Memakan Makanan yang Belum Dibayar

Pertanyaan:

Apakah haram memakan makanan yang sudah diterima tetapi belum dibayar? Saya mendapat kiriman makanan yang dipesan dan saya memakannya, tetapi belum dibayar.

Jawaban:

Selama barang atau makanan yang dibeli sudah diterima atau berpindah tangan, maka pihak pembeli sudah berhak menggunakan barang atau menyantap makanan tersebut meskipun belum ada kesempatan untuk membayarnya.

Akan tetapi, apabila pihak penjual mensyaratkan agar pembeli tidak memakai atau memakan sebelum dibayar, dalam keadaan seperti ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

الْمُسْلِمُونَ عَلَى شُرُوطِهِمْ

“Kaum muslimin (mengikuti) berdasarkan persyaratan mereka.” (HR. Abu Dawud no. 3594 dan at-Tirmidzi no. 1352; Syaikh al-Albani rahimahullah menilai hadits ini sahih dalam Irwa`ul Ghalil no. 1303)

Baca juga: Adab Jual Beli

Selama tidak ada persyaratan, sah-sah saja seseorang memakan makanan yang dia pesan dan telah dia terima. Adapun kewajiban berikutnya adalah melunasi pesanan tersebut. Akan menjadi haram jika dia tidak melunasinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَأۡكُلُوٓاْ أَمۡوَٰلَكُم بَيۡنَكُم بِٱلۡبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمۡۚ

“Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antaramu.” (an-Nisa: 29)

Baca juga: Hukum Menunda-nunda Membayar Utang

Selain itu, akan menjadi sebuah kezaliman apabila seseorang sengaja menunda pelunasannya padahal dia sudah memiliki kemampuan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ

Menunda pembayaran utang padahal dia mampu adalah kezaliman.” (HR. al-Bukhari no. 2288 dan Muslim no. 1564)

Baca juga: Adab Utang Piutang

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)

adab utang piutangmakananpesanutang