Dalil Nama Allah Al-Haq
Di antara Asmaul Husna adalah al-Haq (Yang Mahabenar). Nama yang mulia ini telah Allah subhanahu wa ta’ala sebut dalam Al-Qur’an. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّهُۥ يُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَأَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
“Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah al-Haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (al-Hajj: 6)
فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡكَرِيمِ
“Maka Mahatinggi Allah, Raja, al-Haq; tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Dia, Rabb (Yang mempunyai) Arsy yang mulia.” (al-Mu’minun: 116)
Adapun dalil dari hadits ialah riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, dia berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ—أَوْ: لَا إِلَهَ غَيْرُكَ
“Apabila Nabi shallallahu alaihi wa sallam melakukan shalat malam bertahajud, beliau berdoa,
Baca juga: Keutamaan Shalat Tahajud
Ya Allah, milik-Mulah segala pujian. Engkaulah Penegak langit dan bumi serta siapa saja yang ada padanya.
Milik-Mulah segala pujian, milik-Mulah kerajaan langit-langit dan bumi dan siapa saja yang ada padanya.
Milik-Mulah segala pujian, Engkaulah Cahaya langit-langit dan bumi dan siapa saja yang ada padanya.
Milik-Mulah segala pujian, Engkaulah Raja langit-langit dan bumi.
Milik-Mulah segala pujian, Engkaulah Yang Mahabenar, janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu benar ucapan-Mu benar, surga benar, neraka benar, para nabi benar, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam benar, hari kiamat benar.
Ya Allah, kepada-Mulah aku berserah diri, dan kepada-Mulah aku beriman, kepada-Mulah aku bertawakal, kepada-Mulah aku kembali, dengan pertolongan-Mulah ketika aku berdialog, kepada-Mulah aku berhukum.
Ampunilah apa yang telah aku perbuat, dan apa yang aku lakukan di belakang hari, apa yang aku sembunyikan atau yang terang-terangan. Engkaulah yang memajukan atau yang mengundurkan. Tiada ilah yang benar selain Engkau.” (HR. al-Bukhari, “Abwabut Tahajjud”, “Bab at-Tahajjud bil Lail”)
Arti Nama Allah Al-Haq
Nama Allah al-Haq yang agung ini memiliki arti dan makna yang luas. Di antaranya bahwa keberadaan Allah sungguh-sungguh benar.
Qiwamussunnah al-Ashfahani rahimahullah mengatakan, “Di antara nama Allah subhanahu wa ta’ala adalah al-Haq (Yang Mahabenar), yakni Dialah yang keberadaan-Nya sungguh benar…” (al-Hujjah, 1/135)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sebab, sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala, Dialah Yang Mahabenar, ucapan-Nya benar, dan agama-Nya benar. Kebenaran merupakan sifat-Nya. Kebenaran adalah sifat-Nya dan milik-Nya.” (Madarijus Salikin, 2/333)
Baca juga: Hanya Islam Agama yang Benar
Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan,
“Al-Haq, Yang Mahabenar, pada Dzat dan sifat-Nya. Ada-Nya adalah suatu kepastian. Mahasempurna seluruh sifat-Nya. Dzat-Nya mengharuskan keberadaan-Nya, dan tiada keberadaan sesuatu dari suatu apa pun kecuali dengan kehendak-Nya. Dialah yang masih tetap dan terus memiliki sifat keagungan, keindahan, dan kesempurnaan. Ucapan-Nya benar, perbuatan-Nya benar, perjumpaan dengan-Nya juga benar, para rasul-Nya benar, kitab-kitab-Nya benar, agama-Nyalah yang benar, ibadah kepada-Nya satu-satu-Nya adalah benar, dan segala sesuatu yang disandarkan kepada-Nya adalah benar.
ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدۡعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلۡبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡكَبِيرُ
“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (ilah) al-Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Hajj: 62)
وَقُلِ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَن شَآءَ فَلۡيُؤۡمِن وَمَن شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡۚ إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلظَّٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَاۚ وَإِن يَسۡتَغِيثُواْ يُغَاثُواْ بِمَآءٍ كَٱلۡمُهۡلِ يَشۡوِي ٱلۡوُجُوهَۚ بِئۡسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا
Dan katakanlah, “Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barang siapa ingin (beriman), hendaklah ia beriman; dan barang siapa ingin (kafir), biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (al-Kahfi: 29)
Baca juga: Sifat-Sifat Penghuni Neraka
فَذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمُ ٱلۡحَقُّۖ فَمَاذَا بَعۡدَ ٱلۡحَقِّ إِلَّا ٱلضَّلَٰلُۖ فَأَنَّىٰ تُصۡرَفُونَ
“(Dzat yang demikian) itulah Allah, Rabb kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu selain kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?” (Yunus: 32)
وَقُلۡ جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَزَهَقَ ٱلۡبَٰطِلُۚ إِنَّ ٱلۡبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقًاَ
Dan katakanlah, ‘Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sesungguhnya, yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.” (al-Isra: 81) (Taisir al-Karim ar-Rahman, dinukil dari kitab Shifatullah ‘Azza wa Jalla)
(Ustadz Qomar Z.A., Lc)