• Majalah Islam AsySyariah
Kamis, Januari 21, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Adab Ketika Sakit

    Adab Ketika Sakit

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Adab Ketika Sakit

      Adab Ketika Sakit

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 001 s.d. 010 Asy Syariah Edisi 005

      Juwariyah Bintu Al-Harits, Kepak Kebebasan Dalam Jalinan Kasih Sayang

      Oleh Redaksi
      14/11/2011
      di Asy Syariah Edisi 005, Cerminan Shalihah
      0
      Mendidik Anak Perempuan

      Wanita itu memesona setiap pandangan yang menatapnya, berpadu dengan kemuliaan dalam diri seorang wanita bangsawan. Di tengah kegundahan kaumnya, dia berikan pula segenap kebaikan lewat sebuah kebebasan.

      Wanita itu bernama Juwairiyah bintu al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin Judzaimah al-Mushthaliq bin ‘Amr bin Rabi’ah bin Haritsah bin ‘Amr al-Khuza’iyah al-Mushthaliqiyah. Seorang putri pemimpin Bani al-Mushthaliq. Dijalaninya kehidupan rumah tangga bersama putra pamannya, Musafi’ bin Shafwan bin Dzisy Syaqar bin Abis Sarh, hingga saat Musafi’ terbunuh dalam peperangan al-Muraisi’.

      Medan pertempuran al-Muraisi’, diawali oleh usaha al-Harits bin Abi Dhirar yang menghimpun kaumnya untuk memerangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah. Sementara sebelum itu, Bani al-Mushthaliq telah berpihak pada musyrikin Quraisy pada peristiwa pertempuran Uhud. Tatkala berita itu sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau segera mempersiapkan penyerangan terhadap mereka.

      Bulan Sya’ban tahun kelima setelah hijrah. Bersama para sahabat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertolak hingga tiba di al-Muraisi’, mata air milik Bani al-Mushthaliq. Dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala, kaum muslimin berhasil menyerang mereka saat mereka lengah.

      Medan pertempuran al-Muraisi’ membawa kegemilangan bagi kaum muslimin. Kala itu kaum muslimin berhasil membunuh orang-orang Bani Mushthaliq yang memerangi mereka, sementara yang tersisa di antara mereka adalah para wanita dan anak-anak sebagai tawanan. Harta rampasan perang yang berlimpah pun jatuh dalam genggaman kaum muslimin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membagi-bagikan para tawanan kepada para sahabat. Di antara para wanita yang tertawan, ada Juwairiyah bintu al-Harits. Putri bangsawan kaumnya itu kini jatuh dalam kepemilikan Tsabit bin Qais bin asy-Syammas radhiallahu ‘anhu.

      Kenyataan pahit yang membentang di hadapannya membuat Juwairiyah berusaha melepaskan diri. Dia begitu ingin menggapai kembali kemerdekaan dirinya. Sementara untuk itu, dia harus membayar tebusan. Dia pun melangkah ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta pertolongan beliau yang mulia.

      Saat itu, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha melihatnya dari balik pintu kamarnya. Menyaksikan parasnya, ada yang bergejolak dalam hati ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. ‘Aisyah berkisah, “Dia adalah wanita cantik yang menawan hati setiap yang memandangnya. Demi Allah, tatkala aku melihatnya dari balik pintu, aku tidak menyukainya. Aku tahu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan melihat kecantikan yang ada pada dirinya.”

      Langkah Juwairiyah berhenti di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia pun berkata, “Wahai Rasulullah, aku adalah Juwairiyah, putri al-Harits pemimpin kaumnya. Aku ditimpa musibah yang engkau sendiri telah mengetahuinya. Aku jatuh ke tangan Tsabit bin Qais atau sepupunya, dan sekarang aku ingin membebaskan diri. Maka ulurkan pertolonganmu untuk memerdekakan diriku.”

      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui bahwa Bani al-Mushthaliq adalah kaum yang mulia di kalangan Arab. Tentu para wanita mereka merasakan berat berada dalam tawanan kaum muslimin. Layak tentunya mereka mendapat perlakuan yang mulia. Maka usai mendengar penuturan Juwairiyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Apakah engkau mau yang lebih baik daripada itu? Aku bebaskan dirimu, kemudian aku menikah denganmu.”

      Juwairiyah pun menjawab, “Baiklah, wahai Rasulullah.”

      Tercatatlah dalam sejarah perjalanan hidupnya saat itu, tahun kelima setelah hijrah, ketika usianya memasuki dua puluh tahun, Juwairiyah bintu al-Harits radhiallahu ‘anha memasuki rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai salah seorang ibu bagi kaum mukminin.

      Mendengar peristiwa itu, para sahabat yang memiliki tawanan dari kalangan Bani al-Mushthaliq mengatakan, “Tidak pantas kita menawan mereka. Mereka adalah ipar-ipar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

      Serta-merta mereka bebaskan seluruh Bani al-Mushthaliq yang ada di tangan mereka. Dengan pernikahan itu, terlepaslah seratus orang keluarga Bani al-Mushthaliq. Perlakuan kaum muslimin yang demikian memuliakan Bani al-Mushthaliq yang tertawan menyebabkan mereka masuk Islam, hingga ‘Aisyah radhiallahu ‘anha menyatakan, “Aku tidak pernah mengetahui seorang wanita yang paling besar berkahnya bagi kaumnya selain Juwairiyah.”

      Inilah kemuliaan yang disandangnya. Terlebih lagi setelah berdampingan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia mendapatkan curahan ilmu dari suaminya yang mulia, di antaranya berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada dirinya.

      Pada suatu hari Jum’at, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungi Juwairiyah radhiallahu ‘anha. Kala itu, dia sedang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah engkau berpuasa kemarin?”

      Juwairiyah mengatakan, “Tidak, wahai Rasulullah.”

      Kembali beliau bertanya, “Apakah engkau ingin berpuasa esok hari?”

      Juwairiyah pun menjawab, “Tidak.”

      Mendengar itu, beliau mengatakan, “Kalau demikian, berbukalah!”

      Gambaran kehidupan yang diwarnai pengajaran dari seorang suami yang mulia, hingga riwayat Juwairiyah radhiallahu ‘anha menghiasi catatan orang-orang yang pernah mengambil ilmu darinya.

      Kemuliaan itu terus menemani dirinya hingga tiba saat dia harus kembali kepada Rabb-nya, tahun kelima puluh setelah hijrah. Tampak Marwan bin al-Hakam di antara orang-orang yang berdiri menshalatinya. Wanita mulia itu telah tiada. Juwairiyah bintu al-Harits, semoga Allah subhanahu wa ta’ala meridhainya….

      Ditulis oleh al-Ustadzah Ummu Abdirrahman bintu Imran


      Sumber Bacaan:

      1. al-Ishabah, al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani (7/565—566)
      2. al-Isti’ab, al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr (4/1804—1805)
      3. Fathul Bari, al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani (4/273)
      4. Nurul Yaqin, Muhammad al-Khudhari (hlm. 121—122)
      5. Siyar A’lamin Nubala, al-Imam adz-Dzahabi (2/261—265)
      6. Shahih as-Sirah an-Nabawiyyah, Ibrahim al-‘Aly (hlm. 245—251)
      7. Tahdzibul Kamal, al-Imam al-Mizzi (35/145—146)

      Tags: Kisah sahabatummul mukminin
      Previous Post

      Kado Untuk Ayah Bunda

      Next Post

      Menata Shaf Sunnah Rasulullah yang Terabaikan

      Related Posts

      kisah khaulah bintu tsalabah

      Khaulah bintu Tsa’labah

      Oleh Redaksi
      20/04/2020
      0

      Betapa kegalauan itu menguasai dirinya. Kepada Rasul-Nya dia tuturkan segalanya, mengharap jalan keluar atas kesempitan yang dihadapinya. Pengaduannya berujung kemuliaan,...

      Pembelaan untuk Aisyah dari Celaan Syiah Rafidhah

      Oleh admin
      23/02/2017
      0

      Terlahir dari dua orang tua yang telah beriman dan memiliki kemuliaan, merupakan keistimewaan tersendiri bagi ibunda kaum mukminin, ‘Aisyah radhiallahu...

      Next Post

      Menata Shaf Sunnah Rasulullah yang Terabaikan

      Dua Orang Terhitung Berjamaah

      Shaf Wanita dalam Shalat

      Aktual

      Tayamum untuk Mengangkat Hadats Besar

      Oleh Redaksi
      21/01/2021
      0
      Tayamum untuk Mengangkat Hadats Besar
      Aktual

      Pertanyaan: Saya sedang sakit dan merasa khawatir jika mandi. Akan tetapi, saya mampu dan bisa untuk berwudhu. Ketika saya junub,...

      Selengkapnya

      Imam Memakai Celana Pantalon

      Oleh Redaksi
      20/01/2021
      0
      Aktual

      Pertanyaan: Bagaimana hukumnya tentang seseorang yang shalat bermakmum kepada imam yang memakai celana pantalon? Jawaban: Alhamdulillah, pertanyaannya seperti ini sudah...

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Kafarat Tebusan Sumpah
      Asy Syariah Edisi 035

      Kafarat Tebusan Sumpah

      Oleh Redaksi
      30/12/2020
      0

      Pertanyaan: Apa kafaratnya bila seseorang melanggar sumpahnya? Apakah dibolehkan mengganti kafarat tersebut dengan uang? Jawab: Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-‘Ilmiyah...

      Selengkapnya
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      28/12/2020
      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      25/12/2020

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.