Mengenal Dua Jenis Tabarruk
Nama atau sebutan tidaklah mengubah hakikat. Ungkapan di atas mendorong kita untuk lebih memahami hakikat sesuatu dan tidak tertipu oleh keindahan nama tanpa mengerti hakikatnya.
Browsing category
Nama atau sebutan tidaklah mengubah hakikat. Ungkapan di atas mendorong kita untuk lebih memahami hakikat sesuatu dan tidak tertipu oleh keindahan nama tanpa mengerti hakikatnya.
Betapa indah pengajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Betapa besar semangat beliau menanamkan akidah tauhid kepada umatnya. Saudaraku, perhatikanlah! Di saat air keluar deras dari jari-jemari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, segera beliau ingatkan umat ini bahwa barakah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Adapun beliau, tidak ada sedikit pun mampu memberi manfaat atau mudarat.
Lafadz “barakah” atau “berkah” dengan berbagai pecahan katanya banyak kita jumpai dalam al-Qur’an al-Karim dan as-Sunnah an-Nabawiyah. Sebuah ayat Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa iman dan takwa adalah sebab keberkahan sebuah negeri. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ […]
Sungguh, beliau memiliki ketabahan yang luar biasa saat menghadapi sakit dan kepayahan. Dalam kondisi sakit, beliau tetap berakhlak mulia, mengajar, mengulang pelajaran, dan tetap bersenyum. Orang yang melihatnya akan menyangka bahwa beliau sehat-sehat saja. Jika ditanya tentang keadaannya yang sedang sakit, beliau berkata, “Segala puji hanya bagi Allah. Kami tidak dapat menghitung pujian terhadap Allah.”
Di antara nasihat dan pengarahan beliau rahimahullah adalah sebagai berikut. Beliau sering menasihatkan agar betul-betul memerhatikan masalah akidah (iman, keyakinan). Beliau rahimahullah pernah berkata, “Memerhatikan masalah akidah sangat penting. Tanpa akidah, seorang muslim tidak akan mampu berhadapan dengan musuhnya. Bahkan, tidak mungkin dia melakukan suatu tindakan atau aktivitas Islami. Oleh sebab itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi […]
Asy-Syaikh Muqbil Merintis Dakwah Seperti yang dikatakan, asy-Syaikh Muqbil adalah mujaddid di negeri Yaman. Belum pernah ada sejak zaman Abdur Razzaq ash-Shan’ani sampai hari ini, seseorang yang menjalankan dakwah dan memperbaruinya seperti yang dilakukan oleh beliau. Yaman adalah negeri yang keumuman penduduknya berpemahaman Syiah, Sufi, dan komunis. Membaca dan mempelajari kitab-kitab Sunnah (karya para ulama […]
Tawakal dan Kedermawanan Kuatnya rasa tsiqah (percaya penuh) kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang ada pada diri asy-Syaikh Muqbil menyebabkan beliau selalu menyandarkan segala urusan hanya kepada-Nya. Suatu kalimat yang sering beliau ucapkan adalah, “Kemudahan itu di tangan Allah.”
”Alangkah indahnya ilmu. Jauh lebih indah daripada emas dan perak, lebih indah daripada wanita cantik, serta lebih indah daripada kekuasaan.” Kecintaan terhadap ulama dan ilmu yang bermanfaat telah muncul pada diri Asy-Syaikh Muqbil sejak beliau masih kanak-kanak. Kecintaan tersebut menyatu dengan darah daging dan merasuk sampai ke tulang sumsum, sebagaimana beliau ceritakan sendiri kepada keluarganya. […]
Sesungguhnya kematian para ulama adalah salah satu tanda nubuwwah Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam. Beliau pernah bersabda, إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا “Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan sekaligus […]
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, berdakwah adalah amalan yang mulia, bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah subhanahu wa ta’ala, serta ketaatan yang agung. Adalah hal yang tercela, ketika dakwah yang disampaikan oleh seorang dai ternyata tidak sejalan dengan perbuatannya. Perilakunya tidak lurus dan selaras dengan apa yang disampaikannya.