• Majalah Islam AsySyariah
Senin, April 12, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

    Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

    Hukum Istri Meminta Khuluk

    Hukum Istri Meminta Khuluk

    Definisi dan Konsekuensi Khuluk

    Definisi dan Konsekuensi Khuluk

    Syariat Khuluk dan Hikmahnya

    Syariat Khuluk dan Hikmahnya

    Akidah Ahmadiyah

    Akidah Ahmadiyah

    Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

    Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Definisi dan Konsekuensi Khuluk

      Definisi dan Konsekuensi Khuluk

      Syariat Khuluk dan Hikmahnya

      Syariat Khuluk dan Hikmahnya

      Akidah Ahmadiyah

      Akidah Ahmadiyah

      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 101 s.d. 110 Asy Syariah Edisi 109

      Kecintaan dan Perhatian asy-Syaikh Muqbil terhadap Ilmu yang Bermanfaat

      Oleh admin
      29/07/2016
      di Asy Syariah Edisi 109, Kajian Utama
      0
      Bekal Dai Ketika Berdakwah

      ”Alangkah indahnya ilmu. Jauh lebih indah daripada emas dan perak, lebih indah daripada wanita cantik, serta lebih indah daripada kekuasaan.”

      Kecintaan terhadap ulama dan ilmu yang bermanfaat telah muncul pada diri Asy-Syaikh Muqbil sejak beliau masih kanak-kanak. Kecintaan tersebut menyatu dengan darah daging dan merasuk sampai ke tulang sumsum, sebagaimana beliau ceritakan sendiri kepada keluarganya.

      Senin, akhir Shafar1420 H, saat mengajar, beliau pernah mengungkapkan kecintaannya terhadap ilmu seraya berkata, ”Alangkah indahnya ilmu. Jauh lebih indah daripada emas dan perak, lebih indah daripada wanita cantik, serta lebih indah daripada kekuasaan.”

      Beliau juga berkata, “Insya Allah kami akan menuntut ilmu sampai mati.”

      Segala puji bagi Allah, beliau meninggal dan tergolong sebagai ulama besar yang mulia.

       

      Aktivitas Sehari-Hari

      Salah satu aktivitas beliau setelah shalat subuh adalah mengulang hafalan, menghafal al-Qur’an, atau menelaah penelitian murid-muridnya. Beliau selalu membaca zikir pagi ketika menuju maktabah nisa’ (perpustakaan untuk kaum wanita).

      Beliau memang tidak hafal al-Qur’an seluruhnya, tetapi jika berdalil tentang satu masalah dengan ayat-ayat al-Qur’an, beliau mampu menyebutkan sejumlah ayat (yang sesuai dengan topiknya) lebih baik daripada sebagian orang yang sudah hafal al-Qur’an. Hal ini disaksikan oleh sebagian besar muridnya. Terkadang beliau menguji atau diuji tentang ayat-ayat al-Qur’an, dan umumnya beliau mampu menyebutkan ayat tersebut ada di surat apa.

      Empat rakaat di waktu dhuha juga selalu beliau tunaikan, terkadang di halaman rumah atau di tempat lain dengan tenang. Sebelum waktu zhuhur, dua jam atau kurang, beliau gunakan untuk tidur siang. Sebelum waktu zhuhur tiba beliau mengajar kitab Shahihul Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain hingga waktu azan tiba. Setelah shalat zhuhur, beliau mengajar Tafsir Ibnu Katsir.

      Selesai pelajaran, beliau kembali ke rumah diiringi oleh pengawal. Terkadang beliau ditemani oleh tamu atau mereka yang ada keperluan.

      checklist-ceklist

      Apabila waktu ashar telah tiba, beliau keluar untuk menunaikan shalat, kemudian setelah itu mengajar kitab Shahih al-Bukhari. Ketika pelajaran telah selesai, beliau keluar ke lapangan atau lembah yang disukainya, diiringi oleh pengawal pribadinya, atau bersama tamu dan orang-orang yang memiliki keperluan.

      Sebelum maghrib, beliau telah kembali ke rumah dan mempersiapkan diri untuk shalat maghrib. Setelah shalat maghrib beliau mengajar kitab Shahih Muslim, al-Mustadrak karya al-Hakim, al-Jami’ ash-Shahih fil Qadar, atau Dalailun Nubuwwah, dan yang lain.

      Setelah pelajaran selesai, beliau kembali ke rumah bertemu dengan keluarganya. Meskipun aktivitas beliau sangat padat, beliau masih menyempatkan diri mengajari keluarganya di rumah. Setelah itu beliau menelaah beberapa kitab yang beliau inginkan hingga larut malam.

      Kemudian beliau istirahat dan bangun sebelum fajar guna menunaikan shalat witir. Jika waktu subuh telah tiba, beliau keluar menuju masjid dengan langkah yang cepat—apabila kondisi beliau sedang sehat.

       

      Akidah dan Perhatian Beliau terhadapnya

      Akidah beliau adalah sebagaimana keyakinan salafush shalih dari kalangan para sahabat, tabi’in, dan pengikut mereka, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, yaitu beriman kepada Allah, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, tanpa tamtsil (memisalkan), tasybih (menyerupakan), takyif (menanyakan kaifiah) dan ta’thil (menolak). Demikian pula beriman kepada urusan gaib, takdir yang baik dan yang buruk, serta masalah akidah yang lainnya.

      Bahkan, beliau menulis dan mengajarkan pembahasan tentang akidah ini, seperti kitab al-Jami’ ash-Shahih Fil Qadar, asy-Syafa’ah, dan ash-Shahih al-Musnad Min Dalail an-Nubuwwah.

      Beliau selalu memotivasi muridnya untuk mempelajari kitab ‘Aqidatus Salaf karya ash-Shabuni, al-‘Aqidah al-Wasithiyyah karya Ibnu Taimiyah, as-Sunnah karya Abdullah bin Ahmad, as-Sunnah karya Ibnu Abi ‘Ashim, as-Sunnah karya al-Marwazi, dan yang semisalnya. Beliau juga pernah mengajarkan kitab at-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah dan as-Sunnah karya Abdullah bin Ahmad.

      Dengan kekuatan akidah inilah, beliau menghadapi musuh-musuh Allah dan musuh-musuh dakwah salaf, serta menumbangkan kebatilan dan kesesatan mereka dengan dalil al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya. Karena itulah, mereka gagal dan kembali dalam keadaan merugi. Bahkan, sebagian mereka ada yang mengakui, “Demi Allah, tidaklah Ahlus Sunnah mengalahkan kami kecuali dengan dalil.”

       Apel-di-tengah-jeruk

      Sikap Beliau terhadap Pemahaman Salafush Shalih

      Beliau berkata, “Kita beribadah kepada Allah dengan pemahaman salafush shalih yang sesuai dengan dalil. Kita katakan, sesungguhnya mereka telah mendahului kita pada setiap kebaikan. Telah jelas pula pujian terhadap mereka, seperti firman Allah,

      وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَٰنٖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١٠٠

      “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surgasurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (at-Taubah: 100)

      Demikian pula sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam,

      خَيْرُكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

      “Sebaik-baik kalian adalah generasiku, kemudian yang berikutnya, kemudian yang berikutnya.” (HR.al-Bukhari dan Muslim dari ‘Imran bin Hushain)

      Hadits di atas memberi isyarat—meski tidak tegas—yang menjelaskan bahwa agama ini harus diambil sesuai dengan pemahaman mereka.

       

      Semangat Berpegang terhadap as-Sunnah

      Beliau termasuk orang yang memiliki antusias untuk berpegang dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam. Karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala memuliakan beliau. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya Allah akan memuliakan seseorang sesuai dengan kadar dia dalam berpegang teguh terhadap as-Sunnah.”

      Termasuk kalimat yang sering diucapkan oleh asy-Syaikh Muqbil rahimahullah adalah, “Kita tidak akan meninggalkan Sunnah Rasulullah walaupun kita harus menggigitnya dengan gigi.”

      Beliau rahimahullah sering mengingatkan para penuntut ilmu dan para dai untuk berpegang teguh dengan as-Sunnah, mengamalkan, dan menghidupkannya. Menghidupkan sunnah mengandung berkah ilahi, yaitu menetapnya suatu kebaikan.

      Beliau merasa susah dan tersakiti apabila dakwah ini dihadapkan kepada kehinaan. Beliau katakan, “Kita wajib bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam urusan dakwah ini. Janganlah dakwah ini kita hadapkan kepada kehinaan.”

      Sebaliknya, beliau merasa senang ketika menyaksikan kaum muslimin pada zaman ini banyak yang menyambut dan menerima kebenaran. Lebih khusus lagi saat melihat Ahlus Sunnah, yang berupaya menunaikan apa yang menjadi kewajiban mereka.

      Beliau berkata, “Ahlus Sunnah—segala puji milik Allah—selalu menutup kekosongan. (Dengan sebab itulah) musuh-musuh Islam takut dan segan terhadap mereka. Amerika siap membantu kaum tarekat Sufi, Syi’ah, dan orangorang kafir, tetapi tidak akan mau membantu Ahlus Sunnah.”

       

      Pemahaman Fikih

      Fikih beliau sangat teliti dan kokoh. Tidaklah setiap masalah yang disebutkan kecuali disertai dengan dalil, baik dari al-Qur’an atau as-Sunnah. Salah satu bukti terbesar yang menegaskan hal ini adalah kitab beliau, al-Jami’ ash-Shahih Mimma Laisa fish Shahihain.

      Sebelumnya, beliau berinisiatif mengumpulkan hadits-hadits sahih di luar ash-Shahihain (al-Bukhari dan Muslim) berdasarkan urutan sahabat. Beliau menyusunnya dalam sebuah kitab dan diberi judul dengan ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, yang terdiri dari dua jilid. Kemudian hadits-hadits tersebut beliau urutkan berdasarkan judul topik permasalahan fikih, seperti yang dibuat oleh al-Imam al-Bukhari dalam Shahih-nya. Kitab itu beliau beri judul al-Jami’ ash-Shahih Mimma Laisa Fih Shahihain.

      Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa fikih beliau sangat jauh dari pendapat yang tidak didasari oleh dalil, baik al-Qur’an maupun Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam.

       adas

      Perhatian Terhadap Ilmu Hadits dan Ilmu Nahwu

      Beliau sangat memerhatikan ilmu hadits dan menganggapnya sebagai bidang studi khusus, karena begitu pentingnya ilmu tersebut bagi beliau. Terlebih bagi para ahlul hadits, ilmu hadits merupakan separuh ilmu.

      Ali ibnul Madini rahimahullah berkata, “Mendalami makna-makna hadits adalah separuh ilmu. Memahami (mengenal) para rawi (periwayat hadits) juga separuh ilmu.”

      Adapun terkait dengan ilmu nahwu, sebelum rihlah ke Arab Saudi, di Yaman beliau telah belajar ilmu nahwu dan sangat perhatian terhadapnya. Sampai-sampai beliau menyelesaikan kitab Qathrun Nada beberapa kali. Hal ini disebabkan tidak adanya pembimbing yang baik bagi beliau. Sebab, dahulu yang mengajari beliau adalah seorang Syiah yang sesat.

      Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin

      Tags: dakwah di yaman
      Previous Post

      Mujaddid Dakwah Salafiyah Negeri Yaman

      Next Post

      Kepribadian asy-Syaikh Muqbil, Akhlak dan Perangai Beliau yang Mulia

      Related Posts

      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Oleh Redaksi
      30/03/2021
      0

      Jika istri meminta khuluk dalam bentuk yang dibolehkan oleh syariat, terdapat perbedaan pendapat di antara ulama tentang hukum suami menanggapi...

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Oleh Redaksi
      28/03/2021
      0

      Khuluk terkait dengan dua pihak: pihak istri selaku yang menuntut atau meminta khuluk, dan pihak suami selaku yang menjatuhkan khuluk....

      Next Post
      Ulama Pelita dalam Kegelapan

      Kepribadian asy-Syaikh Muqbil, Akhlak dan Perangai Beliau yang Mulia

      Menyelisihi Kaum Kafir

      Dakwah harus Memiliki Keistimewaan

      Aktual

      Penetapan Urutan Surah Al-Qur’an

      Oleh Redaksi
      12/04/2021
      0
      Penetapan Urutan Surah Al-Qur’an
      Aktual

      Pertanyaan: 1) Apa yang menjadi sandaran dalam menetapkan nomor surah? 2) Apa yang menjadi sandaran dalam penentuan jumlah juz? Apakah...

      Selengkapnya

      Membelikan Barang untuk Teman

      Oleh Redaksi
      11/04/2021
      0
      Membelikan Barang untuk Teman
      Aktual

      Pertanyaan: Teman saya meminta tolong untuk dibelikan mesin jahit memakai uang saya. Ceritanya, dia mau utang sama saya. Nanti bayarnya...

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Istirja’ ketika Nonmuslim Meninggal
      Asy Syariah Edisi 031

      Istirja’ ketika Nonmuslim Meninggal

      Oleh Redaksi
      04/04/2021
      1

      Pertanyaan: ِApabila seorang lelaki atau wanita kafir mati, apakah dibolehkan kita mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (Sesungguhnya kita...

      Selengkapnya
      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      30/03/2021
      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      28/03/2021

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.