Kerajaan Arab Saudi telah berhasil menyatukan Jazirah Arab di bawah naungan kedamaian tauhid dan sunnah. Di antara amanat penting sejak berdirinya Kerajaan Arab Saudi yang senantiasa diemban oleh para rajanya adalah memberikan perhatian terhadap berbagai problem kaum muslimin, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Arab Saudi Tampil Sebagai Pelopor
Ketua Umum Rabithah ‘Alam Islami, Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata, “Negara Arab Saudi ini adalah negara yang mubarak (diberkahi). Melalui negara tersebut, Allah subhanahu wa ta’ala menangkan al-haq (kebenaran) dan agama ini, serta mempersatukan barisan kaum muslimin. Dengan keberadaan negara tersebut pula, Allah subhanahu wa ta’ala menghilangkan sebab-sebab kerusakan dan mewujudkan keamanan negeri. Dengannya pula, terwujud kenikmatan-kenikmatan besar, yang tak ada yang bisa menghitungnya selain Allah subhanahu wa ta’ala.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, 9/98)
Beliau juga berkata, “Kerajaan Arab Saudi, baik pemerintah maupun ulamanya, selalu mengedepankan kepentingan kaum muslimin di seluruh dunia. Kerajaan Arab Saudi sangat bersemangat menyebarkan Islam ke segala penjuru dunia, agar penduduk dunia mendapatkan kenikmatan sebagaimana kenikmatan yang dirasakan di negeri ini.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, 1/380)
“Kerajaan Arab Saudi adalah negeri Dua Tanah Suci yang mulia dan jantung kaum muslimin yang sangat penting. Ketika disebutkan persatuan dan solidaritas kaum muslimin, negeri ini tampil sebagai pimpinan dalam momen tersebut. Hal ini semata-mata berkat karunia Allah subhanahu wa ta’ala.”
Demikian ditegaskan oleh Dewan Ulama Arab Saudi dalam akun twitternya.
Para raja Kerajaan Arab Saudi adalah sosok pimpinan yang memiliki jiwa dan dedikasi tinggi sehingga diakui oleh dunia Islam. Sebagai contoh, salah seorang raja Kerajaan Saudi yang sangat disegani dan berwibawa adalah Raja Faishal bin Abdul Aziz Alu Su’ud rahimahullah.
Tentang figur Raja yang mulia ini dan kepemimpinannya, Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata, “Yang mulia Raja Faishal, Raja Kerajaan Arab Saudi—semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberinya taufik—mengajak mewujudkan solidaritas Islam, menggabungkan kalimat kaum muslimin, dan menyatukan barisan mereka agar berdiri pada satu garis menghadapi berbagai bahaya yang menghadang mereka. Dengan demikian, beliau telah menunaikan kewajiban besar dan amal mulia yang patut disyukuri.
“Segenap pembesar kaum muslimin, para ulama, dan tokoh kaum muslimin wajib membantu beliau (Raja Faishal), mendukung suara dan keseriusan beliau. Hendaknya semua saling mendukung dan saling membantu untuk meninggikan kalimat Allah subhanahu wa ta’ala, membela agama-Nya, berhukum dengan syariat-Nya, dan membersihkan akidah rakyat mereka dari mazhab yang menghancurkan, pemikiran menyimpang, dan keyakinan palsu.
“Hendaknya mereka menyatukan upaya guna mempersiapkan kekuatan yang mampu mereka wujudkan untuk menghadang berbagai bahaya yang mengepung mereka.
“Hendaknya mereka membentuk pasukan yang lengkap, memiliki persiapan, struktur, dan memiliki posisi dalam tataran negara, politik, ekonomi, industri, dan kepentingan utama masyarakat, serta berbagai sarana kebangkitan dan kekokohannya dalam menghadapi berbagai bahaya. Hal ini sebagaimana diperintahkan dalam agama, demikian pula sebagaimana dibimbing dalam Kitabullah….
“Aku memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar memberikan taufik kepada para pimpinan kaum muslimin, baik para raja, presiden, pembesar, ulama, maupun lainnya, kepada hal-hal yang terdapat kebaikan, keselamatan, dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat.
“Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menyatukan kalimat mereka di atas hidayah, menganugerahi mereka fikih tentang agama-Nya dan mengerti akan hak-Nya. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala melindungi semuanya dari kejelekan-kejelekan jiwa, dan keburukan amal, serta makar para musuh.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, 3/161)
Para pemimpin Kerajaan Arab Saudi, dengan bimbingan dan dukungan para ulamanya, tampil berbuat untuk kebaikan kaum muslimin di seluruh pelosok dunia demi mengembalikan ‘izzah Islam dan kaum muslimin. Mereka menyinari dunia dengan cahaya tauhid dan keindahan Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam di bawah naungan bimbingan salafush shalih.
Jasa kebaikan Arab Saudi dirasakan oleh kaum muslimin di berbagai belahan dunia: Irak, Yaman, Mesir, Maroko, Afghanistan, India, Malaysia, Indonesia, dan lainnya. Tak ketinggalan pula kaum muslimin yang hidup di Amerika dan Eropa. Tak satu negeri pun yang di situ ada kaum muslimin kecuali pasti didapati ada jasa Arab Saudi yang dirasakan di sana. Ini semua semata-mata berkat karunia Allah ‘azza wa jalla.
Peran Arab Saudi dalam Bidang Pendidikan dan Dakwah
Menyebarkan dakwah Islam berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah merupakan tugas terdepan Kerajaan Arab Saudi. Tugas ini sekaligus merupakan amanat dakwah tajdid yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Misi ini dilakukan antara lain melalui,
-
Pencetakan buku-buku tentang akidah, ibadah, fikih, akhlak, dan muamalah yang ditulis oleh para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Buku-buku tersebut dicetak dalam jumlah besar dan dibagikan gratis kepada kaum muslimin. Upaya ini telah banyak memberikan bimbingan dan pencerahan kepada umat Islam.
-
Mengaktifkan dakwah di masjid-masjid kaum muslimin.
-
Mendirikan perguruan-perguruan tinggi Islam.
Di antaranya yang paling terkenal, Universitas al-Imam Muhammad bin Su’ud dan Universitas Islam Madinah. Perguruan tinggi tersebut dibuka secara internasional untuk putra-putra kaum muslimin. Universitas Islam Madinah secara khusus menyiapkan 85% kuota untuk putra-putra kaum muslimin dari luar Arab Saudi. Universitas tersebut telah meluluskan ribuan mahasiswa bergelar sarjana, master, dan doktor.
Para lulusan tersebut diharapkan pulang ke negerinya dan meneranginya dengan cahaya al-Qur’an dan as-Sunnah sebagaimana yang dipahami dan diterapkan oleh Ahlus Sunnah wal Jamaah, membawa misi kebaikan dan perbaikan untuk umat Islam di negeri, serta membawa kemajuan bagi negerinya.
Ini belum termasuk universitas lainnya di Arab Saudi.
-
Pendidikan di Arab Saudi digratiskan, mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Di samping itu, ada pemberian beasiswa kepada para pelajar dan mahasiswa, baik warga Arab Saudi maupun asing. Perlu diketahui, beasiswa Arab Saudi untuk mahasiswa asing di Universitas Islam Madinah adalah 840 SR (kurang lebih Rp 3 juta)/bulan. Belum lagi berbagai sarana, fasilitas, dan akomodasi yang bisa dinikmati oleh para mahasiswa Universitas Islam Madinah secara gratis.