Keutamaan Shalat Sunnah 12 Rakaat Setiap Hari

Saya mendengar hadits yang artinya, “Barang siapa shalat dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka akan dibangunkan rumah di surga baginya.”

Kapan saja waktu yang dimaksud?

Ummu Ashim – Bogor

Jawaban al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.

Yang dimaksud oleh hadits tersebut adalah shalat sunnah rawatib, bukan shalat wajib.

Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits, di antaranya hadits berikut ini.

  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ دَخَلَ الْجَنَّةَ، أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

“Barang siapa mengerjakan shalat dua belas rakaat secara terus-menerus pada malam dan siang, dia akan masuk surga. Empat rakaat sebelum zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya, dan dua rakaat sebelum fajar.” (Sahih, HR. at-Tirmidzi, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani)

  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً إِ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ. قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ: فَمَا زِلْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ. وقَالَ عَنْبَسَةُ: فَمَا زِلْتُ أُصَلِّيهِنَّ بَعْدُ. وقَالَ عَمْرُو بْنُ أَوْسٍ: فَمَا زِلْتُ أُصَلِّيهِنَّ. قَالَ النُّعْمَانُ: وَأَنَا أَكَادُ أَدَعُهُنَّ. قَالَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عَنْبَسَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍفَذَكَرَ نَحْوَهُ

“Tidaklah seorang muslim berwudhu dan menyempurnakan wudhunya lalu shalat (dengan niat ikhlas) karena Allah subhanahu wa ta’ala setiap hari sejumlah dua belas rakaat, kecuali akan dibangunkan sebuah rumah di surga baginya.”

Ummu Habibah radhiallahu ‘anha berkata, “Setelah itu, aku senantiasa mengerjakan shalat tersebut.”

‘Anbasah radhiallahu ‘anhu juga berkata, “Setelah itu aku selalu mengerjakan shalat tersebut.”

Amru bin Aus radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku selalu mengerjakannya.”

Nu’man radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku hampir tidak pernah meninggalkannya.”

Dari Ibnu Ja’far, dari ‘Anbasah bin Abu Sufyan, dari Ummu Habibah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim shalat (dengan niat ikhlas) karena Allah ‘azza wa jalla setiap harinya dua belas rakaat shalat sunnah, selain shalat wajib…” kemudian dia menyebutkan seperti itu. (HR. Abu Dawud dan Ahmad dengan lafadz Ahmad, dan dinyatakan sahih oleh al-Albani rahimahullah)

  1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً سِوَى الْفَرِيضَةِ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Barang siapa mengerjakan shalat dua belas rakaat dalam sehari selain shalat fardhu, Allah subhanahu wa ta’ala akan membangun untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. an-Nasa’i, al-Albani rahimahullah mengatakan bahwa hadits ini shahih li ghairihi)

Dari hadits-hadits di atas, dapat diringkas bahwa 12 rakaat yang dimaksud ialah sebagai berikut.

  1. Empat rakaat sebelum Zuhur.
  2. Dua rakaat setelah Zuhur.
  3. Dua rakaat setelah Magrib.
  4. Dua rakaat setelah Isya.
  5. Dua rakaat sebelum Subuh.

Wallahu a’lam.