Amirul Mukminin Umar Bin Al-Khaththab (14) :Runtuhnya Dinasti Sasanid

Runtuhnya Dinasti Sasanid Sejak keberangkatan Rustum hingga bertemu dengan Sa’d, terhitung empat bulan. Hal itu disengaja oleh Rustum karena dia sudah mencium kegagalan dan bencana yang akan menimpa pasukannya. Rustum selain ahli perang, juga seorang dukun, ahli nujum. Dia pernah bermimpi melihat tanda-tanda kekalahan Persia di tangan bangsa Arab ini. Karena itulah dia setengah hati […]

Akhlak Seorang Dai

Mengajak manusia kepada agama Allah subhanahu wa ta’ala (berdakwah) adalah sebaik-baik amalan. Orang yang menjalankannya merupakan manusia pilihan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ٣٣ Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata, “Sesungguhnya […]

Tauhid Awal Dakwah Ilallah

Dakwah kepada jalan Allah subhanahu wa ta’ala menurut pandangan syariat adalah amalan dan bentuk ibadah yang besar, agung, dan mulia, apabila syaratnya terpenuhi dan tidak ada penghalangnya. Dalil yang menunjukkan agungnya tugas ini sangat banyak, baik dari al- Qur’an, sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maupun amalan para nabi, rasul, serta orang-orang saleh. Di antaranya […]

Mengoreksi Perilaku Para Dai

Al-Imam al-Bukhari rahimahullah berkata, عَنْ أَبيْ مَسْعُودٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ: وَا يَا رَسُولَ ا إِنِّي لَأَتَأَخَّرُ عَنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مِنْ أَجْلِ فُلَانٍ مِمَّا يُطِيلُ بِنَا فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ ا فِي مَوْعِظَةٍ أَشَدَّ غَضَبًا مِنْهُ يَوْمَئِذٍ ثُمَّ قَالَ: إِنَّ مِنْكُمْ مُنَفِّرِينَ فَأَيُّكُمْ  مَا صَلَّى بِالنَّاسِ فَلْيَتَجَوَّزْ فَإِنَّ فِيهِمْ الضَّعِيفَ وَالْكَبِيرَ وَذَا الْحَاجَةِ Dari Abu Mas’ud radhiallahu […]

Nilai Integritas Seorang Dai

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, berdakwah adalah amalan yang mulia, bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah subhanahu wa ta’ala, serta ketaatan yang agung. Adalah hal yang tercela, ketika dakwah yang disampaikan oleh seorang dai ternyata tidak sejalan dengan perbuatannya. Perilakunya tidak lurus dan selaras dengan apa yang disampaikannya.

Profil Dai Rabbani

Berdakwah ke jalan Allah subhanahu wa ta’ala merupakan perkara agung dan memiliki derajat yang tinggi. Para dai adalah orang-orang yang menggantikan para nabi dan rasul dalam hal menyampaikan ilmu/agama secara benar, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Sudah semestinya seorang dai menjalankan dan mengurusi kegiatan mulia ini dengan segenap kemampuan dan usaha yang maksimal.

Bekal Dai Ketika Berdakwah

Sesungguhnya bekal (yang harus disiapkan oleh) setiap muslim adalah sebagaimana yang telah Allah subhanahu wa ta’ala jelaskan dalam firman-Nya, وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (al-Baqarah: 197)

Kedudukan dan Kemuliaan Seorang Dai

Para dai ilallah (penyeru menuju jalan Allah subhanahu wa ta’ala) bagaikan pelita dalam kegelapan. Mereka memberi cahaya bagi manusia menuju jalan yang terang dan benar. Mereka ibarat nakhoda perahu keselamatan yang berada di tengah-tengah badai dan gelombang ombak yang datang silih berganti.