Iman, Amal, & Hawa Nafsu

Ja’far bin Barqan menyampaikan bahwa Wahb bin Munabbih rahimahullah mengatakan,

“Iman adalah pemimpin dan amal adalah pengemudi. Adapun hawa nafsu diam membatu, tidak mau bergerak di antara keduanya.

Jika pemimpin memberi perintah tetapi pengemudi tidak mau menjalankannya, ini tidak berguna sama sekali.

Jika pengemudi mau menjalankan tetapi pemimpin tidak memberi perintah, ini juga tidak ada gunanya.

Jika pemimpin memberi perintah dan pengemudi menjalankannya, hawa nafsu akan mengikuti, baik sukarela maupun terpaksa. Amal pun menjadi bagus.”

(Shifatu ash-Shafwah hlm. 411)