Browsing tag

tabarruk

Bertabarruk Dengan Jejak dan Peninggalan Orang Saleh, Ghuluw Dalam Agama

Sesungguhnya setan menempuh dua jalan untuk menyesatkan setiap muslim. Jika dia termasuk pelaku dosa dan fasik, setan menempuh jalur syahwat dan menjatuhkannya ke dalam perangkapnya. Akibatnya, dia bertambah jauh dari jalan kebenaran dan petunjuk. Akan tetapi, apabila dia kokoh berpegang dengan kebenaran niscaya dia akan menjadi orang selamat. Sebaliknya, apabila dia menyimpang dari kebenaran, kebinasaanlah […]

Ngalap Berkah Kiai dengan Dalil dan Analogi Batil

Menyedihkan, negeri yang mayoritas penduduknya muslim, tetapi fenomena kesyirikan dalam soal “tabaruk” sangat banyak dijumpai. Sebagian komunitas meyakini bahwa mata air tertentu memiliki berkah. Manusia pun berdatangan untuk singgah berendam (kungkum), mandi, atau meminumnya dengan berbagai harapan, untuk dirinya, keluarga, kesembuhan penyakit, kelancaran usaha, dan seterusnya. Apakah Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwa air tersebut […]

Barakah & Tabarruk Dalam Tinjauan Syariat

Lafadz “barakah” atau “berkah” dengan berbagai pecahan katanya banyak kita jumpai dalam al-Qur’an al-Karim dan as-Sunnah an-Nabawiyah. Sebuah ayat Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa iman dan takwa adalah sebab keberkahan sebuah negeri. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ […]

Meraih Kemuliaan dengan Al-Qur’an

Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Pembaca yang budiman, ketahuilah Allah ‘azza wa jalla telah menjamin jika seorang berpegang dengan al-Qur’an, dia tidak akan tersesat di dunia dan akhirat. Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Apabila datang petunjuk dari-Ku, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tak akan tersesat dan tak akan celaka.” (Thaha: 123) Ibnu Abbas radhiallahu […]

Ngalap Berkah Kyai

Tak sedikit masyarakat kita yang sangat mengultuskan sang guru atau kiainya. Kiai bagi mereka seolah-olah pribadi yang maksum, bahkan diyakini dapat memberikan berkah tersendiri. Tak heran kalau ada yang rela berdesak-desakan untuk dapat sekedar bersalaman dengannya, mendapatkan atribut yang dikenakannya, hingga puntung rokoknya sekali pun.