Browsing category

Oase

Perbedaan Shabr, Tashabbur, Ishtibar, dan Mushabarah

Perbedaan istilah-istilah di atas dapat ditinjau dari keadaan seorang hamba dalam menerapkan kesabaran pada dirinya atau pada orang lain.  Shabr Menahan diri dan mengekangnya dari hal-hal yang tidak pantas disebut shabr (sabar), jika didasari oleh karakter asli dan akhlak bawaan.   Tashabbur Jika menahan diri dan mengekangnya dengan memaksa diri, berlatih, dan berusaha menenggak pahitnya […]

Mengutamakan Akhirat di Atas Dunia

Seandainya kalbu: 1) merenungi kefanaan kehidupan dunia dan tidak langgengnya kesenangan-kesenangan yang ada padanya, dan akan berakhirnya berbagai kenikmatan yang ada di dalamnya, sambil menghadirkan kesempurnaan kenikmatan dan kelezatan akhirat, keabadian kehidupan padanya; 2) merenungi pula kelebihan dan keutamaan kenikmatan akhirat atas kenikmatan dunia; dan meyakini dengan pasti tentang benarnya kedua pengetahuan ini, maka renungannya […]

Hamba Senantiasa Membutuhkan Kesabaran

Seorang hamba tidak terlepas dari menjalankan perintah yang wajib dia laksanakan, larangan yang wajib untuk dia tinggalkan, takdir yang pasti terjadi, dan kenikmatan yang wajib dia syukuri kepada Pemberinya. Karena semua keadaan ini tidak mungkin lepas darinya, dia pun wajib bersabar sampai meninggal.

Merasa Nyaman dengan Hukuman

Hukuman terberat adalah ketika seorang yang dihukum tidak merasakan hukuman tersebut. Parahnya lagi ketika ia justru senang dengan hukuman itu. Ini seperti seorang yang bahagia dengan harta yang haram dan merasa nyaman dengan dosanya. Orang yang semacam ini tidak akan beruntung. Sungguh, saya perhatikan keadaan kebanyakan ulama dan ahli zuhud, saya memandang mereka berada dalam […]

Kalbu yang Selamat

Kalbu yang selamat yang terbebas dari azab Allah subhanahu wa ta’ala adalah kalbu yang pasrah kepada Rabbnya, yang tunduk kepada perintah-Nya dan tidak ada padanya rasa penentangan terhadap perintah-Nya; tidak pula ada pengingkaran terhadap kabar yang datang dari-Nya. Dialah kalbu yang selamat dari selain Allah subhanahu wa ta’ala. Tidak ada yang ia inginkan selain Allah […]

Kenalilah Teman Pergaulanmu

Sebuah nasehat dari al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah Sudah semestinya seorang hamba bergaul sebatas kebutuhan. Ia kelompokkan manusia dalam pergaulannya menjadi empat golongan. Jika golongan tersebut dicampurkan dan tidak dibeda-bedakan, dia akan dimasuki berbagai kejelekan.   Golongan pertama adalah seseorang yang bergaul dengan kita ibarat nutrisi yang masuk dalam tubuh kita. Kita senantiasa membutuhkannya siang […]

Akibat Buruk Kemaksiatan

Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Jabbar Kemaksiatan memiliki sekian banyak dampak buruk dan tercela yang merusak hati dan jasmani, di dunia maupun di akhirat; yang hanya Allah subhanahu wa ta’ala saja yang mengetahuinya. Di antaranya sebagai berikut.   Terhalang mendapatkan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dimasukkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala ke dalam hati seorang hamba, […]

Kejujuran

Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Jabbar Dalam syariat Islam yang penuh keindahan ini, kejujuran adalah akhlak mulia yang sangat dijunjung tinggi, sedangkan kedustaan adalah dosa besar yang sangat dicela. Sebaliknya, dalam agama Syiah Rafidhah, taqiyyah (baca: dusta) adalah salah satu kewajiban bahkan rukun agama. Oleh karena itu, kaum Rafidah begitu dikenal sebagai kaum yang paling pendusta. […]

Ibadah yang Paling Utama

  Dalam hal memandang amalan ibadah yang paling afdal, paling bermanfaat, dan paling tepat untuk diprioritaskan oleh seorang hamba, manusia terbagi menjadi beberapa kelompok. Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah menyebutkan pandangan tersebut dalam kitab Madarij as-Salikin dan menguatkan salah satunya. Pendapat yang dipilih oleh al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah ini juga disebutkan oleh al- Imam al-Miqrizi […]

Merenungi Akibat Amal Saleh dan Akibat Maksiat (7)

  Renungan Ketujuh Tak jarang, seseorang berpikir pendek ketika akan melakukan suatu perbuatan. Apalagi terdorong hawa nafsu, seolah ia menjadi buta karenanya. Yang penting tujuannya tersampaikan, meski kenikmatan sesaat. Ternyata perbuatan itu berbuntut panjang, penderitaan, kegelisahan, dan tanggung jawab di dunia ataupun akhirat. Asy-Syaikh Abdurahman al-Mu’allimi mengatakan, “Seseorang hendaknya merenungi apa yang menjadi harapan bagi […]