Adab Shalat Jumat
Alhamdulillah Asy-Syariah tambah ilmiah di atas sunnah. Saya punya usul agar Asy-Syariah mengupas tuntas masalah adab shalat Jumat karena minimnya ilmu tentang hal ini. Misalnya, masih banyak kaum muslimin yang berbicara saat imam sudah naik di atas mimbar.
Abu Arkan
Tentang adab-adab shalat Jumat insya Allah akan kami angkat di edisi 82, jadi mohon bersabar. Jazakumullahu khairan atas masukannya.
Koreksi Kesalahan
Pada Asy-Syari’ah Edisi 77 hlm. 41 tertulis “Wa Kana Katsirul Irsal wat Tadlis”, tidakkah sebaiknya ditulis “Wa Kana Katsiral Irsal wat Tadlis” sebagai khabar kana?
Ibnu Suyadi-Gresik
Anda benar. Selain apa yang Anda sampaikan, kami juga melakukan kesalahan lain di halaman 10 dan 28.
Di halaman 10, tertulis مَنْ ذْبَّ dengan sukun pada dzal, seharusnya مَنْ ذَبَّ dengan fathah. Adapun di halaman 28, pada bait syair tertulis نَبْلًا dengan fathah pada nun, seharusnya نُبْلًا dengan dhammah.
Jangan Bahas Poligami
Saya sangat senang dengan kehadiran Asy-Syariah, mudah-mudahan mampu memperbaiki muslimin dengan pemahaman yang benar. Saya minta agar tidak memperbanyak membahas poligami karena banyak laki-laki yang tidak paham hukum-hukumnya sehingga kami merasa dirugikan dan dihancurkan hati kami. Bukan kami menolak syariat ini, namun kami tidak mau rumah tangga kami hancur hanya karena lelaki yang bersemangat, namun tidak paham hukumnya.
Ummu Ali-Aceh Timur
Buruknya praktik poligami, baik di kalangan awam maupun kalangan yang dianggap lebih paham agama, justru menjadi pemacu kami untuk membahasnya agar syariat ta’addud (poligami) tidak makin terkesan buruk hanya karena pelaku-pelakunya jauh dari ilmu. Ini tentunya menjadi tanggung jawab ilmiah kami untuk menerangkan kepada umat bagaimana sesungguhnya poligami indah yang sesuai dengan sunnah. Insya Allah pembahasan lebih lengkap tentang ta’addud bisa Anda simak di edisi 85. Insya Allah edisi tersebut juga akan memuat nasihat-nasihat untuk orang yang melakukan ta’addud secara sembrono dan cenderung menelantarkan wanita.
Rindu Tata Letak Edisi Awal
Membaca Asy-Syariah, saya rindu pada tata letak edisi-edisi awal. Perwajahan dan pemilihan jenis huruf untuk judul begitu artistik sehingga menambah minat baca. Sekarang, hal itu hanya ada di halaman judul Sakinah.
085878xxxxxx
Tata letak memang menjadi problem yang kami hadapi. Di edisi-edisi awal, materi memang tidak sepadat sekarang yang menyebabkan kami masih leluasa “memainkan” spasi (space, -red.) yang kosong. Sekarang, kami harus pandai-pandai menyiasati tata letak untuk mengompromikannya dengan padatnya naskah. Oleh karena itu, ke depan, tak menutup kemungkinan tata letak semacam ini akan kami ubah demi memberikan kenyamanan kepada Pembaca. Jazakumullahu khairan.