Wadi’ah al-Anshari mengatakan bahwa dia mendengar Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu menasihati seseorang,
لاَ تَكَلَّمْ فِيمَا لاَ يَعْنِيكَ، وَاعْرِفْ عَدُوَّكَ، وَاحْذَرْ صَدِيقَكَ إِلاَّ الْأَمِينَ، وَلاَ أَمِينَ إِلاَّ مَنْ يَخْشَى اللهَ، وَ تَمْشِي مَعَ الْفَاجِرِ فَيُعَلِّمَكَ مِنْ فُجُورِهِ، وَ تُطَلِّعْهُ عَلَى سِرِّكَ، وَلاَ تُشَاوِرْ فِي أَمْرِكَ إِلاَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
“Janganlah engkau berbicara dalam urusan yang tidak engkau perlukan. Kenali musuhmu.
Waspadalah dari temanmu, kecuali yang tepercaya. Tidak ada orang tepercaya kecuali yang takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Janganlah engkau berjalan bersama orang yang rusak, sehingga dia akan mengajarimu sebagian keburukannya. Jangan pula engkau beri tahukan rahasiamu kepadanya.
Janganlah engkau bermusyawarah tentang urusanmu kecuali dengan orangorang yang takut kepada Allah ‘azza wa jalla.”
(Shifatu ash-Shafwah hlm. 109)