpah serta kerja keras mereka curahkan untuk merealisasikan impian mereka untuk mengkristenkan penduduk pribumi secara umum dan kaum muslimin secara khusus.

Akan tetapi, kondisi mereka sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah ‘azza wa jalla,

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمۡ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيۡهِمۡ حَسۡرَةٗ ثُمَّ يُغۡلَبُونَۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحۡشَرُونَ ٣٦

‘Sesungguhnya orang-orang kafir itu menginfakkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan, dan orang-orang kafir akan dikumpulkan ke dalam Jahannam.” (al-Anfal: 36)

Telah dilangsungkan berbagai seminar dan forum-forum pertemuan, baik lokal maupun internasional untuk memuluskan proyek Kristenisasi ini sejak dahulu hingga hari ini. Mereka mendatangkan tokoh-tokoh misionaris dari setiap negeri untuk bertukar pikiran dan usulan guna mencari cara yang paling prospektif dan yang paling sukses, serta membakukan misi-misi dan proyek-proyek Kristenisasi tersebut.

Di antara misi-misi tersebut adalah:

  1. Pengiriman misionaris dan pluralis ke negara-negara Islam

Caranya, mereka menyebarkan buku-buku dan buletin-buletin (yang memperkenalkan ajaran Kristen), Injil-Injil terjemahan, artikel-artikel yang mengandung pemikiran rancu tentang Islam, serta penggambaran buruk tentang Islam di mata dunia.

  1. Selanjutnya, pengkristenan terselubung secara tidak langsung.

Salah satu misi mereka yang paling membahayakan bagi kaum muslimin di antaranya adalah program layanan pengobatan dan kesehatan. Program mereka ini didukung oleh desakan untuk mendapatkan perawatan dan tersebarnya berbagai wabah penyakit yang berat di komunitas kaum muslimin. Lebih-lebih lagi, seiring dengan berjalannya waktu jumlah ahli kesehatan kaum muslimin semakin berkurang, bahkan di sebagian daerah tidak ada sama sekali.

Di antara misi mereka yang lain ialah melalui media pendidikan.

  1. Mendirikan sekolah-sekolah dan universitas-universitas Kristen secara terbuka.
  2. Membuka sarana pendidikan umum yang secara lahiriah tanpa misi, namun hakikatnya ditunggangi oleh makar Kristen dari belakang.

Inilah yang mengakibatkan sekelompok kaum muslimin menceburkan putra-putri mereka ke sekolah-sekolah tersebut dengan motif belajar bahasa asing atau pelajaran khusus lainnya. Jangan ditanya lagi akibat setelahnya.

Adalah kesempatan besar yang diberikan oleh kaum muslimin kepada kaum Kristen ketika mereka menyerahkan buah hati mereka yang masih mungil, pikirannya masih polos, dan siap dididik.

Di antara program mereka pula ialah Kristenisasi via sarana informasi, seperti siaran-siaran radio yang digaungkan ke negeri Islam. Bencana tersebut bertambah parah belakangan ini dengan adanya siaran-siaran televisi, koran, majalah, dan tabloid yang disebar terbuka dalam jumlah yang sangat banyak.

Sarana-sarana informasi ini, baik media elektronik maupun cetak, semuanya bersinergi untuk melancarkan lajunya Kristenisasi dalam bentuk:

  1. Seruan kepada agama Nasrani dengan menampakkan keistimewaannya yang semu, seperti santun dan pengasih terhadap segenap manusia.
  2. Melemparkan syubhat kepada kaum muslimin dalam hal akidah dan syiar-syiar serta tatanan keagamaan mereka.
  3. Penyebaran pornografi dan segala yang mengundang syahwat, dengan tujuan terwujudnya:
  • Pergaulan bebas
  • Kehancuran akhlak
  • Rusaknya kehormatan
  • Hilangnya rasa malu
  • Generasi penyembah syahwat dan pemburu kesenangan dunia yang murah.

Setelah itu mudah bagi mereka untuk menerima ajakan kepada hal apa pun walaupun harus murtad dan kafir kepada Allah ‘azza wa jalla, wal ’iyadzu billah. Tentu saja, hal ini bisa terjadi setelah padamnya bara iman dalam kalbu dan terpasangnya pagar penghalang agama ke jiwanya.

Masih banyak upaya Kristenisasi yang lain, diketahui oleh yang peka terhadapnya, sengaja tidak disebutkan di sini karena ingin meringkas pembahasan. Yang jelas, ini hanyalah contoh, bukan pembatasan. Sebab, Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَيَمۡكُرُونَ وَيَمۡكُرُ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ ٣٠

“Mereka membuat makar dan Allah pun membalas makar. Dan Allah sebaik-baik yang membuat makar.” (al-Anfal: 30)

يُرِيدُونَ أَن يُطۡفِ‍ُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَيَأۡبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُۥ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ ٣٢

“Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, tetapi Allah menolak, bahkan Allah ingin menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang kafir membencinya.” (at-Taubah: 32)

 

Solusi Menghadapi Kristenisasi

Demikianlah tipu daya serta makar misionaris untuk menyesatkan umat Islam. Lantas, apa kewajiban yang harus ditempuh oleh kaum muslimin untuk menghadapinya? Solusi apa yang harus dilakukan guna menghadapi serangan-serangan kejam terhadap Islam dan kaum muslimin?

Sudah pasti, ini adalah tanggung jawab besar. Peran serta segenap pihak, baik individu, masyarakat, pemerintah, maupun rakyat, sangat diperlukan untuk menghadapi racun yang dibidikkan kepada semua pihak umat Islam ini, tua muda, pria dan wanita.

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“Cukuplah Allah bagi kita, Dialah sebaik-baik pelindung.”

Harus diakui bahwa setiap kasus memerlukan terapi tersendiri dan penanganan yang syar’i berikut tenaga ahlinya. Akan tetapi, secara garis besar, kewajiban yang harus ditunaikan adalah hal-hal berikut ini.

  1. Menanamkan akidah Islam dalam jiwa kaum muslimin di sela-sela modul-modul pelajaran dan program-program tarbiyah dengan titik berat pengokohan akidah di hati para siswa didik, khususnya di sekolah-sekolah dan sarana-sarana pendidikan.
  2. Membangkitkan perhatian keagamaan yang benar di seluruh tatanan umat serta menumbuhkan kecemburuan terhadap agama, kehormatan, dan kesucian di dalam jiwa.
  3. Menyensor celah masuknya misi Kristenisasi, seperti film, tabloid, dan majalah, sehingga tidak diperkenankan masuk, disertai ancaman hukuman tegas bagi yang melanggarnya.
  4. Mengingatkan dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya Kristenisasi, misionaris, serta misi-misi mereka sehingga mereka waspada dan berhatihati agar tidak jatuh dalam perangkapnya.
  5. Kepedulian terhadap semua aspek kehidupan yang asasi.

Yang paling mendesak di antaranya ialah sarana kesehatan dan pendidikan. Sebab, kasus-kasus yang timbul akibat hal ini telah terbukti berpengaruh besar dalam jiwa dan akal manusia.

  1. Hendaknya setiap muslim berpegang teguh dengan agama dan akidahnya dalam segala situasi dan kondisi, di mana pun ia berada.

Hendaknya syiar Islam ditegakkan atas diri pribadi dan orang yang di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan kemampuannya. Hendaknya pula rumah tangganya betul-betul terbentengi dari serangan (pemikiran) yang mengancam akidah dan akhlak mereka.

  1. Tidak bepergian ke negeri kafir, baik secara individu maupun keluarga, kecuali apabila ada tuntutan yang sangat mendesak, semisal berobat atau mempelajari bidang ilmu penting yang tidak didapati di negeri Islam.

Ini pun disertai dengan pembekalan agama guna menepis syubhat (kerancuan berpikir) dan fitnah agama yang diarahkan kepada kaum muslimin.

  1. Mendorong rasa solidaritas dan gotong royong sesama muslim.

Yang kaya memerhatikan yang miskin, mengulurkan tangannya untuk berbuat kebajikan, dan membiayai proyek-proyek yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kaum muslimin. Dengan demikian, tangan-tangan kaum Nasrani yang kotor dan penuh keburukan tidak terulur untuk memenuhi kekurangan tersebut.

Saat seorang sahabat yang mulia, Ka’b bin Malik radhiallahu ‘anhu, sedang menjalani proses tobat akibat ketidakhadirannya dalam Perang Tabuk, datang sepucuk surat dari Raja Ghassan (raja sebuah wilayah di negeri Syam) yang ditujukan kepada beliau radhiallahu ‘anhu. Isi surat tersebut, “Telah sampai kepada kami berita tentang dirimu. Kalau rekanmu (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) telah menjauhimu, janganlah Saudara khawatir, Allah tidak akan membiarkanmu dalam kehinaan dan kesempitan. Oleh karena itu, datanglah ke negeri kami, kami akan menerimamu.”

Sungguh, rayuan Raja tersebut sangatlah menggiurkan, lebih-lebih lagi saat seseorang membutuhkan perhatian. Akan tetapi, akidah Islam sudah tertanam dalam kalbu sahabat yang mulia ini. Serta-merta dia berkata, “Sungguh, ini juga sebuah musibah.” Kemudian dia mengambil surat tersebut dan melemparkannya ke tungku hingga hangus. (Shahih al-Bukhari no. 4418 dan Shahih Muslim no. 2769)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Sikap Ka’b radhiallahu ‘anhu tersebut menandakan kekokohan imannya dan kekuatan cintanya kepada Allah ‘azza wa jalla dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Fathul Bari, penjelasan hadits no. 4418)

Wallahul Muwaffiq.

 

Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar


[1] Majmu’ Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, fatwa no. 20096 tertanggal 22/12/1418 H.

gerakan kristenisasikristenisasimenghadang kristenisasimenghadapi kristenisasi