• Majalah Islam AsySyariah
Kamis, April 15, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

    Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

    Hukum Istri Meminta Khuluk

    Hukum Istri Meminta Khuluk

    Definisi dan Konsekuensi Khuluk

    Definisi dan Konsekuensi Khuluk

    Syariat Khuluk dan Hikmahnya

    Syariat Khuluk dan Hikmahnya

    Akidah Ahmadiyah

    Akidah Ahmadiyah

    Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

    Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Definisi dan Konsekuensi Khuluk

      Definisi dan Konsekuensi Khuluk

      Syariat Khuluk dan Hikmahnya

      Syariat Khuluk dan Hikmahnya

      Akidah Ahmadiyah

      Akidah Ahmadiyah

      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 071 s.d. 080 Asy Syariah Edisi 078

      Kisah Qarun, Pelajaran Penting untuk Para Hartawan

      (Bagian 2)

      Oleh Redaksi
      30/10/2020
      di Asy Syariah Edisi 078, Ibrah
      0
      Kisah Qarun, Pelajaran Penting untuk Para Hartawan
      Baca kisah sebelumnya…

      Setelah menerangkan jawaban Qarun kepada orang-orang yang menasihatinya, Allah subhanahu wa ta’ala menjelaskan bahwa pemberian-Nya itu bukanlah tanda baiknya keadaan orang yang menerima. Bahkan, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

      أَوَ لَمۡ يَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ قَدۡ أَهۡلَكَ مِن قَبۡلِهِۦ مِنَ ٱلۡقُرُونِ مَنۡ هُوَ أَشَدُّ مِنۡهُ قُوَّةً وَأَكۡثَرُ جَمۡعًاۚ

      “Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?” (al-Qashash: 78)

      Jadi, tidak ada halangan untuk menghancurkan Qarun, padahal sudah menjadi sunnatullah (ketetapan Allah) bahwa Dia telah membinasakan orang-orang yang lebih kuat dan lebih banyak mengumpulkan harta daripada Qarun.

      Allah subhanahu wa ta’ala melanjutkan,

      وَلَا يُسۡ‍َٔلُ عَن ذُنُوبِهِمُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ

      “Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” (al-Qashash: 78)

      Allah subhanahu wa ta’ala menyiksa mereka sesuai dengan apa yang Dia subhanahu wa ta’ala ketahui tentang mereka. Mereka yang dibinasakan itu, meskipun menyatakan baiknya keadaan mereka, bahkan memastikan keselamatan mereka, pengakuan mereka tidak diterima. Bahkan, semua itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah subhanahu wa ta’ala.

      Baca juga: Bencana Bukan Akibat Dosa?

      Akan tetapi, Qarun tidak mau berhenti. Ia justru terus-menerus dalam pembangkangan dan kejahatannya. Dia tenggelam dalam rasa bangga dan sikap takabur dengan hartanya yang berlimpah. Tidak cukup sampai di situ, pada suatu hari dia pun keluar dengan membawa semua perhiasan dan kekayaan serta kemegahannya. Dia keluar membawa seluruh budaknya. Masing-masing lengkap dengan pakaian dan perhiasan yang gemerlap, laki-laki dan perempuan.

      Kunci-kunci gudang hartanya yang demikian banyak, dipikul oleh beberapa orang laki-laki yang kekar.
      Dengan angkuh, Qarun berjalan diiringi para pengikutnya. Ratusan mata terbelalak melihat kemegahan Qarun, mulut mereka berdecak kagum.

      Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

      قَالَ ٱلَّذِينَ يُرِيدُونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا

      “Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia,” yaitu orang-orang yang puncak harapan dan cita-cita mereka adalah kehidupan dunia semata. Tidak ada lagi yang selain itu,

      يَٰلَيۡتَ لَنَا مِثۡلَ مَآ أُوتِيَ قَٰرُونُ

      “Kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun.” Maksudnya, dunia berikut perhiasan dan kesenangannya.

      إِنَّهُۥ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

      “Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.” (al-Qashash: 79)

      Hal itu karena cara pandang dan cita-cita serta pengetahuan mereka hanya sebatas dunia. Sama sekali tidak ada keinginan lain selain dunia dan perhiasannya.

      Itulah bukti kedangkalan ilmu mereka, karena maklumat yang mereka ketahui, yaitu dunia dan semua kesenangannya adalah sesuatu yang rendah. Tidaklah semua ini dinamakan dunia melainkan karena kerendahannya, karena ad-dunya dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang rendah.

      Baca juga: Menyikapi Nikmat Dunia Sebagai Ujian

      Orang-orang yang lemah iman seperti ini selalu berharap mereka sama seperti Qarun atau yang semodel dengan Qarun dalam hal kekayaan. Lebih parah lagi, mereka menganggap itulah salah satu hakikat keberuntungan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Menurut sangkaan mereka, keberuntungan yang dirasakan oleh Qarun itu tidak lain karena dia sudah beruntung di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, yakni diridhai-Nya.

      Melihat keadaan orang-orang yang lemah iman dan akalnya ini, beberapa orang ulama di kalangan Bani Israil kembali menyampaikan nasihat mereka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

      وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَيۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيۡرٌ لِّمَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحًاۚ وَلَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلصَّٰبِرُونَ

      “Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu, ‘Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta tidak diperoleh pahala itu melainkan oleh orang-orang yang sabar.” (al-Qashash: 80)

      Orang-orang yang berilmu ini mengingatkan saudara-saudara mereka agar mengharapkan apa yang ada di sisi Allah subhanahu a ta’ala, merasa mulia dengan pahala-Nya. Bahkan, pahala yang disegerakan berupa kenikmatan beribadah kepada Allah, senantiasa kembali kepada-Nya, dan pahala yang disediakan di akhirat, adalah jauh lebih baik daripada yang mereka mimpikan, berupa dunia dan kesenangannya.

      Baca juga: Kemurnian Agama Terjaga dengan Peringatan Ulama

      Akan tetapi, tidak semua yang mengerti mana yang lebih baik kemudian mau mendahulukannya daripada sesuatu yang lebih rendah. Semua itu hanya dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang mendapat taufik, yaitu orang-orang yang sabar. Sabar di atas ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sabar (menahan diri) dari kemaksiatan, dan sabar menghadapi takdir yang menyakitkan.

      Setelah kejahatan dan sikap melampaui batas Qarun sampai pada puncaknya, bahkan nasihat dan peringatan tidak lagi berguna, dunia pun semakin indah berhias untuknya, rasa bangga semakin membuatnya besar kepala, datanglah azab Allah subhanahu wa ta’ala menimpanya.

      Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

      فَخَسَفۡنَا بِهِۦ وَبِدَارِهِ ٱلۡأَرۡضَ فَمَا كَانَ لَهُۥ مِن فِئَةٍ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُنتَصِرِينَ

      “Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya dari azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (al-Qashash: 81)

      Inilah balasan yang setimpal baginya. Ketika dia mengangkat dirinya di atas orang lain tanpa alasan yang haq (benar), Allah subhanahu wa ta’ala merendahkannya serendah-rendahnya. Bahkan, beserta semua yang menjadi sarana kebanggaan dan kesombongannya, yaitu harta dan pengikutnya.

      Tidak ada pelayan, kelompok, atau golongan yang menolong dan membelanya ketika azab itu menimpanya. Dia sendiri pun tidak mampu membela dan menyelamatkan dirinya.

      (Bersambung)

      Ditulis oleh Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar Thalib

       

      Tags: hartawankisahpelajaranqarun
      Previous Post

      Surga, Kenikmatan Abadi yang Telah Ada

      Next Post

      Kisah Qarun, Pelajaran Penting Buat Para Hartawan

      Related Posts

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Nabi Adam Dikeluarkan dari Surga

      Oleh Redaksi
      25/12/2020
      0

      Iblis telah bersumpah akan menghalangi manusia dari jalan Allah. Dengan berbagai cara, ia berusaha menyesatkan manusia. Namun, Allah tidak membiarkan...

      Nabi Ibrahim Membangun Ka’bah

      Nabi Ibrahim Membangun Ka’bah

      Oleh Redaksi
      14/12/2020
      0

      Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimas salam bahu-membahu menyempurnakan bangunan Ka'bah, rumah suci itu. Hingga ketika sampai pada letak Hajar Aswad...

      Next Post
      Kisah Qarun, Pelajaran Penting Buat Para Hartawan

      Kisah Qarun, Pelajaran Penting Buat Para Hartawan

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Aktual

      Sikap Terhadap Orang Tua yang Mengolok-Olok Cadar

      Oleh Redaksi
      15/04/2021
      0
      Sikap Terhadap Orang Tua yang Mengolok-Olok Cadar
      Aktual

      Pertanyaan: Dengan dasar ayat 66 dari Surah ke-9, bolehkah anak membunuh orang tuanya karena mengolok-olok cadar jika orang tuanya mengetahui...

      Selengkapnya

      Doa yang Dibaca Saat Lailatul Qadar

      Oleh Redaksi
      15/04/2021
      0
      Doa yang Dibaca Saat Lailatul Qadar
      Aktual

      Pertanyaan: Saat malam Lailatul Qadar, kita disunnahkan membaca doa “Allahuma innaka....” sampai selesai. Bolehkah kita berdoa dengan doa selain itu...

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Istirja’ ketika Nonmuslim Meninggal
      Asy Syariah Edisi 031

      Istirja’ ketika Nonmuslim Meninggal

      Oleh Redaksi
      04/04/2021
      1

      Pertanyaan: ِApabila seorang lelaki atau wanita kafir mati, apakah dibolehkan kita mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (Sesungguhnya kita...

      Selengkapnya
      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      Hukum Suami Menanggapi Permintaan Khuluk Istri

      30/03/2021
      Hukum Istri Meminta Khuluk

      Hukum Istri Meminta Khuluk

      28/03/2021

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.