Para ulama menyebutkan bahwa mengingat kematian akan memberikan tiga faidah.
Yang pertama, membuat kita bersegera bertobat.
Tak seorang pun yang terbebas dari kesalahan; kita semua pasti pernah melakukan kesalahan.
Bahkan, Nabi shallallahu alaihi wa sallam sendiri yang menegaskan dalam sabdanya,
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ
“Setiap anak Adam pasti sering melakukan kesalahan; dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang bertobat.”
Ketika kita menyadari bahwa kita sering melakukan kesalahan dan yakin bahwa kematian akan datang menjemput, padahal kita sendiri tidak tahu kapan hal itu terjadi, kita akan merasa takut dan terdorong untuk memohon ampun kepada Allah ta’ala atas kesalahan yang kita lakukan.
Yang kedua, mendidik hati agar selalu merasa cukup atas segala pemberian dari Allah ta’ala.
Sifat rakus, tamak, dan tidak pernah merasa puas tak akan muncul.
Kita sadar bahwa semua yang kita miliki di dunia ini tidak ada artinya apabila Allah ta’ala memanggil kita, ketika kematian telah datang menjemput.
Oleh sebab itu, hal tersebut akan membuat kita merasa cukup atas semua pemberian Allah ta’ala.
Yang ketiga, menjadikan kita semangat untuk beribadah.
Kita semua memiliki kesibukan di dunia ini, tapi kita sadar bahwa kematian pasti akan datang menjemput. Hal inilah yang akan membuat kita semangat beribadah karena kita takut jika kematian datang, sedangkan kita tidak sedang beribadah.
Demikianlah, tiga faidah mengingat kematian.