Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan agar tetap sabar, tegar, waspada, dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن یَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥۤۚ
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi (keperluan)nya.” [ Ath-Thalaq: 3]
Hal ini bermakna pula “melindunginya”.
Artinya, seorang muslim yang berbekal dengan hal ini (tawakal kepada Allah) dalam setiap upaya yang dilakukan; dan mengharap pahala di sisi-Nya, usahanya tersebut tidak akan disia-siakan oleh Allah ta’ala.
Allah berfirman,
وَٱصۡبِرۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا یُضِیعُ أَجۡرَ ٱلۡمُحۡسِنِینَ
“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan.” [ Hud: 115]
Harapkanlah keutamaan dari Allah. Kalau Allah saja memberikan keutamaan-Nya kepada orang yang menjenguk orang sakit, lantas bagaimana dengan orang yang justru berusaha mengobatinya–tentu akan diberikan keutamaan yang lebih, insyaAllah.
Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, disebutkan,
مَنْ عَادَ مَرِيضاً لَمٔ يَزَلْ في خُرْفَةِ الجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Barang siapa menjenguk orang sakit, dia akan senantiasa berada di tengah taman-taman surga hingga dia kembali.”
Disebutkan pula dalam redaksi lain,
“Barang siapa menjenguk seorang muslim yang sakit, dia seakan sedang berjalan di antara taman-taman surga hingga dia duduk. Apabila dia duduk, dia akan diliputi rahmat.
Jika itu dilakukan di pagi hari, 70 ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga masuk waktu sore. Jika dilakukan di sore hari, 70 ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga masuk waktu pagi.” hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan disahihkan oleh al-Albani rahimahumullah.
Dalam hadis riwayat Muslim, dari sahabat Abu Hurairah, Nabi bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةَ مِنْ كُرَبِ الدُنْيا نَفَّسَ اللّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيامَةِ
“Barang siapa menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan menghilangkan kesusahannya di Hari Kiamat kelak.”
و مَنْ يَسَّر على مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللّهُ عَلَيهِ فِي الدُنيا و الآخِرَة
“Barang siapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat.”
و اللّهُ في عَوْنِ العَبْدِ ما كانَ العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ
“Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya.”
خَيرُ الناسِ أَنْفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi mereka.”
Hadis ini akan memberikan harapan bagi kita apabila kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi manusia. Jika amalan yang mudah dilakukan saja akan diberikan pahala, amalan yang besar dan bermanfaat pun demikian.
Nabi bersabda,
لَأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخٍ لِي فِي حاجَةٍ أَحَبُّ إلَيَّ مِن أَن أَعْتَكِفَ في هذا المسجد –يعني المسجد النبوي– شَهْراً
“Sungguh, aku berjalan dalam rangka membantu urusan saudaraku, hal tersebut lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini (yakni Masjid Nabawi) selama sebulan.”
Maka dari itu, hendaknya setiap orang yang sedang menangani pasien, terkhusus pasien Covid-19, menjadikan hadis-hadis ini sebagai pemberi harapan bagi mereka agar menambah timbangan amal mereka di sisi Allah azza wa jalla.
Semoga Allah senantiasa melindungi kaum muslimin dan segera mengangkat wabah tersebut, serta memberikan kesembuhan bagi yang sakit.
Semoga sedikit nasihat ini bermanfaat
Tausiyah al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.