Istirja’ ketika Nonmuslim Meninggal

Pertanyaan:

ِApabila seorang lelaki atau wanita kafir mati, apakah dibolehkan kita mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kita dikembalikan)?

Jawaban:

Fadhilatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah menjawab sebagai berikut.

Apabila seorang kafir meninggal dunia, tidak mengapa kita mengucapkan kalimat istirja’ tersebut walaupun dia bukan dari kalangan karib kerabat Anda. Sebab, memang semua manusia hanya kembali kepada Allah azza wa jalla dan semua manusia adalah milik Allah azza wa jalla. Akan tetapi, kita tidak boleh mendoakan kebaikan untuknya apabila ia mati dalam keadaan kafir.

Baca juga: Tidak Ada Hamba yang Tahu Tempat Kematiannya

Apabila orang kafir yang meninggal itu dari kalangan kerabat Anda, tidak masalah jika ada orang mendoakan Anda dengan mengatakan, “Semoga Allah memberikan pahala yang besar untukmu dengan kematiannya dan memberikan hiburan/pelipur lara untukmu sebagai pengganti kematiannya.”

Baca juga: Kematian adalah Kepastian, Apa Yang Sudah Engkau Siapkan?

Memang, hidup si kafir terkadang tidak memberi maslahat bagi Anda. Namun, adakalanya pula bermaslahat bagi Anda dengan dia berbuat baik dan memberi manfaat kepada Anda. Jadi, tidak apa-apa Anda didoakan seperti itu.

Akan tetapi, si kafir sendiri tidak boleh didoakan kebaikan, tidak boleh dimintakan ampun, dan tidak boleh bersedekah atas namanya apabila ia mati dalam keadaan kafir.”

Baca juga: Perkara yang Bermanfaat Bagi Orang yang Telah Mati

(Fatawa Nurun ‘ala Darb, hlm. 374-375)

Comments are closed.