• Majalah Islam AsySyariah
Sabtu, Januari 16, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Adab Ketika Sakit

    Adab Ketika Sakit

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Adab Ketika Sakit

      Adab Ketika Sakit

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 001 s.d. 010 Asy Syariah Edisi 004

      Nabi Shalih dan Kaum Tsamud

      Oleh Redaksi
      14/11/2011
      di Asy Syariah Edisi 004, Ibrah
      0
      Nabi Shalih dan Kaum Tsamud

      Bangsa Tsamud dapat dikatakan sebagai bangsa ‘Aad yang kedua. Mereka tinggal di daerah Hijr (sekitar 300 km utara Madinah arah Jordania) dan sekitarnya. Bangsa ini memiliki peternakan dan pertanian yang demikian berlimpah. Kenikmatan demi kenikmatan datang silih berganti. Mereka mampu mengubah bumi yang datar menjadi istana yang mempunyai hiasan begitu indah. Juga gunung-gunung cadas menjulang mereka ubah menjadi gedung-gedung yang indah. Namun mereka tidak mengakui bahwa semua nikmat itu berasal dari Allah ‘azza wa jalla. Mereka mengingkari itu semua. Yang lebih parah lagi, mereka melakukan peribadatan kepada selain Allah ‘azza wa jalla.

      Allah ‘azza wa jalla  kemudian mengutus kepada bangsa Tsamud, saudara mereka yang berasal dari kabilah mereka sendiri, yakni Nabi Shalih ‘alaihissalam. Mereka telah mengenal silsilah keturunan dan kedudukan Nabi Shalih ‘alaihissalam, juga keutamaan, kemuliaan, kejujuran, serta sikap amanahnya.

      Beliau menyeru bangsa Tsamud untuk kembali kepada Allah ‘azza wa jalla dan mengikhlaskan agama untuk-Nya semata. Mereka juga diseru Nabi Shalih ‘alaihissalam agar meninggalkan segala yang mereka sembah selain Allah ‘azza wa jalla. Nabi Shalih ‘alaihissalam mengingatkan kaum Tsamud, akan nikmat-nikmat Allah ‘azza wa jalla dan hari-hari-Nya serta umat-umat yang bertetangga dengan mereka. Namun dakwah Nabi Shalih ‘alaihissalam tidak ada yang mengikutinya kecuali sangat sedikit.

      indahnya-tetesan-embun

      Pada waktu beliau memberi peringatan kepada mereka serta menegakkan dalil dan bukti atas wajibnya mentauhidkan Allah ‘azza wa jalla, mereka justru merasa jijik, lari, dan menyombongkan diri.

      قَالُواْ يَٰصَٰلِحُ قَدۡ كُنتَ فِينَا مَرۡجُوّٗا قَبۡلَ هَٰذَآۖ

      “Mereka berkata, ‘Wahai Shalih, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan’.” (Hud: 62)

      Yakni, kami harapkan dirimu melebihi kami semua karena kemuliaan akhlak dan adabmu yang menyenangkan.

      Inilah pengakuan mereka sebelum keluar berbagai tuduhan keji dari mulut mereka. Dan tidaklah jatuh martabat Nabi Shalih ‘alaihissalam di tengah-tengah kaumnya kecuali hanya karena beliau mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Pencipta semata serta meninggalkan peribadatan terhadap sesama makhluk, menyeru mereka kepada kebahagiaan abadi. Tidak ada “dosa” beliau kepada mereka kecuali karena beliau menyelisihi bapak-bapak moyang mereka yang sesat, bahkan mereka sendiri jauh lebih sesat dari pendahulunya.

      Kemudian Nabi Shalih ‘alaihissalam  memberikan keterangan yang demikian jelas. Beliau paparkan ayat-ayat, bukti-bukti, dan na’mah (kemewahan) kepada seluruh kabilah.

      Bersuci

      Nabi Shalih ‘alaihissalam  berkata, “Ini adalah unta Allah ‘azza wa jalla yang tidak sama dengan unta lain, baik bentuk, keutamaan, maupun manfaatnya. Ia adalah satu tanda bukti kekuasaan Allah ‘azza wa jalla bagi kalian akan kejujuranku dan luasnya rahmat Rabb kalian. Maka biarkanlah dia makan di bumi Allah ‘azza wa jalla, Allah ‘azza wa jalla yang menjamin rezekinya, dan kalian boleh memanfaatkannya. Kalian boleh mengambil air bergantian dengan unta ini setiap satu hari dan kalian boleh memerah air susu unta tersebut serta memenuhi bejana kalian. Dan hal ini terus berlanjut sampai waktu yang dikehendaki Allah ‘azza wa jalla.”

      Sementara di dalam kota itu sendiri terdapat sembilan tokoh yang menjadi setan di tengah-tengah bangsa Tsamud. Mereka selalu menentang dengan keras segala yang dibawa Nabi Shalih ‘alaihissalam. Mereka menghalangi manusia dari jalan Allah ‘azza wa jalla dan berbuat kerusakan di muka bumi.

      Nabi Shalih ‘alaihissalam telah memperingatkan bangsa Tsamud untuk tidak menyembelih unta tersebut tatkala melihat kesombongan dan penentangan mereka terhadap al-haq.

      Pertama kali yang dilakukan orang-orang jahat ini adalah bermusyawarah mencari kesepakatan untuk bersama-sama menyembelih unta itu. Mereka pun setuju. Lalu bangkitlah salah satu kabilah paling celaka di antara mereka. Allah ‘azza wa jalla mengatakan,

       إِذِ ٱنۢبَعَثَ أَشۡقَىٰهَا ١٢

      “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka.” (asy-Syams: 12)

      Yakni, sesudah mereka bersepakat dan menghasut, mereka mengirim seseorang untuk menangkap dan menyembelih unta tersebut. Semuanya merestui bahkan memberikan semangat. Unta itu pun disembelih dan akhirnya menjadi sebab kebinasaan seluruh kabilah. Ketika Nabi Shalih ‘alaihissalam mengetahui hal itu dan melihat keadaan yang demikian mengerikan, beliau pun tahu bahwa azab pasti datang. Karena kejahatan mereka sudah demikian memuncak dan tidak ada harapan untuk diperbaiki atau diluruskan. Maka Nabi Shalih ‘alaihissalam pun berkata,

      تَمَتَّعُواْ فِي دَارِكُمۡ ثَلَٰثَةَ أَيَّامٖۖ ذَٰلِكَ وَعۡدٌ غَيۡرُ مَكۡذُوبٖ ٦٥

      “Bersukarialah kalian di rumah kalian selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (Hud: 65)

      Dengan perkataan ini beliau memberikan peringatan kepada mereka semua, yang jauh ataupun yang dekat. Selama tiga hari itu, kesembilan pemimpin yang durhaka ini bersepakat untuk melakukan suatu urusan yang lebih buruk dari penyembelihan unta tadi. Yaitu mereka berusaha membunuh Nabi Shalih ‘alaihissalam. Mereka pun membuat perjanjian dan menyiapkan sumpah yang berat serta menyimpan makar ini agar tidak diketahui dan dicegah oleh kerabat Nabi Shalih ‘alaihissalam, karena keluarga beliau adalah orang yang terpandang di negeri itu. Mereka mengatakan,

      لَنُبَيِّتَنَّهُۥ وَأَهۡلَهُۥ

      “Sungguh kami benar-benar akan menyerang dia dan keluarganya tiba-tiba di malam hari.” (an-Naml: 49)

      Kemudian kalau keluarganya mengira kita yang membunuhnya, kita siap bersumpah di hadapan mereka bahwasanya:

      مَا شَهِدۡنَا مَهۡلِكَ أَهۡلِهِۦ وَإِنَّا لَصَٰدِقُونَ ٤٩

      “Kami tidak menyaksikan kematian keluarganya itu dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang benar.” (an-Naml: 49)

      Mereka segera melaksanakan makar yang besar ini. Akan tetapi walaupun mereka berbuat makar, Allah ‘azza wa jalla membalas makar itu untuk Nabi Shalih ‘alaihissalam. Di saat mereka bersembunyi di balik-balik gunung mencari kesempatan untuk menyergap Nabi Shalih ‘alaihissalam, Allah ‘azza wa jalla mulai mengazab mereka.

      daunkl1daunkering

      Jadilah mereka sebagai pelopor bagi kaumnya masuk ke dalam neraka Jahannam. Allah ‘azza wa jalla mengirimkan kepada mereka shakhrah (batu besar) dari atas gunung dan menghancurkan mereka sampai terbunuh dengan cara yang sangat mengerikan.

      Setelah berakhirnya batas waktu tiga hari itu, datanglah sebuah teriakan mengguntur dari atas dan gempa dahsyat dari bawah mereka. Akhirnya bangsa Tsamud mati bergelimpangan. Allah ‘azza wa jalla selamatkan Nabi Shalih ‘alaihissalam dan orang-orang yang beriman bersama beliau. Beliau pun meninggalkan mereka seraya berkata,

      يَٰقَوۡمِ لَقَدۡ أَبۡلَغۡتُكُمۡ رِسَالَةَ رَبِّي وَنَصَحۡتُ لَكُمۡ وَلَٰكِن لَّا تُحِبُّونَ ٱلنَّٰصِحِينَ ٧٩

      “Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kalian risalah Rabb-ku dan aku telah memberi nasihat kepada kalian, akan tetapi kalian tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat.” (al-A’raf: 79)

      Faedah dari Kisah Nabi Shalih ‘alaihissalam

      1. Dakwah para nabi itu semuanya adalah satu. Barang siapa mendustakan salah satu dari mereka berarti mendustakan seluruh nabi dan rasul, karena artinya mereka mendustakan al-haq yang disampaikan oleh masing-masing rasul tersebut. Oleh karena itu, disebutkan dalam setiap kisah para nabi: kaum Nabi Nuh telah mendustakan para rasul, kaum ‘Aad telah mendustakan para rasul, kaum Tsamud telah mendustakan para rasul, dan seterusnya.
      2. Faedah lainnya adalah bahwa siksa Allah ‘azza wa jalla itu datang menimpa umat-umat yang melampaui batas di saat kedurhakaan dan kejahatan mereka sudah demikian memuncak. Kekafiran dan pendustaan mereka benar-benar pantas untuk dibinasakan. Kepastian kebinasaan mereka adalah ketika kejahatan mereka benar-benar sudah demikian parah.
      3. Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla benar-benar mengawasi dan memberi tangguh kemudian sekali lagi memberi tangguh sampai ketika Dia ingin mengazab mereka, Allah ‘azza wa jalla mengazab dengan azab dari Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa.
      4. Suatu keyakinan yang sesat namun berurat akar adalah sikap yang diwarisi dari orang-orang yang mereka berprasangka baik terhadapnya, baik nenek moyang maupun orang lain, yang merupakan penghalang terbesar bagi seseorang untuk menerima al-haq. Yaitu sikap menerima kebenaran hanya datang dari nenek moyang atau bapak-bapak mereka.

      Oleh karena itulah, alasan utama bangsa Tsamud menentang seruan Nabi Shalih ‘alaihissalam adalah perkataan:

      أَتَنۡهَىٰنَآ أَن نَّعۡبُدَ مَا يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَا

      “Apakah kamu melarang kami menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami?” (Hud: 62)

      Umat-umat yang mendustakan seruan para rasul itu semua mengatakan hal yang sama.

      إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٖ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّقۡتَدُونَ ٢٣

      “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.” (az-Zukhruf: 23)

      1. Jalan ini tidak pernah sepi dari orang-orang sesat yang melintasinya. Sesungguhnya jalan tersebut adalah jalan para setan yang senantiasa merintangi manusia dari jalan Allah ‘azza wa jalla. Sebagaimana telah diketahui bahwa jalan para rasul itu adalah jalan petunjuk dan kebenaran, maka tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan.

      Wallahu a’lamu bish-shawab.

      Ditulis oleh al-Ustadz Abu Muhammad Harits

      Tags: dakwah nabikisah para nabinabi shalih
      Previous Post

      Prinsip Yang Tak Pernah Sirna (bagian 1)

      Next Post

      Kekejian Berupa Memakan Bangkai Saudara Sendiri

      Related Posts

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Oleh Redaksi
      25/12/2020
      0

      Iblis telah bersumpah akan menghalangi manusia dari jalan Allah. Dengan berbagai cara, ia berusaha menyesatkan manusia. Namun, Allah tidak membiarkan...

      Nabi Ibrahim Membangun Ka’bah

      Nabi Ibrahim Membangun Ka’bah

      Oleh Redaksi
      14/12/2020
      0

      Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimas salam bahu-membahu menyempurnakan bangunan Ka'bah, rumah suci itu. Hingga ketika sampai pada letak Hajar Aswad...

      Next Post
      Bila Suami Membiarkan Istrinya Bermaksiat

      Kekejian Berupa Memakan Bangkai Saudara Sendiri

      Bahaya Memuji Ahli Bid’ah & Mendiamkan Kebid’ahan

      Iman

      Aktual

      Menaruh Catatan Taklim di Jok Motor

      Oleh Redaksi
      16/01/2021
      0
      Memakai Minyak Wangi untuk Shalat
      Aktual

      Pertanyaan: Apa hukum meletakkan buku catatan taklim, yang berisi ilmu agama, di jok motor? Apakah perbuatan itu termasuk salah satu...

      Selengkapnya

      Tata Cara Shalat Gaib

      Oleh Redaksi
      16/01/2021
      0
      Aktual

      Pertanyaan: Bagaimana tata cara shalat gaib? Jawab: Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya tentang tata cara shalat gaib....

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Kafarat Tebusan Sumpah
      Asy Syariah Edisi 035

      Kafarat Tebusan Sumpah

      Oleh Redaksi
      30/12/2020
      0

      Pertanyaan: Apa kafaratnya bila seseorang melanggar sumpahnya? Apakah dibolehkan mengganti kafarat tersebut dengan uang? Jawab: Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-‘Ilmiyah...

      Selengkapnya
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      28/12/2020
      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      25/12/2020

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.