Ummul Mundzir Al-Anshariyyah

(ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Abdirrahman bintu ‘Imran)

Namanya adalah Ummul Mundzir bintu Qais bin ‘Amr bin ‘Ubaid bin Malik bin ‘Adi bin ‘Amir bin Ghanm bin ‘Adi bin an-Najjar al-Anshariyah an-Najjariyah x. Ibunya bernama Raghibah bintu Zurarah bin ‘Adas bin ‘Abid bin Tsa’labah bin Ghanm bin Malik bin an-Najjar. Ia bersaudara kandung dengan Salith bin Qais z, sahabat mulia yang turut dalam pertempuran Badr.
Ummul Mundzir disunting oleh Qais bin Sha’sha’ah bin Wahb bin ‘Adi bin Malik bin ‘Adi bin Ghanm bin ‘Adi bin an-Najjar. Allah menganugerahkan kepada pasangan ini seorang anak bernama al-Mundzir.
Ketika dakwah mulai menyebar di Madinah, Ummul Mundzir masuk Islam dan berbai’at kepada Rasulullah n.
Berbagai keutamaan terkumpul pada dirinya. Salah satunya, dia berkerabat dengan Rasulullah n dari pihak ibu beliau, Aminah, yang juga berasal dari Bani an-Najjar.
Selain itu, Ummul Mundzir pernah shalat bersama Rasulullah n menghadap ke dua kiblat. Pada tahun kedua hijriyah, peristiwa besar ini terjadi. Kaum muslimin semula shalat menghadap ke Baitul Maqdis, kiblat yang sama dengan kaum Yahudi. Rasulullah n sangat menginginkan agar kiblat kaum muslimin dipalingkan ke arah Ka’bah. Allah l mengabulkan keinginan beliau yang mulia. Ummul Mundzir x yang biasa shalat bersama Rasulullah n pun turut menyaksikan peristiwa besar ini.
Masih tentang kemuliaan Ummul Mundzir x, Rasulullah n pernah datang ke rumahnya bersama Ali bin Abi Thalib z. Waktu itu Ali z baru saja sembuh dari sakitnya.
Di rumah Ummul Mundzir tergantung setandan kurma muda. Rasulullah n mengambil dan memakan kurma itu. Ali z hendak turut memakannya. Rasulullah n segera mencegahnya. “Tunggu, engkau baru saja sembuh dari sakit,” kata Rasulullah n. Ali z pun duduk, sementara Rasulullah n tetap makan.
Lalu Ummul Mundzir x membuat hidangan terbuat dari gandum yang dicampur silq, sejenis sayuran. Ummul Mundzir menghidangkan makanan itu kepada Rasulullah n. Melihat hidangan itu, Rasulullah n pun mengatakan, “Nah, ini lebih cocok bagimu.”
Seorang wanita mulia yang tertulis namanya dalam kitab-kitab para ulama. Periwayatannya diambil oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Ummul Mundzir bintu Qais al-Anshariyah, semoga Allah meridhainya….

Sumber bacaan:
ath-Thabaqatul Kubra, al-Imam Ibnu Sa’d (10/392—393)
al-Ishabah, al-Hafizh Ibnu Hajar al-’Asqalani (8/480—481)
al-Isti’ab, al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr (2/599)
Mukhtashar Siratir Rasul, al-Imam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab
Tahdzibul Kamal, al-Imam al-Mizzi (35/387—388)