• Majalah Islam AsySyariah
Minggu, Januari 24, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Adab Ketika Sakit

    Adab Ketika Sakit

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Rukun dan Syarat Akad Nikah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Negeri Islam Target Operasi Syiah

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Adab Ketika Sakit

      Adab Ketika Sakit

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Rukun dan Syarat Akad Nikah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Negeri Islam Target Operasi Syiah

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Melakukan Kekafiran dalam Keadaan Mabuk

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 031 s.d. 040 Asy Syariah Edisi 032

      Kenikmatan yang Terabaikan

      Oleh Redaksi
      17/11/2011
      di Asy Syariah Edisi 032
      0

      Sejarah bergantinya zaman dari zaman jahiliah ke zaman Islam adalah sejarah bergantinya masa perpecahan dan permusuhan kepada masa persatuan dan persaudaraan. Era jahiliah adalah masa perpecahan dan pertikaian. Masyarakat jahiliah adalah masyarakat liar yang tidak terpimpin. Tanpa aturan, tanpa kepemimpinan. Siapa yang kuat dia yang menang.
      Mereka terkotak-kotak dalam berbagai suku dan kabilah, yang masing-masing merasa lebih kuat dan lebih hebat dari yang lainnya. Mereka dikuasai oleh sifat ashabiyah (fanatisme) golongan. Mereka akan membela golongannya masing-masing, benar ataupun salah. Oleh karena itu, pertikaian tidak dapat dihindarkan. Peperangan terus berlangsung hingga berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus-ratus tahun lebih. Seperti perang Da’is wal Ghabra yang disebabkan hanya karena masalah sepele, pertikaian dalam pacuan kuda. Namun akibat pertikaian tersebut menimbulkan peperangan yang berlangsung 40 tahun lebih. Mereka turun-temurun mewariskan dendam dan hutang darah, sehingga anak cucu mereka lahir dan dibesarkan dalam keadaan memusuhi serta membenci musuh nenek moyangnya, padahal mereka tidak tahu-menahu apa sebabnya.
      Demikian pula peperangan dan pertikaian yang terjadi antara suku Aus dan Khazraj yang berlangsung lama. Sehingga manusia ketika itu mengatakan mustahil mereka akan berdamai selama-lamanya. Namun anggapan mereka keliru. Bagi Allah l, hal itu semuanya mudah dan Allah Maha Kuasa untuk berbuat apapun sekehendak-Nya. Ternyata setelah Allah mengutus Rasul-Nya n, menurunkan Kitab-Nya dan mereka masuk Islam, hati-hati mereka luluh dan dapat bersatu padu dalam agama Islam ini. Maka, datanglah zaman yang berbeda. Zaman persaudaraan, keteraturan, ketentraman, dan perdamaian.
      Dengan demikian, di samping mereka mendapatkan kenikmatan Islam yaitu kenikmatan berupa selamatnya mereka dari adzab Allah, mereka juga mendapatkan kenikmatan di dunia ini berupa kenikmatan ukhuwah dan persaudaraan. Allah l ingatkan dua kenikmatan besar ini dalam ayat-Nya:
      “Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati-hati kalian. Lalu karena nikmat Allah jadilah kalian sebagai orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk.” (Ali ‘Imran: 103)
      Kenikmatan besar ini tidak bisa dibeli dengan harta dunia. Tidak bisa pula diupayakan dengan cara apapun, kecuali dengan cara yang telah digariskan oleh Allah l dan Rasul-Nya n. Karena kenikmatan ini berasal dari Allah l, maka tidak mungkin kita mengupayakannya kecuali dengan mencari jalan keridhaan Allah l. Allah l berfirman:
      “Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kalian membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kalian tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Anfal: 63)
      Oleh karena itu, ketika kaum muslimin meninggalkan agamanya dan keluar dari jalannya, berkuranglah kenikmatan ukhuwah tersebut berbanding lurus dengan jauhnya mereka dari jalan Islam. Semakin jauh mereka meninggalkan agama Allah, semakin besar pula perpecahan yang terjadi di tengah mereka. Untuk itu, upaya mengajak kaum muslimin untuk kembali kepada tauhid dan ajaran Sunnah Nabinya n adalah upaya untuk merajut kembali persatuan umat Islam. Tidak ada jalan lain untuk merajut kembali kenikmatan ukhuwah kecuali dengan menebarkan dakwah ini, tanpa ta’ashshub (fanatik) terhadap siapapun. Tanpa ada tarikan hawa nafsu, maupun kepentingan-kepentingan pribadi atau golongan.
      Upaya-upaya menyatukan umat Islam dengan mematikan amar ma’ruf nahi mungkar, tidak boleh saling salah-menyalahkan, adalah upaya mengekalkan dan membiarkan perpecahan. Begitu juga upaya yayasan-yayasan pemberi dana bantuan untuk menjinakkan hati-hati manusia dan menyatukannya dalam satu barisan, dalam keadaan akidah mereka berbeda-beda, adalah kebodohan dan melupakan apa yang Allah l firmankan pada ayat di atas:
      “Walaupun kalian membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kalian tidak dapat mempersatukan hati mereka.”
      Apalagi upaya untuk meleburkan semua pemahaman atau sinkretisme agama. Semua upaya itu sama ujungnya, mematikan amar ma’ruf nahi mungkar dan membiarkan perpecahan.
      Oleh karena itu, para ulama mengatakan:
      “Persatuan adalah rahmat dan perpecahan adalah adzab.”
      Allah l berfirman:
      “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia. Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian bertakwa.” (Al-An’am: 153)
      Kita lanjutkan sejarah persatuan dan perpecahan. Zaman Rasul n dan para sahabat merupakan zaman persatuan, zaman ukhuwah, zaman rahmat, dan terus berlangsung seperti itu. Hingga muncul kelompok-kelompok sempalan, kaum Syi’ah Rafidhah dan kaum Khawarij. Kaum Syi’ah Rafidhah keluar dari ajaran Nabinya n kepada ajaran ghuluw, menuhankan ‘Ali bin Abi Thalib z dan mengkafirkan sahabat-sahabat yang lain. Sedangkan Khawarij adalah kaum reaksioner, pemberontak, yang mengkafir-kafirkan kaum muslimin dengan sebab dosa-dosa besar. Robeklah tirai persatuan dan ukhuwah yang telah dirajut oleh Rasulullah n. Terjadilah pertumpahan darah dan peperangan sesama kaum muslimin. Kenikmatan yang telah Allah l berikan berangsur-angsur sirna.
      Demikianlah sunnatullah. Jika suatu kenikmatan tidak disyukuri maka Allah l akan mencabutnya kembali.
      “Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb kalian memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (Ibrahim: 7)
      Karena sebagian besar atau kebanyakan kita melupakan kenikmatan yang besar ini dan mengabaikan penyebab datangnya kenikmatan ini, maka jangan salahkan siapapun ketika terjadi perpecahan dan pertikaian kembali di antara kita. Jangan salahkan kecuali diri kita sendiri. Karena sesungguhnya Allah l tidak akan mengubah satu kenikmatan yang telah diberikan pada suatu kaum kecuali ketika mereka sendiri yang menyebabkan tercabutnya kenikmatan itu.
      “Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Anfal: 53)
      Tidak ada cara lain kecuali merajut kembali ukhuwah Islam dengan benang-benang tauhid dan sunnah. Tata kembali bangunan ukhuwah yang telah rusak dengan pondasi iman dan ketakwaan. Ajaklah seluruh kaum muslimin untuk bersatu di dalamnya. Mudah-mudahan Allah l menyempurnakan kembali kenikmatan yang pernah diberikan kepada salafus shalih.

      Previous Post

      Sabar Saat Mendapat Musibah

      Next Post

      Boikot Produk Yahudi

      Related Posts

      Kebencian Yahudi Terhadap Malaikat Jibril

      Kebencian Yahudi Terhadap Malaikat Jibril

      Oleh Redaksi
      24/09/2020
      0

      Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, قَالَ أَنَسٌ: قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ سَلاَمٍ لِلنَّبيِّ :إِنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَدُوُّ الْيَهُوْدِ...

      Hasad

      Hasad

      Oleh Redaksi
      12/09/2020
      0

      Hasad, bisa jadi adalah penyakit jiwa yang paling sering menjangkiti atau setidaknya pernah mendera kita tanpa disadari. Hasad sesungguhnya adalah...

      Next Post

      Boikot Produk Yahudi

      Wajah Buruk Yahudi

      Aktual

      “Hijrah”, Apa yang Harus Dipelajari Dulu?

      Oleh Redaksi
      24/01/2021
      0
      Memakai Minyak Wangi untuk Shalat
      Aktual

      Pertanyaan: Saya belum lama hijrah. Saya bingung, mau mulai belajar ilmu syariat dari mana. Mohon nasihat ustadz, dari mana saya...

      Selengkapnya

      Hukum Shalat di Tempat Tidur

      Oleh Redaksi
      23/01/2021
      0
      Memakai Minyak Wangi untuk Shalat
      Aktual

      Pertanyaan: Apa hukum shalat wajib (jika ada uzur) dan shalat rawatib atau nafilah di atas tempat tidur/kasur atau spring bed?...

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Kafarat Tebusan Sumpah
      Asy Syariah Edisi 035

      Kafarat Tebusan Sumpah

      Oleh Redaksi
      30/12/2020
      0

      Pertanyaan: Apa kafaratnya bila seseorang melanggar sumpahnya? Apakah dibolehkan mengganti kafarat tersebut dengan uang? Jawab: Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-‘Ilmiyah...

      Selengkapnya
      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      28/12/2020
      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      25/12/2020

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.