Dalil Nama Allah Al-Bari’
Salah satu Asmaul Husna adalah al-Bari` (البَارِئُ). Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan,
هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ
“Dia-lah Allah al-Khaliq (Yang Menciptakan), al-Bari’, al-Mushawwir (Yang Membentuk rupa), Yang Mempunyai nama-nama yang paling baik.” (al-Hasyr: 24)
وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ يَٰقَوۡمِ إِنَّكُمۡ ظَلَمۡتُمۡ أَنفُسَكُم بِٱتِّخَاذِكُمُ ٱلۡعِجۡلَ فَتُوبُوٓاْ إِلَىٰ بَارِئِكُمۡ فَٱقۡتُلُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٌ لَّكُمۡ عِندَ بَارِئِكُمۡ فَتَابَ عَلَيۡكُمۡۚ
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Hai kaumku, sesungguhnya kalian telah menganiaya diri kalian sendiri karena kalian telah menjadikan anak lembu (sebagai sembahan kalian), maka bertobatlah kepada Bari’ kalian dan bunuhlah diri kalian. Hal itu lebih baik bagi kalian di sisi Bari’ kalian.” (al-Baqarah: 54)
Arti Nama Allah Al-Bari’
Ibnu Qutaibah rahimahullah mengatakan,
“Di antara sifat Allah subhanahu wa ta’ala adalah (al-Bari’). Arti al-Bari’ adalah al-Khaliq (Pencipta). Dikatakan (dalam bahasa Arab),
بَرَأَ الْخَلْقَ-يَبْرَؤُهُمْ
Artinya ‘menciptakan makhluk’. Adapun kata al-bariyyah (البَرِيَّة) artinya adalah makhluk.” (Tafsir Gharibul Qur’an hlm. 15; dari Shifatullah ‘Azza wa Jalla al-Waridah fil Kitabi was Sunnah hlm. 61—62)
Ibnul Atsir rahimahullah mengatakan,
“Arti al-Bari’ adalah yang menciptakan makhluk tanpa meniru. Akan tetapi, lafaz ini lebih memiliki kekhususan pada (penciptaan) makhluk-makhluk hidup, bukan pada makhluk yang lain. Lafaz ini jarang sekali dipakai pada (penciptaan) selain makhluk hidup.
Karena itu, diungkapkan dalam bahasa Arab,
يَبْرَأُ اللهُ النَسَمَةَ
‘Allah menciptakan makhluk hidup.’ (menggunakan kata bara’a, pent.)
(Adapun untuk selain makhluk hidup) diungkapkan dengan,
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
‘Allah menciptakan langit dan bumi.’ (menggunakan kata khalaqa, pent.).” (Jami’ul Ushul, 4/177; dari Shifatullah ‘Azza wa Jalla al-Waridah fil Kitabi was Sunnah hlm. 61—62)
Demikian pula penjelasan dalam Lisanul ‘Arab.
Jadi, ini adalah salah satu perbedaan makna antara nama Allah al-Khaliq dan nama Allah al-Bari’.
Baca juga: Arti Nama Allah: Allah dan Al-Ilah
Abu Hilal al-‘Askari rahimahullah mengatakan, “(Kalimat)
بَرَأَ اللهُ الْخَلْقَ
artinya ‘Allah subhanahu wa ta’ala membeda-bedakan bentuk para makhluk.” (al-Furuq al-Lughawiyyah hlm. 227)
Ketika Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan ayat ke-24 surah al-Hasyr, beliau berkata,
“Al-Khalqu (yang darinya diambil kata al-Khaliq, -pent.) artinya menetapkan. Adapun al-Bar`u (yang darinya diambil kata al-Bari’, -pent.) artinya al-faryu, yaitu melaksanakan dan memunculkan atau mengadakan apa yang Dia tetapkan menuju ke alam nyata. Tidak semua yang bisa menetapkan sesuatu dan mengaturnya mampu untuk melaksanakan dan mewujudkannya, selain Allah subhanahu wa ta’ala.
Seorang penyair memuji orang lain,
وَلَأَنْتَ تَفْرِي مَا خَلَقْتَ وَبَعْضُ الْقَوْمِ يَخْلُقُ ثُمَّ لاَ يَفْرِي
Sungguh, dirimu mewujudkan apa yang kamu tetapkan
sementara sebagian kaum menetapkan, tetapi tidak bisa mewujudkan
Maknanya, engkau mewujudkan dan mengadakan apa yang engkau tetapkan, berbeda dengan selainmu. Mereka tidak mampu melaksanakan apa yang diinginkan.
Jadi, makna al-khalq adalah menetapkan, sedangkan makna al-faryu (al-bar’u) adalah melaksanakannya.” (Tafsir al-Qur`anul ‘Azhim, 4/367. Lihat juga Tafsir al-Qurthubi, 18/48)
Kesimpulan Arti Nama Allah Al-Bari’
Dari nukilan penjelasan para ulama di atas dapat kita simpulkan bahwa arti nama Allah al-Bari’ adalah Yang menciptakan tanpa meniru, yang mewujudkan ke alam nyata apa yang Dia tetapkan (sebagaimana penjelasan Ibnu Katsir rahimahullah), yang membedakan antara satu makhluk dan yang lain (sebagaimana penjelasan Abu Hilal al-‘Askari rahimahullah). Kata al-Bari` lebih akrab dengan penciptaan makhluk hidup (sebagaimana penjelasan Ibnul Atsir rahimahullah).
Buah Mengimani Nama Allah Al-Bari`
Dengan mengimani nama Allah al-Bari’ dan mengetahui maknanya, kita semakin menyadari kekuasaan Allah Yang Mahahebat. Kita juga mengetahui bagaimana luasnya ilmu Allah subhanahu wa ta’ala dan kemampuan-Nya. Tidak mungkin ada yang melakukan itu semua kecuali Dzat yang Maha Berilmu dan Mahamampu.
Ini semua mestinya membuat kita semakin tunduk dan semakin patuh kepada-Nya. Selain itu, ini seharusnya membuat kita semakin bersyukur kepada-Nya karena kita semua—dengan bentuk ciptaan yang bagus dan indah ini—adalah buah dari nama Allah tersebut.
Wallahu a’lam.