Browsing category

Rubrik Tetap

Takwa

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Takwa adalah Allah subhanahu wa ta’ala ditaati dan tidak didurhakai, diingat dan tidak dilupakan, disyukuri (kenikmatan-Nya) dan tidak diingkari.” Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ditanya tentang takwa. Beliau menjawab, “Apakah kamu pernah menginjak jalan yang berduri?” “Ya,” jawab penanya. “Apa yang kamu lakukan?” tanya Abu Hurairah. Dia berkata, “Jika aku melihat […]

Mahalnya Nilai Kehalalan

Abu Hurairah radhiallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ، فَقَالَ }يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَ اعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ{ وَقاَلَ: }يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ{ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ […]

Kuserahkan Diriku Kepadamu Ya Allah

Manusia adalah makhluk yang serba lemah. Sungguh sangat tidak pantas bila ada orang yang menyombongkan diri tidak butuh dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala. Padahal berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala baik dalam keadaan lapang maupun sempit merupakan jalan menuju keselamatan.

Adakah Bid’ah Hasanah?

Banyak alasan yang dipakai orang-orang untuk ‘melegalkan’ perbuatan bid’ah. Salah satunya, tidak semua bid’ah itu jelek. Menurut mereka, bid’ah ada pula yang baik (hasanah). Mereka pun memiliki “dalil” untuk mendukung pendapatnya tersebut. Bagaimana kita menyikapinya?

Al-Hizbiyah

Tak bisa dimungkiri, kondisi umat Islam saat ini telah berpecah menjadi sejumlah kelompok. Tiap-tiap kelompok memiliki aturan dan jalan sendiri-sendiri. Masing-masing merasa bangga dengan apa yang ada di kelompoknya dan tentu merasa benar dengan aturan-aturan yang dibuat kelompoknya. Satu keniscayaan yang pasti ada di tiap kelompok adalah adanya ‘belenggu-belenggu’ yang dipakai untuk menjerat anggotanya agar […]

Tinggalkanlah Segala Kebimbanganmu

Rasul shallallahu alaihi wa sallam yang mulia bersabda, دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ “Tinggalkan perkara yang meragukanmu menuju kepada perkara yang tidak meragukanmu. Karena kejujuran itu adalah ketenangan di hati sedangkan kedustaan itu adalah keraguan.”

Berlindung dari Kebinasaan Ahlul Kitab; bagian ke-2

Pada edisi lalu telah disinggung pelanggaran-pelanggaran Ahlul Kitab yang menyebabkan kemurkaan Allah subhanahu wa ta’ala. Poin pertama adalah mengubah agama Allah subhanahu wa ta’ala dan menafsirkannya dengan penafsiran yang batil. Pelanggaran berikutnya adalah:   Menyembunyikan al-Haq Menyembunyikan al-haq merupakan salah satu dosa besar yang diharamkan oleh Allah ‘azza wa jalla. Firman-Nya: وَلَا تَلۡبِسُواْ ٱلۡحَقَّ بِٱلۡبَٰطِلِ […]

Menjaga Diri dari Maksiat

Menjaga Diri dari Maksiat Maimun bin Mihran rahimahullah berkata, “Seseorang mengingat Allah subhanahu wa ta’ala ketika hendak bermaksiat (sehingga menahan diri darinya) itu lebih baik dan lebih utama daripada zikir kepada Allah dengan lisan.”   Abdullah ibnul Mubarak rahimahullah berkata, “Aku mengembalikan uang syubhat satu dirham lebih aku sukai daripada aku bersedekah seratus ribu, kemudian […]

Kondisi Masyarakat Sebelum diutusnya Rasulullah

Kehidupan bangsa Arab sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam kekacauan yang luar biasa. Mereka menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala, banyak berbuat maksiat, tidak memiliki norma, percaya kepada khurafat, dan berbagai bentuk kebobrokan moral lainnya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang merupakan Nabi dan Rasul terakhir, diutus di saat tidak adanya para […]