Memperbanyak Doa Meminta Perlindungan dari Segala Penyakit

memperbanyak doa meminta perlindungan

Saudaraku, kaum muslimin rahimakumullah.

Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang kedudukan dan pentingnya doa pada masa wabah penyakit. Pada artikel ini akan dibawakan beberapa contoh doa yang berasal dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Doa-doa yang dicantumkan di sini bukanlah pembatasan. Doa-doa berikut ini bisa dibaca kapan saja dan di mana saja (kecuali di tempat yang terlarang).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mengajari umatnya berbagai doa yang mengandung permohonan perlindungan dari berbagai penyakit (termasuk wabah virus Corona). Meskipun kita boleh berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan redaksi yang kita inginkan, tidak diragukan lagi bahwa doa yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah yang terbaik. Oleh karena itu, selayaknya kita menghafalkan dan mengamalkannya, terkhusus pada masa tersebarnya wabah penyakit ini.

Di antara  doa-doa yang sahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah:

  1. Doa Memohon Dilanggengkan Sehat dan Berlindung dari Penyakit

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,

“Di antara doa yang pernah dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

“ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIKA, WA TAHAWWULI ‘AAFIYATIKA, WA FUJAA-ATI NIQMATIKA, WA JAMII’I SAKHATHIKA”

“Ya Allah, sungguh aku memohon perlindungan kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau limpahkan, berubahnya kesehatan yang telah Engkau karuniakan (sehat kemudian menjadi sakit), hukuman-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala hal yang bisa menyebabkan kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim no. 2739)

Keterangan

Makna berlindung dari تَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ TAHAWWULI ‘AAFIYATIKA adalah berlindung dari bergantinya kondisi sehat menjadi sakit dan kondisi kaya (kecukupan) menjadi fakir/miskin. Oleh karena itu, seseorang yang memanjatkan doa ini telah meminta kelanggengan al-‘afiyah, yakni keselamatan dari setiap keburukan dan semua penyakit. (Lihat al-Bahru al-Muhith ats-Tsajjaj fi Syarhi Shahihi al-Imam Muslim bin al-Hajjaj jilid 42 hlm. 482—489)

doa minta perlindungan dari segala penyakit

  1. Doa Memohon Perlindungan dari Semua Penyakit yang Buruk

Dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ

“ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL BARASHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL ASQAAMI”

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari segala penyakit buruk lainnya.” (HR. Abu Dawud no. 1554. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 1554 dan Syaikh Muqbil dalam ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain jilid 1 hlm. 56 no. 39)

Baca juga:

Bagian 1: Hanya kepada Allah Kita Berserah Diri

Bagian 2: Di Antara Sebab Wabah & Musibah Adalah Dosa & Maksiat

Bagian 3: Bencana Bukan Akibat Dosa?

Bagian 4: Pentingnya Doa dalam Menghadapi Wabah Penyakit

  1. Doa Memohon Perlindungan dari Berbagai Penyakit yang Buruk

اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ اَلْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ وَالْأَدْوَاءِ

“ALLAAHUMMA JANNIB NII MUNKARAATIL AKHLAAQ WAL A’MAAL WAL AHWAA WAL ADWAA”

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang buruk, amalan yang jelek, hawa nafsu, dan berbagai penyakit yang buruk.” (HR. ath-Thabarani 3/1447. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh Muqbil dalam ash-Shahih al-Musnad Mimma Laisa fi ash-Shahihain jilid 2 hlm. 141 no. 1084)

  1. Doa Melihat Orang Lain yang Tertimpa Penyakit Atau Musibah sehingga Dijauhkan dari Musibah Tersebut

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَأَى مُبْتَلًى، فَقَالَ:

“Barang siapa mendapati orang yang sedang tertimpa bala (penyakit atau musibah, baik menimpa badan atau agama, -pent.) kemudian dia berdoa,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ، وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا،

ALHAMDULILLAAHILLADZII ‘AAFAANII MIMMAB TALAAKA BIHI WA FADHDHALANII ‘ALAA KATSIIRIMMIMMAN KHALAQA TAFDHILAA

“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang Allah timpakan kepadamu (berupa penyakit atau musibah) dan (segala puji bagi-Nya) yang telah melebihkan aku atas kebanyakan hamba-hamba-Nya.”

إِلَّا عُوفِيَ مِنْ ذَلِكَ البَلَاءِ كَائِنًا مَا كَانَ مَا عَاشَ

(Barang siapa mengucapkannya), niscaya dia akan diselamatkan dari bala tersebut selama dia hidup.”

(HR. at-Tirmidzi no. 3432, dari sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi no. 3432)

Dalam doa ini, terdapat dua hal penting:

  • Ucapan syukur yang terkandung dalam doa ini tidak berarti bersyukur atas kesengsaraan orang lain. Namun, ucapan syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena kita diselamatkan dari bala (penyakit atau musibah, baik menimpa badan atau agama, -pent.). Kalau bukan semata-mata nikmat dan karunia dari Allah, niscaya kita tidak akan selamat dari penyakit dan bencana tersebut.

Oleh karena itu, seorang yang mendapati orang lain sedang tertimpa sebuah penyakit atau bencana, hendaklah selalu mengingat nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang ada pada dirinya, kemudian dia bersyukur kepada-Nya atas nikmat tersebut, sehingga Dia akan melanggengkan nikmat-Nya, bahkan menambahnya.

  • Doa ini menjadi benteng dan wiqayah (perlindungan) dari Allah supaya kita tidak terkena penyakit atau bencana yang menimpa orang lain tersebut.

Saudaraku, kaum muslimin rahimakumullah.

Doa-doa di atas adalah sebagian doa yang sahih yang mengandung permintaan perlindungan dari semua penyakit yang buruk. Sebagaimana pembahasan pada seri sebelumnya, hendaknya seseorang benar-benar memahami, menghayati, dan merendahkan diri ketika membaca doa-doa tersebut. Doa-doa tersebut tidak hanya dibaca di lisan, tetapi juga dengan menghadirkan kalbu yang khusyuk. Demikian pula disertai keyakinan yang meniadakan keraguan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan mengabulkan doanya.

Pada seri berikutnya, insya Allah akan dibahas tentang doa-doa dan zikir-zikir yang rutin dibaca setiap hari. Doa dan zikir tersebut memiliki keutamaan perlindungan dari segala macam penyakit dan keburukan.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan bertawakal kepada-Nya.

 

Ditulis oleh Ustadz Abu Ismail Arif