Browsing category

Permata Salaf

Jujur Saat Bergaul dengan Manusia

Maimun bin Mihran rahimahullah mengisahkan… Seorang lelaki mendatangi Salman al-Farisi radhiallahu ‘anhu dan berkata, “Berilah aku wasiat!” Salman mengatakan, “Jangan berbicara!” Lelaki itu menjawab, “Seseorang yang hidup di tengah-tengah manusia tidak mampu untuk tidak berbicara.” Salman berkata, “Jika engkau berbicara, bicaralah dengan kebenaran, atau (jika tidak,) diamlah.” Lelaki itu berkata, “Tambahlah wasiat untukku!” Salman berkata, […]

Iman, Amal, & Hawa Nafsu

Ja’far bin Barqan menyampaikan bahwa Wahb bin Munabbih rahimahullah mengatakan, “Iman adalah pemimpin dan amal adalah pengemudi. Adapun hawa nafsu diam membatu, tidak mau bergerak di antara keduanya. Jika pemimpin memberi perintah tetapi pengemudi tidak mau menjalankannya, ini tidak berguna sama sekali. Jika pengemudi mau menjalankan tetapi pemimpin tidak memberi perintah, ini juga tidak ada […]

Menyikapi Celaan & Pujian

Munir maula al-Fudhail bin Abi Ayyasy menceritakan, Saya sedang duduk bersama dengan Wahb bin Munabbih rahimahullah (wafat 110 H). Seorang lelaki datang dan berkata, “Aku tadi melewati si Fulan, dia sedang menyebutkan aibmu.” Wahb pun marah dan berkata, “Apakah setan tidak menemukan utusan selain dirimu?” Saya tetap bersama dengan Wahb hingga si Fulan yang mencelanya […]

Nasihat Umar Bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu

Wadi’ah al-Anshari mengatakan bahwa dia mendengar Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu menasihati seseorang, لاَ تَكَلَّمْ فِيمَا لاَ يَعْنِيكَ، وَاعْرِفْ عَدُوَّكَ، وَاحْذَرْ صَدِيقَكَ إِلاَّ الْأَمِينَ، وَلاَ أَمِينَ إِلاَّ مَنْ يَخْشَى اللهَ، وَ تَمْشِي مَعَ الْفَاجِرِ فَيُعَلِّمَكَ مِنْ فُجُورِهِ، وَ تُطَلِّعْهُ عَلَى سِرِّكَ، وَلاَ تُشَاوِرْ فِي أَمْرِكَ إِلاَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ “Janganlah engkau berbicara dalam […]

Nasihat Ali Bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu

Asy-Sya’bi rahimahullah mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata, “Wahai sekalian manusia, ambillah kalimat-kalimat ini dariku. Seandainya kalian menaiki binatang tunggangan hingga mencelakainya, kalian belum tentu mendapati yang semisalnya. لاَ يَرْجُوَنَّ عَبْدًا إِلاَّ رَبَّهُ، وَلاَ يَخَافَنَّ إِلاَّ ذَنْبَهُ، وَلاَ يَسْتَحِي إِذَا لَمْ يَعْلَمْ أَنْ يَتَعَلَّمَ، وَلاَ يَسْتَحِي إِذَا سُئِلَ عَمَّا لاَ يَعْلَمُ أَنْ […]

Adab di Hadapan Guru

An-Nawawi rahimahullah meriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu bahwa beliau berkata, “Di antara hak seorang alim yang harus engkau tunaikan ialah engkau memberi salam kepada manusia secara umum, lalu memberi salam hormat secara khusus kepadanya, engkau duduk di depannya, di majelisnya, engkau tidak boleh menunjuk dengan tangan atau pandanganmu, engkau tidak […]

Waspadai Kemaksiatan!

Sa’id ibnul Musayyab rahimahullah berkata, “Tidaklah para hamba memuliakan jiwanya dengan sesuatu (yang lebih baik daripada) ketaatan kepada Allah ‘azza wa jalla. Tidak pula para hamba menghinakan jiwanya dengan sesuatu (yang lebih buruk daripada) kemaksiatan kepada-Nya. Cukuplah sebagai pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala kepada seorang mukmin, ketika dia melihat musuhnya melakukan kemaksiatan kepada-Nya.” (Shifatu ash-Shafwah, […]

Sumber Kerusakan dalam Agama

‘Ali bin Qasim Hanasy rahimahullah mengatakan, “Manusia terbagi menjadi tiga tingkatan: 1) Tingkatan tertinggi, yaitu para ulama kibar. Mereka mengetahui yang benar dan yang batil. Jika mereka berbeda pendapat, tidak akan muncul fitnah (kerusakan) dari perselisihan tersebut, karena mereka mengetahui ilmu yang dimiliki oleh pihak yang lain. 2) Tingkatan terendah, yaitu orang awam yang berada […]

Adab Menyertai Ilmu

Asy-Sya’bi rahimahullah berkata, Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu menyalati jenazah. Setelah itu, seekor bagal didekatkan untuk beliau naiki. Datanglah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengambil tali kekangnya sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan terhadap ilmu dan keutamaan Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu. Zaid pun berkata kepada Ibnu Abbas, “Lepaskan tali itu darimu, wahai sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi […]

Hakikat Yakin

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Yakin adalah engkau tidak mencari keridhaaan manusia dengan kemurkaan Allah subhanahu wa ta’la, engkau tidak memuji seorang pun atas rezeki dari-Nya, engkau tidak pula mencela orang lain atas sesuatu yang tidak Dia berikan untukmu. Sesungguhnya, rezeki itu tidak ditarik oleh semangat seseorang, tidak pula bisa ditolak oleh ketidaksukaan seseorang. Allah […]