Browsing category

Majalah Edisi 101 s.d. 110

Nilai Integritas Seorang Dai

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, berdakwah adalah amalan yang mulia, bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah subhanahu wa ta’ala, serta ketaatan yang agung. Adalah hal yang tercela, ketika dakwah yang disampaikan oleh seorang dai ternyata tidak sejalan dengan perbuatannya. Perilakunya tidak lurus dan selaras dengan apa yang disampaikannya.

Profil Dai Rabbani

Berdakwah ke jalan Allah subhanahu wa ta’ala merupakan perkara agung dan memiliki derajat yang tinggi. Para dai adalah orang-orang yang menggantikan para nabi dan rasul dalam hal menyampaikan ilmu/agama secara benar, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Sudah semestinya seorang dai menjalankan dan mengurusi kegiatan mulia ini dengan segenap kemampuan dan usaha yang maksimal.

Bekal Dai Ketika Berdakwah

Sesungguhnya bekal (yang harus disiapkan oleh) setiap muslim adalah sebagaimana yang telah Allah subhanahu wa ta’ala jelaskan dalam firman-Nya, وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (al-Baqarah: 197)

Kedudukan dan Kemuliaan Seorang Dai

Para dai ilallah (penyeru menuju jalan Allah subhanahu wa ta’ala) bagaikan pelita dalam kegelapan. Mereka memberi cahaya bagi manusia menuju jalan yang terang dan benar. Mereka ibarat nakhoda perahu keselamatan yang berada di tengah-tengah badai dan gelombang ombak yang datang silih berganti.

Menjalin Kerja Sama Dalam Ranah Dakwah

Tak diragukan lagi bahwa dakwah di jalan Allah subhanahu wa ta’ala merupakan ibadah yang sangat mulia. Demikian pula orang-orang yang menjalankannya dengan penuh ikhlas dan meniti jejak baginda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia. Pahala yang besar dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah Rabb Alam Semesta adalah balasannya.

Surat Pembaca Edisi 108

Asy Syariah Menambah Ilmu Walhamdulillah, saya bersyukur bisa menambah ilmu dari Asy Syariah. Semua dikupas tuntas berdasar al-Qur’an & hadits sahih, bukan berdasarkan hawa nafsu dan kepentingan kelompok. Semoga Asy Syariah tetap istiqamah dalam menegakkan sunnah. Abu Nafi’—Kajoran 08532xxxxxxx  

Membingkai Keteladanan Seorang Dai

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته Mengemban amanat dakwah adalah amalan yang demikian agung. Tidak semua manusia bisa melakukannya. Yang bisa pun tidak semua melakukannya dengan tuntunan dan cara yang benar. Sebab, di tengah-tengah kita, terlampau banyak yang disebut dai. Terlampau mudah pula orang menggelari seseorang dengan sebutan dai.

Sumber Kerusakan dalam Agama

‘Ali bin Qasim Hanasy rahimahullah mengatakan, “Manusia terbagi menjadi tiga tingkatan: 1) Tingkatan tertinggi, yaitu para ulama kibar. Mereka mengetahui yang benar dan yang batil. Jika mereka berbeda pendapat, tidak akan muncul fitnah (kerusakan) dari perselisihan tersebut, karena mereka mengetahui ilmu yang dimiliki oleh pihak yang lain. 2) Tingkatan terendah, yaitu orang awam yang berada […]

Memohon Ilmu yang Bermanfaat

اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَارْزُقْنِي عِلْمًا تَنْفَعُنِي بِهِ “Ya Allah, berilah aku manfaat dengan apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku; Ajarilah aku apa yang bermanfaat bagiku; Berilah aku rezeki berupa ilmu yang dengannya Engkau memberi manfaat kepadaku.” (HR. al-Hakim [1/510], al-Baihaqi dalam ad-Da’awat al-Kabir [157—158], ath-Thabarani dalam ad-Du’a [3/1405/1455]; dari Anas bin […]