Pengetikan Lafal Allah
Ana seorang pembaca baru majalah ini. Alhamdulillah isi kandungan majalah ini Insya Allah dapat mewakili kekeringan ilmu tentang Islam yang kian hari kian asing mendekati akhir zaman ini. Langsung saja, ana cuma mau kasih saran dan usul:
- Bagaimana jika lafadz Allah diganti dengan Alloh saja agar mendekati pengucapan yang sebenarnya dan menyelisihi Nashrani yang menyebut Allah dengan Allah?
- Bagaimana jika ditambah lagi rubrik tentang hadits-hadits dha’if dan maudhu’ khususnya yang banyak beredar di negeri kita ini dan yang banyak telah diamalkan oleh masyarakat muslim kita?
Semoga amal-amal antum sekalian yang ikhlas ini diridhai oleh Allah. Amin.
Insan Filani – insan…@yahoo.com
Jawaban Redaksi:
- Sementara ini kami memang menggunakan cara penulisan yang sudah lazim di masyarakat, meski pengucapan lafadz tersebut berbeda dengan ejaan latinnya. Termasuk dalam hal ini adalah semua ejaan dari huruf hijaiyah yang dibaca ‘au’, seperti ra pada kata Rabb, sha pada kata shalat, dan lain sebagainya. Namun untuk membedakannya, kami sudah menambahkan tazkiyah berupa Subhanahu wa Ta’ala atau azza wa jalla (yang ditulis dengan logo Arab) –meski karena kekhilafan kami, barangkali masih banyak yang terlewat–.
- Dalam setiap kajian yang kami suguhkan, sudah sering disinggung hadits-hadits dha’if (lemah)/ maudhu’ (palsu) berkaitan dengan tema yang diangkat berikut bantahannya. Tapi jika yang anda maksud adalah rubrik khusus, akan kami pertimbangkan. Jazakumullahu khairan katsiran.
Tidak Setuju Info Praktis
Pada edisi terakhir majalah, di surat pembaca, ana nggak setuju kalau ditambahkan artikel ilmu dunia (masakan, kesehatan, bengkel, dsb). Karena ana beli majalah ini untuk nambah ilmu dien, “sayang” karena jumlah halamannya udah mungil. Dan ana usul ganti kertas majalah dengan yang murah, yang penting halaman & isinya banyak dan berbobot. Halaman belakang jangan diisi dengan gambar, isi aja dengan iklan, sehingga halaman terakhir dapat diisi sama artikel.
Abu Fadiah
Jawaban Redaksi:
Info praktis memang sekedar info ringan, pengalaman, atau tips-tips ringkas berkaitan dengan bidang atau disiplin ilmu (dunia) tertentu. Tapi insya Allah hal ini memberikan manfaat yang tidak sedikit. Bayangkan bila pembaca justru harus ‘direpotkan’ dengan membeli media cetak lain atau menonton tayangan tertentu (yang dikhawatirkan di dalamnya mengandung banyak kemungkaran) untuk sekedar mendapatkan informasi sejenis.
Karena ini memang media dakwah, porsinya memang kami batasi maksimal 2 halaman. Itupun dalam beberapa edisi terakhir tidak muncul karena sengaja kami kalahkan dengan artikel dakwah sebagaimana misi utama kami.
Bahasan tentang Musafir
Tolong dibahas mengenai shalat bagi musafir dan siapa-siapa yang disebut musafir, karena ana bekerja di laut. Jazakumullah khairan.
Syamsudin – syam…@yahoo.com
Jawaban Redaksi:
Usul Anda semoga dapat segera terealisasi, insya Allah.
Huruf Ada yang Hilang?
Masukan untuk redaksi: Ana lihat di kover edisi 16, ada huruf alif yang hilang pada kata “illa” di bendera. Jazakumullah khairan.
Hamba Allah di bumi Allah
0815xxxxxxxx
Jawaban Redaksi:
Jazakumullah khairan atas masukan antum. Kami juga memohon maaf atas ketidaknyamanan pembaca sekalian sehubungan dengan hilangnya tulisan “bersambung ke hal. 37” di halaman 33.