Siapakah Khawarij?

Al-Imam Muhammad bin Husain al-Ajurri rahimahullah berkata,

“Tidak sepantasnya orang yang melihat kesungguhan seorang Khawarij—yang telah memberontak kepada penguasa, baik yang adil maupun yang jahat; lantas keluar dari ketaatan kepada penguasa, membuat kelompok sendiri, menghunuskan pedangnya, dan menghalalkan pembunuhan terhadap kaum muslimin—tertipu oleh bacaan al-Qur’an si Khawarij itu, lamanya berdiri ketika shalat, puasanya yang terus-menerus, dan indahnya ucapannya ketika menerangkan ilmu. Tidak sepantasnya dia tertipu oleh (penampilan dan ibadah) orang tersebut, selama orang tersebut masih berpemahaman Khawarij.” (asy-Syari’ah karya al-Ajurri, no. 48)

 

Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah berkata,

“(Golongan al-Qa’ad) ialah Khawarij yang tidak terlihat berperang, tetapi mengingkari para penguasa yang jahat semampu mereka, mengajak (manusia kepada) pemikiran mereka; bersamaan dengan itu, mereka menghias-hiasi tindakan memberontak dan menjadikannya terlihat bagus.” (at-Tahdzib, 8/144)

Beliau rahimahullah berkata pula,

“Al-Qa’adiyah ialah orang-orang yang menghias-hiasi tindakan keluar dari ketaatan (pemberontakan) terhadap penguasa, meski tidak melakukannya secara langsung.” (Hadyus Sari, hlm. 459)

(Diambil dari Lammud Durril Mantsur minal Qaulil Ma’tsur, hlm. 60, karya Jamal bin Furaihan al-Haritsi)