Terkait kondisi sekarang
ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam katakan, “Patuh, taatlah kepada pemerintah kalian yang memimpin,
kita, terutama muslimin atau salafiyin secara khusus, diuji di saat-saat seperti ini, sejauh mana ketaatan kita kepada pemerintah.
Ketaatan, dalam keadaan kita senang atau terpaksa, dalam keadaan susah ataupun mudah. Senang, karena apa yang menjadi perintah dan ketetapan mereka mungkin menguntungkan kita, sesuai dengan yang kita inginkan. Terpaksa, karena keputusan pemerintah mungkin kita rasa merugikan kita, kita anggap itu tidak menguntungkan bagi kita, di situ kita diuji.
Ketaatan
Seperti yang Antum tahu, mungkin di banyak negeri, termasuk kita di Indonesia, Pemerintah menginginkan kemaslahatan bagi rakyatnya, mengawal kemaslahatan, kesehatan mereka.
Maka menetapkan beberapa ketentuan terkait shalat berjamaah di masjid, shalat Jumat, maka taati pemimpin kita.
Ini sekarang ujian, ujian amaliah bahwa selama ini kita belajar hanya sebatas teori, mudah.
Manhaj ahlus sunnah taat kepada pemerintahnya, manhaj khawarij menentang kepada pemerintahnya. Manhaj ahlus sunnah memuliakan, mengagungkan pemerintahnya, mencintai mereka, mendoakan baik. Khawarij mencela, membenci mereka, dan seterusnya.
Itu teori, mudah,
tinggal pengamalannya sekarang Di situ akan terlihat ahlus sunnah yang benar-benar jujur, dan siapa pula yang mengada-ada akan tersisihkan.
Perkaranya menuntut konsekuensi kita untuk jujur dan konsekuen terhadap apa yang kita pelajari selama ini.
khair, insyaAllah
Kutipan al-Ustadz Usamah Faishal Mahri, Lc. hafizhahullah