Browsing category

Asy Syariah Edisi 109

Amirul Mukminin Umar Bin Al-Khaththab (15): Hari-hari Berdarah di Qadisiyah

Setelah gagal menangkap panglima Sa’d di markasnya, Rustum semakin marah sekaligus cemas. Bayang-bayang kekalahan semakin menghantuinya. Dengan setengah hati dia mengatur pasukannya. Semua kekuatan dikerahkan untuk menghadapi pasukan muslimin. Tiga puluh tiga ekor gajah dikerahkan bersama pawangnya. Puluhan ribu pasukan berjalan kaki diperintahkan memasang rantai di kaki-kaki mereka, agar mereka bertempur sampai mati.

Menyoal Urusan Gaib

Di antara hal yang penting dalam akidah Islam adalah beriman terhadap urusan gaib. Telah banyak orang tersesat dalam masalah ini. Sebagian mereka terjatuh dalam kekufuran karena mengaku tahu ilmu gaib. Sebagian orang membenarkan pengakuan orang yang mengaku tahu ilmu gaib tersebut. Tidak sedikit pula orang-orang yang tidak meyakini sebagian urusan gaib, mengingkari masalah-masalah akidah, seperti […]

Belajar Mencintai Ilmu Hadits dari Asy-Syaikh Muqbil

لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ “Seorang hamba, belumlah sempurna imannya, sampai aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) lebih ia cintai dibandingkan keluarganya, harta, dan seluruh manusia”  

Wafat Asy-Syaikh Muqbil

Sungguh, beliau memiliki ketabahan yang luar biasa saat menghadapi sakit dan kepayahan. Dalam kondisi sakit, beliau tetap berakhlak mulia, mengajar, mengulang pelajaran, dan tetap bersenyum. Orang yang melihatnya akan menyangka bahwa beliau sehat-sehat saja. Jika ditanya tentang keadaannya yang sedang sakit, beliau berkata, “Segala puji hanya bagi Allah. Kami tidak dapat menghitung pujian terhadap Allah.”

Nasihat dan Pengarahan Asy-Syaikh Muqbil

Di antara nasihat dan pengarahan beliau rahimahullah adalah sebagai berikut. Beliau sering menasihatkan agar betul-betul memerhatikan masalah akidah (iman, keyakinan). Beliau rahimahullah pernah berkata, “Memerhatikan masalah akidah sangat penting. Tanpa akidah, seorang muslim tidak akan mampu berhadapan dengan musuhnya. Bahkan, tidak mungkin dia melakukan suatu tindakan atau aktivitas Islami. Oleh sebab itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi […]

Dakwah harus Memiliki Keistimewaan

Asy-Syaikh Muqbil Merintis Dakwah Seperti yang dikatakan, asy-Syaikh Muqbil adalah mujaddid di negeri Yaman. Belum pernah ada sejak zaman Abdur Razzaq ash-Shan’ani sampai hari ini, seseorang yang menjalankan dakwah dan memperbaruinya seperti yang dilakukan oleh beliau. Yaman adalah negeri yang keumuman penduduknya berpemahaman Syiah, Sufi, dan komunis. Membaca dan mempelajari kitab-kitab Sunnah (karya para ulama […]

Kecintaan dan Perhatian asy-Syaikh Muqbil terhadap Ilmu yang Bermanfaat

”Alangkah indahnya ilmu. Jauh lebih indah daripada emas dan perak, lebih indah daripada wanita cantik, serta lebih indah daripada kekuasaan.” Kecintaan terhadap ulama dan ilmu yang bermanfaat telah muncul pada diri Asy-Syaikh Muqbil sejak beliau masih kanak-kanak. Kecintaan tersebut menyatu dengan darah daging dan merasuk sampai ke tulang sumsum, sebagaimana beliau ceritakan sendiri kepada keluarganya. […]

Mujaddid Dakwah Salafiyah Negeri Yaman

Sesungguhnya kematian para ulama adalah salah satu tanda nubuwwah Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam. Beliau pernah bersabda, إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا “Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan sekaligus […]