Jangan Diamkan LGBT

Jangan diamkan LGBT

Ajakan kepada Seluruh Kaum Muslimin Untuk Peduli

Kaum muslimin rahimakumullah….

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah membimbing kita untuk tidak diam ketika melihat kemungkaran. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

“Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaknya ia ubah dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, dengan lisannya. Jika tidak mampu, dengan hatinya; dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim no. 49 dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu)

Demikian pula ketika semua orang diam dan tidak ada yang peduli, dikhawatirkan hukuman atau azab akan menimpa semuanya. Perhatikan permisalan yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berikut,

مَثَلُ القَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالوَاقِعِ فِيهَا، كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ المَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ، فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا، فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا، وَنَجَوْا جَمِيعًا

Perumpamaan orang yang menjaga hudud (batas-batas hukum) Allah dan orang yang melanggarnya, seperti suatu kaum yang mengundi tempatnya di sebuah kapal. Hasilnya, sebagian mereka menempati bagian atas dan sebagian yang lain di bagian bawahnya.

Apabila orang-orang yang berada di bagian bawah ingin minum, mereka harus melewati orang-orang yang ada di bagian atas. Mereka berkata, “Seandainya kita lubangi bagian kita (di bawah) ini, supaya kita tidak mengganggu orang-orang yang berada di atas kita.”

Apabila mereka (yang di atas) membiarkan orang-orang yang di bawah melakukan apa yang mereka inginkan (melubangi dasar kapal), niscaya mereka semua binasa (tenggelam). Namun, apabila mereka (yang di atas) menahan tangan mereka (yang di bawah agar tidak melubangi kapal) niscaya mereka selamat, dan selamat pula semuanya. (HR. al-Bukhari no. 2493 dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhuma)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوَا الْمُنْكَرَ لَا يُغَيِّرُونَهُ أَوْشَكَ اللَّهُ أَنْ يَعُمَّهُمْ بِعِقَابِهِ

“Sungguh, jika manusia melihat kemungkaran, tetapi mereka tidak mencegahnya, niscaya tidak lama lagi Allah akan meliputi mereka semua dengan azab-Nya.” (HR. Ibnu Majah no. 4005 dari Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu anhu)

Permohonan kepada Seluruh Orang Tua, Pendidik, dan Kaum Muslimin

Kepada para orang tua, setulus hati kami mengajak untuk merenung sejenak, betapa bahaya LGBT sudah di depan mata. LGBT sudah mengincar anak-anak kita. Siap memangsa siapa saja yang lengah. Bahkan, LGBT bisa menyasar masuk langsung ke jantung rumah-rumah kita, melalui HP yang Anda hadiahkan  kepada buah hati Anda, melalui internet, media sosial, dll.

Luangkan dan prioritaskanlah waktu untuk buah hati kita. Jangan sampai waktu untuk anak-anak kita adalah “hanya waktu sisa”. Bekali mereka dengan ilmu agama yang baik. Awasi dan bimbing pergaulan mereka. Kenali teman-teman mereka, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Periksalah HP mereka. Apa saja googling mereka di dunia maya? Bagaimana interaksi mereka di jejaring media sosial? Nasihati dan bimbinglah mereka dengan penuh kesungguhan, ketekunan, dan kasih sayang. Sungguh, mereka adalah darah daging kita. Mereka adalah generasi penerus bangsa Indonesia.

Kepada para guru dan pendidik, hendaknya lebih memperhatikan keseharian murid-murid Anda. Anda adalah orang tua kedua mereka dan mereka adalah putra-putri kita. Hampir setiap hari Anda berjumpa dengan mereka. Sisipkan selalu nasihat yang menyentuh hati mereka ketika Anda mengajarkan ilmu. Didiklah mereka supaya menjadi anak yang saleh dan salihah. Tegur dan ingatkan mereka dengan hikmah dan penuh kasih sayang, jika Anda melihat mereka mulai salah pergaulan.

Kepada saudara-saudaraku kaum muslimin, apabila Anda melihat sahabat Anda mulai salah memilih teman bergaul atau melakukan hal-hal yang tidak benar, segeralah Anda menasihatinya dengan hikmah dan lemah lembut. Perlakukan sahabat Anda seperti saudara Anda sendiri. Bukankah Anda tidak ingin saudara Anda terjerumus ke dalam jurang kebinasaan?

Ya, sahabat yang baik tentu ingin saudaranya menjadi baik pula. Jika sahabat Anda enggan menerima nasihat Anda, segeralah komunikasikan dengan orang tuanya. Semoga Allah memberikan hidayah kepadanya melalui perantaraan Anda.

Kepada seluruh kaum muslimin, mari kita bersama-sama peduli dengan keadaan sekitar kita. Apabila ada tetangga kita yang mulai salah pergaulan, nasihati dengan hikmah dan penuh kesabaran.

Jika Anda melihat bibit-bibit LGBT mulai merebak di lingkungan Anda, segera komunikasikan dengan pemangku kebijakan di daerah Anda dengan cara yang santun. Jangan Anda diam!

Tak lupa kami mengingatkan supaya kita terus menerus bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah untuk kebaikan negeri ini. Jangan lupa, sisipkan permohonan dalam doa-doa kita untuk kemaslahatan bangsa Indonesia.

Baca pula:

LGBT, Sebab Kehancuran & Disegerakannya Azab

Homoseksual Menurut Ulama Empat Mazhab

Syubhat & Kerancuan Berpikir Pembela LGBT di Indonesia

Data dan Fakta LGBT & HIV/AIDS di Indonesia

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, jadikanlah anak dan keturunan kami sebagai anak yang saleh dan salihah. Jadikanlah mereka penyejuk mata kami.

Lindungilah kami dari siksa-Mu dan kumpulkanlah kami di Jannah-Mu…

Wahai Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami terlupa atau kami tersalah.

Wahai Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.

Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami sesuatu yang tak sanggup kami pikul.

Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

Wallahul Muwaffiq.

 

Ditulis oleh Ustadz Abu Ismail Arif