Menyikapi Kemungkaran dalam Keluarga

Pertanyaan:
  1. Bagaimana cara menyikapi keluarga yang meminta kita untuk memesankan makanan untuk acara yang mengandung kemungkaran-kemungkaran?

  2. Bagaimana jika saya diminta orang tua untuk menyuruh kakak saya untuk membayar TV parabola yang banyak sekali kemungkaran. Ada juga chanel syiar agama lain di dalamnya. Ibu saya tidak bisa mengoperasikan HP. Saya selalu dimintai tolong untuk menghubungi kakak saya agar membayarkan TV parabola. Bagaimana saya harus bersikap?

Jawab:

Prinsip yang kita lakukan adalah berupaya mewujudkan firman Allah subhanahu wa ta’ala,

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ

“Tolong-menolonglah kalian dalam mengerjakan kebajikan dan ketakwaan, dan jangan kalian tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.” (al-Maidah: 2)

Jika kita sudah mengetahui dan meyakini bahwa dalam sebuah kegiatan akan terjadi perkara kemungkaran dan dosa:

  • apabila kita bisa mencegah terlaksananya acara tersebut dengan bijak dan hikmah, tentu ini yang diharapkan
  • jika tidak memungkinkan, diusahakan untuk meminimalisasi terjadinya kemungkaran dengan cara yang bijak dan hikmah.
  • apabila alternatif yang kedua juga sulit, setidaknya kita berusaha sebisa mungkin untuk tidak terlibat dalam acara tersebut dengan melakukan penolakan dengan cara yang bijak dan hikmah, mencari alasan-alasan yang mungkin bisa diterima tanpa harus berbohong atau dusta.
Baca juga: Cara Manis Menepis Kemungkaran

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُمۡ

“Bertakwalah kepada Allah semampu kalian.” (at-Taghabun: 16)

Wallahu a’lam bish-shawab.

Ditulis oleh Ustadz Abu Ishaq Abdullah