Browsing tag

ghibah

Bekerja Sebagai Reporter

Pertanyaan: Saya pernah magang sebagai reporter dan pernah menulis berita atau artikel tentang seorang public figure. Materi tersebut diberikan oleh editor kepada saya.  Namun, berita tersebut tidak menyenangkan, seperti memberitahu bahwa public figure tersebut memiliki penyakit. Dalam artikel tersebut terdapat cara menangani penyakit itu. Akan tetapi, berita itu sudah di-publish oleh public figure itu sendiri […]

Menjaga Kesucian Darah Harta dan Kehormatan Sesama Muslim

Di antara perkara yang sering merusak ukhuwah Islamiah ialah sikap sebagian kita yang tidak mau memaklumi apabila saudaranya berbuat salah atau keliru. Padahal kesalahan yang dilakukan oleh seseorang itu bisa jadi karena lupa, salah paham, bodoh, karena belum tahu ilmunya, atau karena terpaksa. Sikap pukul rata (gebyah uyah) ini banyak terjadi di kalangan kaum muslimin, […]

Perkara-Perkara yang Tidak Termasuk Ghibah

Pertanyaan: Pada keadaan seperti apa diperbolehkan menyebutkan kejelekan saudara sesama muslim tidak di hadapannya, tetapi tidak termasuk ghibah? Jawab: Ghibah adalah seorang muslim menyebutkan sesuatu tentang saudaranya yang tidak disukai olehnya, berupa cela, aib, dan semacamnya. Ada beberapa keadaan yang disebutkan oleh ulama, yang seorang muslim dibolehkan membicarakan kejelekan saudaranya, berdasarkan maslahat. Di antaranya adalah […]

Nikmat Lisan, untuk Apa Kita Gunakan?

Allah subhanahu wa ta’ala adalah al-Mu’thi, ar-Razzaq, Dzat Yang Maha memberikan berbagai nikmat kepada seluruh makhluk-Nya untuk menegakkan kewajiban dan ketaatan mereka kepada-Nya semata. Itulah salah satu bukti rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku.” (adz-Dzariyat: 56) […]

Larangan Mencela Pemerintah, Terkhusus pada Masa Wabah

Saudaraku, kaum muslimin rahimakumullah. Pada artikel yang telah lalu, telah dijelaskan pembahasan tentang wajibnya seorang muslim untuk taat kepada pemerintahnya dalam perkara selain maksiat. Demikian pula telah dipaparkan larangan untuk bermaksiat dan tidak mentaati pemerintah, walaupun pemerintah tidak memenuhi hak kita, bahkan menuntut kita untuk memenuhi hak mereka. Hal ini (menahan diri dari mencela penguasa) […]

Kewajiban Menjaga Lisan

Khutbah Pertama الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ، أَحَاطَ عِلْمَهُ بِالظَّاهِرِ وَالْخَفِيِّ وَالْقَرِيْبِ وَالْبَعِيْدِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ فَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَعَبْدُهُ أَفْضَلَ الْعَبِيْدِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ فِي هَدْيِهِمُ […]

Ketika Nasehat Dianggap Celaan

Menerangkan penyimpangan seseorang agar umat tidak ikut terjatuh dalam penyimpangan yang dilakukannya adalah termasuk amar ma’ruf nahi munkar yang besar. al-Imam Ahmad rahimahullah bahkan menganggapnya lebih afdal (lebih utama) dibanding puasa atau shalat (sunnah). Namun bagi orang-orang yang tidak memahami permasalahan ini, mereka menganggap perbuatan tersebut sebagai kezaliman, bahkan ghibah. Bagaimana duduk permasalahan yang sebenarnya?