Browsing category

Majalah Edisi 061 s.d. 070

ANTARA TRADISI dan SENDI-SENDI TAUHID, Gugatan Ilmiah Terhadap Usaha Pelestarian Situs dan Tradisi Bersejarah yang Menyimpang

(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar) Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan, tradisi, dan adat-istiadat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat-istiadat. Adapun tradisi adalah adat kebiasaaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat. Adat-istiadat adalah tata-kelakuan yang kekal dan […]

Tata Cara I’tikaf

TATA CARA I’TIKAF Bagaimana tata cara beri’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, kapan dimulai dan amalan apa yang dikerjakan selama beri’tikaf berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah? Muhammad Basir via email Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad as-Sarbini al-Makassari Beri’tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering dikerjakan […]

SAJEN, Tradisi Sesaji Menyelisihi Syar’i

(ditulis oleh: Al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin) Pendem adalah nama sebuah desa di Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah. Di desa inilah letak sebuah bukit yang khalayak ramai menyebutnya Gunung Kemukus. Malam Jumat Pon adalah malam keramaian. Manusia berdatangan ke Gunung Kemukus dalam rangka menjalani laku tirakat ngalap berkah di makam yang ada di tempat itu. Makam di […]

Surat Pembaca Edisi 67

Bencana Perusakan Akidah Teruslah berjuang. Bencana perusakan akidah semakin parah, Asy Syariah jalan terus, semoga khusnul khatimah, saya usul ada bahasan fiqhud da’wah. Muhajir-Kebumen Jazakallahu khairan. Mengenai fiqhud da’wah, sudah kami angkat sebagai tema utama di edisi 19, Berdakwah seperti Rasulullah n. Sebagai pelengkap, Anda juga bisa mengkaji sajian utama kami pada edisi 65. Tampilan […]

ISLAM ANTITRADISI?

Ketika terbentuk sebuah komunitas masyarakat, tumbuh pula adat atau tradisi yang mengiringinya. Tradisi ini kemudian menjadi ciri khas yang membedakan dengan masyarakat lainnya. Ia tidak sekadar berkembang dengan nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri, namun juga acap dipengaruhi nilai-nilai dari luar, baik atau buruk. Maka sebagai seorang muslim, semestinya kita melihat tradisi, adat, ataupun budaya […]

HAKIKAT KEINDAHAN

Suatu hari, seseorang bertanya kepada al-Imam al-Hasan al-Bashri t, “Wahai Abu Sa’id, pakaian apakah yang paling Anda sukai?” Beliau t menjawab, “Yang paling tebal, paling kasar, dan yang paling rendah di mata manusia.” Si penanya berkata, “Bukankah ada riwayat bahwasanya ‘Allah itu Mahaindah dan menyukai keindahan’?” Beliau t menjawab, “Wahai anak saudaraku, sesungguhnya aku telah […]

Berani Mengakui Kesalahan dan Kembali Kepada Kebenaran

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: تِلۡكَ ٱلدَّارُ ٱلۡأٓخِرَةُ نَجۡعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوّٗا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فَسَادٗاۚ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ ٨٣ “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (al-Qashash: 83)

Kemunafikan Berselubung Agama

Kebencian terhadap agama ini senantiasa dinyalakan oleh musuh-musuh Islam. Jika dengan cara kasar yakni pembantaian atau pembunuhan terhadap umat Islam gagal, maka cara halus dan terselubung pun digunakan. Jika mereka tidak berani turun tangan secara langsung, maka ada kaki tangan mereka yang siap melaksanakan misi mereka, meruntuhkan Islam dari dalam.  

Tahun Perutusan

 (Bagian ke-1) Keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama pasukan ‘usrah (kesulitan) beberapa malam di Tabuk tanpa ada upaya pihak Romawi melakukan penyerangan walau sekecil apa pun, telah menaikkan pamor kaum muslimin di mata bangsa Arab ketika itu. Bagi bangsa Arab, hal ini merupakan puncak kekuatan kaum muslimin, karena berani menyambut tantangan bangsa “adidaya” Romawi […]

Agungkan Sunnah, Penuhi Seruan Rasulullah

Ad-Darimi[1] rahimahullah meriwayatkan dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiallahu ‘anhu: أَنَّ رَسُولَ الله حَرَّمَ أَشْيَاءَ يَوْمَ خَيْبَرٍ، الْحِمَارَ وَغَيْرَهُ ثُمَّ قَالَ: لَيُوشِكُ الرَّجُلُ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِه يُحَدَّثُ بِحَدِيْثِي فَيَقُولُ: بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ كِتَابُ اللهِ، مَا وَجَدْنَا فِيهِ مِنْ حَلَالٍ اسْتَحْلَلْنَاهُ وَمَا وَجَدْنَاهُ فِيهِ مِنْ حَرَامٍ حَرَّمْنَاهُ. أَلَاوَإِنَّ مَا حَرَّمَ رَسُولُ الله فَهُوَ مِثْلُ مَا حَرَّمَ اللهُ عَزَّ […]