Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Yakin adalah engkau tidak mencari keridhaaan manusia dengan kemurkaan Allah subhanahu wa ta’la, engkau tidak memuji seorang pun atas rezeki dari-Nya, engkau tidak pula mencela orang lain atas sesuatu yang tidak Dia berikan untukmu. Sesungguhnya, rezeki itu tidak ditarik oleh semangat seseorang, tidak pula bisa ditolak oleh ketidaksukaan seseorang. Allah subhanahu wa ta’la—dengan keadilan, ilmu, dan hikmah-Nya—menjadikan kelapangan dan kesenangan ada bersama keyakinan dan keridhaan. Dia juga menjadikan kegundahan dan kesedihan ada bersama keraguan dan ketidakridhaan.”
(Jami’ul Ulum wal Hikam hlm. 392)