Ulama yang Menyatakan Asy’ariyah Bukan Ahlus Sunnah

1. Al-Imam Ahmad bin Hanbal t
Ibnu Khuzaimah t ditanya oleh Abu Ali ats-Tsaqafi, “Apa yang kau ingkari, wahai ustadz, dari mazhab kami supaya kami bisa rujuk darinya?”
Beliau menjawab, “Kalian condong kepada pemahaman Kullabiyah. Ahmad bin Hanbal termasuk orang yang paling keras terhadap Abdullah bin Said bin Kullab dan teman-temannya, seperti Harits dan lainnya.”
Perlu diketahui bahwa Kullabiyah adalah masyayikh (guru-guru/senior) Asy’ariyah.
Ibnu Taimiyah t berkata, “Kullabiyah adalah guru-guru orang Asy’ariyah….” (Kitab Istiqamah)
2. Ibnu Qudamah t
Beliau berkata, “Kami tidak mengetahui kelompok ahlul bid’ah yang menyembunyikan pemikiran-pemikirannya dan tidak berani menampakkannya selain Zanadiqah dan Asy’ariyah.”
3. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin t
Beliau berkata, “Asya’irah (Asy’ariyah), Maturidiyah, dan yang semisal mereka bukanlah Ahlus Sunnah wal Jamaah.”
4. Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya an-Najmi
Pendapat yang benar, Asy’ariyah dan Maturidiyah termasuk kelompok ahlul bid’ah, tidak boleh seorang pun menyatakan Asy’ariyah adalah Ahlus Sunnah. Barang siapa yang menyatakan dua kelompok ini Ahlus Sunnah wal Jamaah berarti telah menjerumuskan dirinya dalam kesalahan fatal dan bahaya yang besar. (at-Ta’kid hlm. 7)
5. Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan pernah ditanya, “Apakah Asy’ariyah dan Maturidiyah termasuk Ahlus Sunnah?”
Beliau menjawab, “Mereka tidak teranggap sebagai Ahlus Sunnah. Tidak ada seorang pun yang menggolongkan mereka ke dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah. Mereka memang menamakan diri mereka termasuk Ahlus Sunnah akan tetapi mereka bukanlah Ahlus Sunnah.” (Lihat Ta’kid Musallamat Salafiyah, hlm. 19—30)