Browsing category

Rubrik Pendukung

Hukum Permainan Capit Boneka

Pertanyaan: Bolehkah seorang bermain capit boneka yang biasa ada di mal? Untuk bisa memainkannya, seseorang harus memasukkan koin ke dalam mesin capit boneka. Koin itu dibeli dengan uang. Setelah mesinnya beroperasi, orang tersebut menggerakkan capitnya untuk mengambil boneka. Terkadang dapat, tetapi seringnya tidak. Bagaimana hukumnya? Jawaban: Permainan capit boneka dan yang semisalnya termasuk dalam kategori […]

Kapan Menurunkan Telunjuk ketika Tasyahud?

Pertanyaan: Kapan menurunkan telunjuk ketika tasyahud akhir? Jawaban: Waktu menurunkan telunjuk saat tasyahud akhir adalah bersamaan dengan selesainya shalat; bisa diturunkan ketika hendak salam, bersamaan dengan salam, atau setelahnya. Hal ini mengacu pada dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma, أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَعَدَ فِي التَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى […]

Hukum Menggerak-gerakkan Jari Saat Tasyahud

Pertanyaan: Apa hukum menggerakkan telunjuk ketika tasyahud? Jawaban: Para ulama berbeda pendapat tentang hukum menggerakkan jari telunjuk ketika tasyahud. Berikut ini penjelasan ringkasnya. 1. Sebagian ulama berpendapat menggerak-gerakkan jari telunjuk saat tasyahud. Mereka berdalil dengan hadits dari sahabat Wail bin Hujr radhiallahu anhu tentang sifat tasyahud Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dalam potongan haditsnya disebutkan, […]

Antara Bayar Utang dan Zakat Fitrah

Pertanyaan: Ustadz, saya mau bertanya. Apa yang harus saya dahulukan, bayar utang atau zakat fitrah? Jawaban: Secara umum membayar utang lebih didahulukan daripada karena terkait dengan hak orang lain, terlebih jika sudah jatuh tempo pembayarannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ “Penundaan pembayaran utang oleh orang yang mampu adalah kezaliman.” (HR. al-Bukhari […]

Apakah Membaca Shalawat Saat Tasyahud Awal?

Pertanyaan: Sampai mana bacaan tasyahud awal? Jawaban: Bacaan tasyahud awal dan tasyahud akhir adalah sama, yaitu dari “At-tahiyyaatu lillaahi…” sampai “Asyhadu allaa ilaaha ilallaah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.” Namun, mungkin maksud dari pertanyaan, apakah ada bacaan selain tasyahud? Apakah juga membaca shalawat pada tasyahud awal seperti halnya pada tasyahud akhir? Para ulama […]

Meninggalkan Rukun, Shalat Batal?

Pertanyaan: Apabila meninggalkan rukun shalat sengaja atau tidak sengaja, apakah shalatnya batal sehingga diulang? Atau bisa diganti dengan sujud sahwi? Jawaban: Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Apabila seorang yang shalat meninggalkan salah satu rukun shalat, rinciannya adalah sebagai berikut. Jika yang ditinggalkan tersebut adalah takbiratul ihram, tidak ada shalat baginya (shalatnya tidak sah), […]

Melaksanakan Shalat Dhuha Agar Mendapatkan Rezeki

Pertanyaan: Apakah benar kalau kita shalat Dhuha diniatkan untuk mendapatkan rezeki, shalat kita tidak diterima atau sia-sia? Jawaban: Amalan ibadah kepada Allah yang diniatkan untuk mendapatkan kepentingan duniawi saja, tanpa mengharapkan balasan akhirat; ini termasuk syirik kecil. Misalnya, dengan amalan tersebut seseorang berharap agar Allah menjaga dan menambah hartanya atau menjaga anak istrinya, tanpa ada […]

Hukum Mengusap Wajah Selesai Shalat

Pertanyaan: Apa hukum mengusap wajah ketika selesai salam setelah shalat? Jawaban: Sahabat Tsauban radhiallahu anhu berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selesai (salam) dari shalatnya, beliau beristigfar tiga kali dan membaca اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM, WA MINKAS SALAAM, TABAARAKTA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM “Ya […]

Kata Ganti “Kami” untuk Allah

Pertanyaan: Mengapa dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan diri-Nya dengan kata ganti “Kami”? Apa yang hendak Allah sebutkan dengan kata ganti “Kami” itu? Jawaban: Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan diri-Nya dalam banyak ayat Al-Qur’an dengan dhamir (kata ganti) jamak, yaitu (نَا) “Kami” sebagai bentuk pengagungan bagi diri-Nya. Baca juga: Rambu-Rambu Penting dalam Mengkaji, Memahami, dan Menafsirkan Al-Qur’an […]

Hukum Menyerahkan Zakat Fitrah Langsung kepada Fakir Miskin

Pertanyaan: Bolehkah menyerahkan beras zakat fitrah langsung kepada tetangga yang miskin dan tidak diserahkan ke pengurus masjid? Jawaban: Sebaiknya zakat fitrah diserahkan langsung oleh yang berzakat kepada orang yang dia pandang berhak menerimanya. Di antara alasannya: Supaya lebih tepat sasaran penerimanya, yaitu fakir miskin. Sebab, menurut pendapat yang paling kuat, zakat fitrah hanya diperuntukkan bagi […]