Nasib Ahlul Fatrah di Akhirat

Pertanyaan:

Orang yang tidak memeluk Islam adalah kafir dan masuk neraka. Kalau orang kafir itu hidup di rimba pedalaman atau tidak pernah mendengar Islam, apakah matinya tetap masuk neraka?

Jawab:

Orang yang hidup di rimba pedalaman atau tidak pernah mendengar Islam, dalam fikih Islam diistilahkan dengan ahlul fatrah, yaitu orang-orang yang sama sekali tidak tersentuh dakwah. Allah akan menguji ahlul fatrah pada di akhirat. Akan didatangkan kepada mereka api neraka. Mereka lalu diperintah agar masuk ke dalamnya. Barang siapa yang masuk, niscaya akan selamat. Adapun yang menolak, dia akan diazab.

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad (no. 16301),

وَأَمَّا الَّذِي مَاتَ فِي الْفَتْرَةِ فَيَقُولُ: رَبِّ، مَا أَتَانِي لَكَ رَسُولٌ، فَيَأْخُذُ مَوَاثِيقَهُمْ لَيُطِيعُنَّهُ، فَيُرْسِلُ إِلَيْهِمْ أَنْ ادْخُلُوا النَّارَ. قَالَ: فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوْ دَخَلُوهَا لَكَانَتْ عَلَيْهِمْ بَرْدًا وَسَلَامًا

Adapun orang yang meninggal pada masa fatrah, dia akan berkata, “Wahai Rabbku, tidak ada rasul yang datang kepadaku. Allah lalu mengambil perjanjian mereka bahwa mereka benar-benar akan menaati-Nya. Kemudian Allah mengirim utusan kepada mereka untuk menyampaikan, “Masuklah kalian ke dalam neraka.”

Rasulullah bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di Tangan-Nya, jika mereka memasukinya, sungguh neraka itu menjadi kesejukan dan keselamatan bagi mereka.”

Riwayat hadits yang semakna dengan ini datang dari sejumlah sahabat, seperti Anas bin Malik, Abu Said al-Khudri, dan Muadz bin Jabal radhiallahu anhum. Al-Hafizh Ibnu Hajar menilai hadits tersebut sahih, sebagaimana yang beliau nyatakan dalam kitab Fathul Bari (3/301, cetakan Maktabah ash-Shafa).

Fatwa Ulama

Al-Lajnah ad-Daimah (Komite Tetap untuk Fatwa dan Riset Ilmiah) KSA yang saat itu diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz, dalam fatwa no. 6465, menyatakan,

“Orang yang sama sekali tidak sampai dakwah (Islam) kepadanya, dia akan diberi ujian pada hari kiamat. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dengan sahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.”

Wallahu a’lam bish-shawab.

Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar

ahlul fatrahakhiratkeadilan di akhiratneraka