Browsing category

Oase

Yang Terpenting, Selamatkan Diri Anda! : 10 Bahan Renungan

Renungan Keenam Bisa jadi, seseorang merenungi nenek moyang atau para pendahulunya, lalu bersedih dan khawatir akan keselamatan dirinya di akhirat, karena keadaan mereka yang buruk. Bisa jadi pula, ia senang dan merasa bangga karena keadaan mereka yang baik. Janganlah demikian . Anda mempertanggungjawabkan amal Anda sendiri. Selamatkan diri Anda, itu yang terpenting. Asy-Syaikh Abdurrahman al- […]

Sebab yang Menguatkan Kecintaan Hamba kepada Allah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلاَ ،ِلهلِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ “Ada tiga perkara yang jika ketiganya ada pada seseorang, akan membuatnya merasakan manisnya keimanan: hendaknya Allah […]

Saat Anda Dalam Kebatilan : 10 Bahan Renungan

Renungan Kelima Renungkan, anggaplah bahwa Anda tumbuh dalam kebatilan. Itu tidak lepas dari (dua keadaan): didahului oleh sikap menyepelekan dan tidak. Pada kondisi yang pertama, apabila dia terus melakukan kekurangan tersebut dan tidak meninggalkannya, itu berarti kehancurannya. Jika ia kemudian belajar dan kebenaran menjadi jelas baginya, lalu kembali kepada kebenaran, berarti ia memperoleh kesempurnaan. Hilanglah […]

Buah Keimanan (8)

Keimanan yang benar akan mencegah seorang hamba dari terjatuh ke dalam dosa-dosa besar yang membinasakan. Hal ini disebutkan dalam ash-Shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلَا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ “Tidaklah seorang pezina yang berzina saat ia […]

Buah keimanan (7)

Iman adalah sandaran kaum mukminin di setiap keadaan mereka, baik suka maupun duka, takut maupun aman, ketika mengerjakan ketaatan maupun jatuh ke dalam kemaksiatan, dan setiap urusan yang dilalui oleh setiap manusia. Saat mendapat kebahagiaan dan kesenangan, mereka bersandar kepada keimanan sehingga mereka memuji Allah Subhanahu wata’ala, menyanjung-Nya, dan menggunakan kenikmatan tersebut dalam hal yang […]

Merenungi Ketaatan dan Kemaksiatan (2)

Sepeluh Bahan Renungan – Bagian 2 Ketiga: Seseorang merenungi kondisi dirinya, dengan mengintrospeksi amalannya, baik berupa ketaatan maupun kemaksiatannya. Seorang mukmin akan melakukan ketaatannya dengan penuh semangat, tidak mengharapkan selain wajah Allah Subhanahu wata’ala dan negeri akhirat. Apabila muncul keinginan pada sesuatu yang sifatnya duniawi, ia arahkan kepada Allah Subhanahu wata’ala. Ia arahkan pada sesuatu yang […]

Buah Keimanan (6)

Sesungguhnya keimanan akan menghilangkan keragu-raguan yang menghinggapi kebanyakan manusia sehingga merusak agama mereka. Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman, إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا “Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu.” (al-Hujurat: 15) Maknanya, keimanan yang benar akan menolak keragu-raguan yang ada […]

10 Bahan Renungan

Marilah kita duduk sesaat, tinggalkan segala kesibukan pikiran. Sejenak kita merenung, niscaya kita akan mendapat manfaat, insya Allah. Pertama, merenungi mulianya kebenaran dan rendahnya kebatilan. Caranya adalah dengan merenungi keagungan Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb sekalian alam,bahwa Dia mencintai kebenaran dan membenci kebatilan. Barang siapa mengikuti kebenaran, ia berhak memperoleh ridha-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala pun […]

Buah Keimanan

Keimanan yang benar memiliki banyak faedah dan buah terhadap kalbu, badan, ketenteraman, dan kehidupan yang baik di dunia serta akhirat, baik dalam waktu yang dekat maupun yang akan datang. Buah keimanan yang paling besar adalah mendapatkan kebahagiaan sebagai wali Allah subhanahu wa ta’ala yang khusus. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, […]

Muhasabah

Muhasabah (introspeksi) pada jiwa ada dua macam: sebelum beramal dan setelah beramal. Muhasabah sebelum beramal adalah hendaknya seseorang menahan diri dari keinginan dan tekadnya untuk beramal, tidak terburu-buru berbuat hingga jelas baginya bahwa jika ia mengamalkannya akan lebih baik daripada meninggalkannya.