Browsing category

Rubrik Tetap

Prinsip Yang Tak Pernah Sirna; bagian 2

بُنِيَ الْإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ، شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ “Islam itu dibangun di atas lima (tiang ataupun rukun): (yaitu) syahadat laa ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali hanya Allah subhanahu wa ta’ala) serta Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, […]

Bahaya Laten Penyimpangan Akidah

Bagi seorang muslim, keharusan memiliki akidah yang benar merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Baginya, kedudukan akidah yang benar seperti kepala bagi jasad. Di atas akidah yang benar inilah akan dibangun segala amal perbuatannya, yang nantinya akan menentukan bermanfaat atau tidaknya amalan tersebut di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.

Cara Menasihati Penguasa

Mungkin akan muncul pertanyaan, apakah dalam menyikapi kesalahan-kesalahan penguasa kita harus selalu sabar, diam, dan menerima sepenuhnya apa yang dilakukan penguasa? Lantas bagaimana dengan anjuran untuk melakukan ingkarul mungkar dan memberikan nasihat kepada penguasa, yang notabene keduanya adalah bagian dari prinsip-prinsip Islam yang tidak mungkin ditinggalkan? Untuk menjawabnya, kita harus memulai dengan memahami bersama bahwa […]

Pemberontakan Tidak Akan Membawa Dampak Positif

Hadits-hadits yang telah dijelaskan sebelumnya mengingatkan kaum muslimin, jika mengharapkan munculnya penguasa yang baik dan saleh, maka harus menjadi rakyat yang baik dan saleh. Jalanilah apa yang Allah subhanahu wa ta’ala perintahkan, ikutilah apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sunnahkan, sebarkanlah ilmu, dan anjurkanlah agar manusia beramal dengannya, baik mereka sebagai penguasa maupun sebagai […]

Menyikapi Penguasa Yang Kejam

Catatan sejarah membuktikan, setiap pemberontakan yang tidak dibimbing oleh ilmu syar’i selalu melahirkan kerusakan dan berakhir dengan kekacauan yang lebih besar daripada kezaliman penguasa itu sendiri. Maka, sikap sabar sebagaimana diamanatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, mesti kita miliki ketika kita dihadapkan kepada pemerintahan yang zalim.

Kewajiban Taat Kepada Pemerintah

Kewajiban taat kepada pemerintah merupakan salah satu prinsip Islam yang agung. Namun di tengah karut-marutnya kehidupan politik di negeri-negeri muslim, prinsip ini menjadi bias dan sering dituding sebagai bagian dari gerakan pro status quo. Padahal, agama yang sempurna ini telah mengatur bagaimana seharusnya sikap seorang muslim terhadap pemerintahnya, baik yang adil maupun yang zalim.

Membongkar Kesesatan Syi’ah

Serupa tapi tak sama. Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan Islam dan kelompok Syi’ah. Secara fisik, memang sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Namun jika ditelusuri—terutama dari sisi akidah—perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga tidak mungkin disatukan.  

Iman

‘Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata kepada sahabatnya, “Marilah kita menambah iman!” Lalu mereka berzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Hubaib bin Hamasah radhiallahu ‘anhu berucap, “Sesungguhnya iman bertambah dan berkurang.” Ia ditanya, “Apakah tanda bertambah dan berkurangnya?” Ia menjawab, “Jika kita mengingat dan takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka itu tanda bertambahnya keimanan; […]

Kekejian Berupa Memakan Bangkai Saudara Sendiri

Ghibah atau menggunjing atau membicarakan aib orang lain (bisa juga diistilahkan dengan ngerumpi) adalah aktivitas yang ‘mengasyikkan’. Tak sedikit orang, yang secara sadar atau tidak, terjatuh dalam perbuatan ini. Karena memang setan telah menghiasi perbuatan ini sehingga tampak indah dan menyenangkan. Tahukah Anda bahwa Allah ‘azza wa jalla mengibaratkan ghibah dengan perbuatan memakan daging saudara […]

Prinsip Yang Tak Pernah Sirna (bagian 1)

Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, ipar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia dan putra dari sahabat yang mulia ‘Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu, menyampaikan kepada kita apa yang dia dengar dari ilmu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang agung, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: