Asy Syariah Mengambil Majalah Salafy Sebagai Rujukan?
Kepada Redaksi Majalah Asy Syariah yang dirahmati Allah ‘azza wa jalla. Di sini ana mau menyampaikan beberapa usul/saran:
- Pada Rubrik Jejak ana rasa sudah cukup bagus, hanya saja terlalu diringkas. Usul saya supaya Rubrik Jejak tidak terlalu diringkas walaupun harus bersambung tiap edisi.
- Melihat kondisi kaum muslimin yang kebanyakan hubbud-dunya dan terlalu takut kematian, bagaimana kalau dalam Majalah Asy Syariah dibuat kolom (rubrik?) sirah shahabat yang menceritakan sepak terjang mereka dalam peperangan melawan orang-orang kafir atau dalam kata lain memuat cerita peperangan misalnya perang Badr, dan lain-lain.
- Sebagai kritikan: Mengapa pada Asy Syariah edisi 05 pada Rubrik Kajian Utama masih diambil rujukan Majalah Salafy yang kita ketahui tentang majalah tersebut sekarang ini. Bisa jadi orang yang belum paham bisa menjadikan majalah itu sekarang sebagai bacaan. Syukran katsiran. Sekian usul ana dan orang-orang yang seperti ana yang ingin mengambil ibrah dari para shahabat radhiallahu ‘anhum, sebagaimana telah ada (Rubrik) Ibrah nabi-nabi terdahulu dalam Asy-Syariah. Ana doakan Asy Syariah tetap istiqamah dalam menyebarkan dakwah yang mulia ini. Barakallahu fikum.
Abu Hafshah Akbar Al-Anshari – Poso
- Jawaban Redaksi:
Tentang Rubrik Jejak, memang akan terus bersambung memaparkan peristiwa demi peristiwa yang dialami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat beliau radhiallahu ‘anhum, insya Allah. Adapun peristiwa peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah dan para shahabat beliau, insya Allah akan datang pembahasannya pada rubrik ini juga, sesuai dengan urutan waktu perjalanan dakwah Islam.
Tentang kritikan antum bahwa kami masih mengambil rujukan dari Majalah Salafy, tidaklah demikian keadaannya. Kami belum dan tidak pernah mengambil Majalah Salafy sebagai rujukan. Bila antum cermati kembali, kami mengambil nukilan dari majalah tersebut dalam rangka membantah pendapat yang dibawakan di sana, dan bukan mengambilnya sebagai rujukan.
Bahasan Tentang Firqah dan Ciri Ulama Salaf
Pada edisi yang lalu telah dibahas dan dijelaskan tentang kesesatan kaum Khawarij dan Syi’ah serta golongan-golongan dalam Syi’ah. Untuk edisi mendatang saya mengharapkan agar dibahas tentang manhaj-manhaj yang lain seperti Mu’tazilah, Jahmiyyah, Qadariyyah dan lain-lain, terutama Sururiyyah dan Ikhwanul Muslimin yang terus melanda muslimin Indonesia. Juga dibahas tentang bagaimana ciri-ciri ulama salaf atau salafiyyun. Dan lebih lengkap lagi kalau dikupas tentang firqah dan bid’ah, tentunya tidak langsung semuanya akan tetapi secara proporsional. Jazakumullah khairan katsira.
Miftahudin – Jakarta Timur
- Jawaban Redaksi:
Insya Allah kita akan membahas tentang firqah-firqah tersebut pada edisi-edisi mendatang satu persatu di Rubrik Manhaji. Adapun tentang ciri-ciri ulama salaf, insya Allah akan ada pembahasan tersendiri dalam Rubrik Kajian Utama. Ikuti terus sajian kami.
Penulisan Teks Arab
Usul: bagaimana kalau setiap kalimat seperti ayat/hadits/atsar semuanya disertakan bahasa Arabnya?
Abu Muhammad 6281221xxxxx@telkomsel.com
- Jawaban Redaksi:
Tentang teks Arab, kami berusaha sebisa mungkin untuk menulis semuanya dengan lengkap. Namun jumlah halaman majalah yang memang terbatas terkadang membuat kami kurang leluasa untuk menuliskannya, sehingga sementara kami prioritaskan pada penulisan teks ayat Al Qur’an terlebih dahulu.