• Majalah Islam AsySyariah
Senin, Maret 1, 2021
Majalah Asy Syariah
  • Beranda
  • Majalah
    • Tebar Asy-Syariah
    • Daftar Agen
    • Majalah Asy Syariah – Digital
  • Tanya Jawab
  • Artikel
    • All
    • Akhlak
    • Akidah
    • Doa
    • Hadits
    • Kajian Utama
    • Khutbah Jumat
    • Manhaji
    • Pengantar Redaksi
    • Permata Salaf
    • Surat Pembaca
    • Tafsir
    Akidah Ahmadiyah

    Akidah Ahmadiyah

    Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

    Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

    Kemunculan Nabi Palsu, Pertanda Datangnya Hari Kiamat

    Kemunculan Nabi Palsu, Pertanda Datangnya Hari Kiamat

    Kenabian dan Kerasulan Berakhir dengan Kenabian dan Kerasulan Muhammad

    Kenabian dan Kerasulan Berakhir dengan Kenabian dan Kerasulan Muhammad

    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

    Trending Tags

    • Audio
      • Audio Tanya Jawab
      • Audio Kajian
      • Audio Khutbah Jumat
      • Audio Kutipan
    • Ebook
    No Result
    View All Result
    Majalah Asy Syariah
    • Beranda
    • Majalah
      • Tebar Asy-Syariah
      • Daftar Agen
      • Majalah Asy Syariah – Digital
    • Tanya Jawab
    • Artikel
      • All
      • Akhlak
      • Akidah
      • Doa
      • Hadits
      • Kajian Utama
      • Khutbah Jumat
      • Manhaji
      • Pengantar Redaksi
      • Permata Salaf
      • Surat Pembaca
      • Tafsir
      Akidah Ahmadiyah

      Akidah Ahmadiyah

      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      Kemunculan Nabi Palsu, Pertanda Datangnya Hari Kiamat

      Kemunculan Nabi Palsu, Pertanda Datangnya Hari Kiamat

      Kenabian dan Kerasulan Berakhir dengan Kenabian dan Kerasulan Muhammad

      Kenabian dan Kerasulan Berakhir dengan Kenabian dan Kerasulan Muhammad

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Biografi Syaikh Abdul Aziz bin Baz

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Jenis-Jenis Harta yang Terkena Zakat

      Trending Tags

      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook
      No Result
      View All Result
      Majalah Asy Syariah
      No Result
      View All Result
      Home Majalah Edisi 041 s.d. 050 Asy Syariah Edisi 042

      Jangan Percaya Ramalan Bintang

      Oleh Redaksi
      31/01/2021
      di Asy Syariah Edisi 042, Mutiara Kata
      0
      Jangan Percaya Ramalan Bintang

      Horoskop atau mudahnya kita sebut ramalan nasib seseorang dengan melihat bintang kelahirannya, termasuk satu kolom atau rubrik yang laris manis di surat kabar, tabloid, ataupun majalah. Bahkan, bisa ditanyakan lewat SMS ke paranormal tertentu yang memasang iklan di sejumlah media.

      Yang berbintang X, pantasnya berjodoh dengan yang berbintang A. Keberuntungannya di tahun ini demikian dan demikian… Dalam waktu-waktu dekat ini ia jangan bepergian keluar kota karena bahaya besar mengancamnya di perjalanan. Untuk yang berbintang Y, tahun ini lagi apes… Tapi di pengujung tahun akan untung besar, maka bagusnya ia usaha begini dan begitu… Cocoknya ia mencari pasangan bintang B. Demikian contoh ramalan yang ada!

      Anehnya, ramalan dusta seperti ini banyak yang percaya. Bahkan, ketika di antara mereka melihat surat kabar atau majalah, rubrik dusta ini yang pertama kali mereka baca. Khususnya yang menyangkut bintang kelahiran mereka atau bintang kelahiran kerabat dan sahabat mereka. Ada yang menggantungkan usaha mereka pada ramalan bintang, untuk mencari jodoh lihat apa kata bintangnya, dan seterusnya.

      Baca juga: Awas, Dukun & Tukang Ramal, Penciduk Agama dan Harta (bagian 1)

      Meyakini bahwa bintang-bintang memiliki pengaruh terhadap kejadian di alam ini hukumnya haram. Keyakinan seperti ini tidak muncul belakangan ini, tetapi merupakan keyakinan kuno, keyakinan kaum Namrud, raja yang kafir zalim. Kepada merekalah Nabi Allah Ibrahim alaihis salam diutus. Mereka dinamakan kaum Shabi’ah, para penyembah bintang-bintang. Mereka membangun haikal dan rumah-rumah ibadah untuk menyembah bintang-bintang tersebut. Mengakar dalam keyakinan mereka bahwa bintang-bintang mengatur perkara di alam ini. Wallahul musta’an (Allah subhanahu wa ta’ala sajalah yang dimintai pertolongan-Nya). Keyakinan syirik tersebut terus diwarisi oleh umat yang datang setelah mereka. (I’anatul Mustafid bi Syarhi Kitabit Tauhid, Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah, 2/19)

      Padahal Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan bintang-bintang bukan untuk dijadikan tandingan-Nya sebagai pengatur alam semesta ini, atau sekadar memberi pengaruh terhadap kejadian di muka bumi. Sungguh, bintang-bintang tidak ada hubungannya dengan nasib dan keberuntungan seseorang.

      Qatadah ibnu Di’amah as-Sadusi rahimahullah, seorang imam yang mulia dalam masalah tafsir, hadits, dan ilmu yang lainnya mengatakan,

      “Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan bintang-bintang ini untuk tiga hikmah atau faedah.

      • Sebagai penghias langit.
      • Menjadi pelempar setan.
      • Sebagai tanda-tanda yang dijadikan petunjuk.

      Siapa yang menafsirkan dengan selain tiga faedah tersebut, sungguh ia telah salah dan menyia-nyiakan bagiannya[1]. Ia juga telah membebani dirinya dengan sesuatu yang ia tidak memiliki ilmu tentangnya.” (Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah dalam kitab Shahih-nya, “Kitab Bad’ul Khalqi”, “Bab Fin Nujum”)

      Baca juga: Benarkah Wabah Diangkat ketika Bintang Tsurayya Terbit?

      Faedah pertama dari penciptaan bintang-bintang ditunjukkan oleh firman Allah azza wa jalla,

      إِنَّا زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِزِينَةٍ ٱلۡكَوَاكِبِ

      “Sesungguhnya Kami menghiasi langit dunia dengan perhiasan bintang-bintang.” (ash-Shaffat: 6)

      Faedah kedua sebagai pelempar setan, seperti dalam ayat,

      وَلَقَدۡ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِۖ

      “Sungguh, Kami telah menghiasi langit dunia dengan pelita-pelita dan Kami jadikan pelita-pelita tersebut sebagai pelempar para setan.” (al-Mulk: 5)

      Mengapa setan-setan itu dilempar? Karena mereka berupaya mencuri berita dari para malaikat di langit untuk disampaikan kepada dukun/tukang ramal, kekasih mereka dari kalangan manusia. Lalu dukun ini mencampurinya dengan seratus kedustaan.

      Sebelum Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam diutus, para setan ini bebas mencuri berita dari langit. Namun, ketika beliau telah diangkat sebagai nabi dan rasul, Allah azza wa jalla menjaga langit dengan panah-panah api yang dilepaskan dari bintang-bintang sehingga membakar dan membinasakan setan yang jahat tersebut.

      Baca juga: Awas, Dukun & Tukang Ramal, Penciduk Agama dan Harta (bagian 2)

      Allah azza wa jalla menyampaikan kepada kita pengabaran para jin tentang diri mereka dalam ayat-Nya yang mulia,

      وَأَنَّا لَمَسۡنَا ٱلسَّمَآءَ فَوَجَدۡنَٰهَا مُلِئَتۡ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا ٨ وَأَنَّا كُنَّا نَقۡعُدُ مِنۡهَا مَقَٰعِدَ لِلسَّمۡعِۖ فَمَن يَسۡتَمِعِ ٱلۡأٓنَ يَجِدۡ لَهُۥ شِهَابًا رَّصَدًا ٩ وَأَنَّا لَا نَدۡرِيٓ أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَن فِي ٱلۡأَرۡضِ أَمۡ أَرَادَ بِهِمۡ رَبُّهُمۡ رَشَدًا ١٠

      “Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan berita-beritanya. Akan tetapi, sekarang barang siapa mencoba mendengar-dengarkan seperti itu tentu akan menjumpai panah api yang mengintai untuk membakarnya. Dan sungguh dengan adanya penjagaan tersebut kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.” (al-Jin: 8—10)

      Faedah ketiga, bintang-bintang dijadikan sebagai tanda/penunjuk arah dan semisalnya. Allah azza wa jalla berfirman,

      وَأَلۡقَىٰ فِي ٱلۡأَرۡضِ رَوَٰسِيَ أَن تَمِيدَ بِكُمۡ وَأَنۡهَٰرًا وَسُبُلًا لَّعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ 

      “Dia menancapkan gunung-gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kalian dan Dia menciptakan sungai-sungai dan jalan-jalan agar kalian mendapatkan petunjuk. Dan Dia ciptakan tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.” (an-Nahl: 15)

      Baca juga: Alam Semesta di Bawah Kekuasaan Allah

      Allah azza wa jalla menjadikan tanda-tanda di bumi dan di langit bagi musafir sebagai penunjuk arah bagi mereka. Tanda-tanda di bumi seperti jalan-jalan dan gang-gang, demikian pula gunung-gunung. Tanda-tanda di langit berupa bintang, matahari, dan bulan. Orang-orang menjadikan bintang-bintang sebagai petunjuk/tanda bagi mereka ketika mereka melakukan perjalanan. Terlebih lagi di tengah lautan yang tidak bergunung dan tidak ada rambu-rambu. Demikian pula perjalanan di malam hari, dengan melihat bintang tertentu mereka mengerti arah sehingga bisa menuju arah yang mereka inginkan. (I’anatul Mustafid bi Syarhi Kitabit Tauhid, 2/21)

      Allah azza wa jalla berfirman,

      وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلنُّجُومَ لِتَهۡتَدُواْ بِهَا فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۗ

      “Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang untuk kalian agar kalian menjadikannya sebagai petunjuk dalam kegelapan di daratan dan di lautan.” (al-An’am: 97)

      Maksudnya, dengan bintang-bintang tersebut kalian dapat mengetahui arah tujuan kalian (dalam perjalanan). Jadi, yang dimaksudkan di sini bukanlah bintang-bintang itu dijadikan petunjuk dalam ilmu gaib, sebagaimana keyakinan para ahli nujum. (Fathul Majid, 2/529)

      Baca juga: Menyoal Urusan Gaib

      Siapa yang menambah lebih dari tiga perkara ini, seperti meyakini bintang-bintang itu menunjukkan kejadian di muka bumi, turunnya hujan, berembusnya angin, kematian, atau kehidupan seseorang, maka semuanya itu mengada-ada dan mengaku mengetahui ilmu gaib. Padahal tidak ada yang mengetahui perkara gaib kecuali hanya Allah azza wa jalla. Dia Yang Mahasuci berfirman,

      قُل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ

      “Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Tidak ada seorang pun yang ada di langit dan di bumi mengetahui perkara gaib kecuali Allah saja’.” (an-Naml: 65)

      Syaikh Abdurrahman bin Hasan alusy Syaikh rahimahullah berkata mengomentari ucapan Qatadah di atas,

      “Perhatikanlah kemungkaran yang diingkari oleh Imam ini yang terjadi pada masa tabiin. Terus-menerus kejelekan bertambah pada setiap masa setelah zaman para tabiin hingga sampai pada puncaknya pada masa-masa ini. Bala merata di seluruh penjuru negeri, sedikit ataupun banyak. Namun, jarang didapatkan orang yang mengingkarinya sehingga menjadi besarlah musibah dalam agama. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” (Fathul Majid, 2/528—529)

      Baca juga: Bila Nahi Mungkar Diabaikan

      Meramal nasib dengan gerakan-gerakan bintang dan bentuknya masuk dalam definisi dengan ilmu ta’tsir, yaitu keyakinan bahwa bintang-bintang memberi pengaruh di alam ini. Ilmu ini haram hukumnya. Ilmu ta’tsir terbagi tiga macam, sebagiannya lebih haram daripada yang lainnya.

      1. Meyakini bahwa bintang-bintang itulah yang menjadikan peristiwa-peristiwa di alam ini, baik berupa kebaikan ataupun kejelekan, sakit ataupun sehat, paceklik ataupun panen raya, dan selainnya.

      Sumber kejadian di alam ini adalah gerakan-gerakan dan bentuk-bentuk bintang. Keyakinan kaum Shabi’ah ini merupakan penentangan kepada Sang Pencipta azza wa jalla karena menganggap adanya pencipta selain Dia. Selain itu, keyakinan ini merupakan kekufuran yang nyata berdasarkan kesepakatan kaum muslimin.

      1. Seseorang tidak meyakini bahwa bintang-bintang itu yang menjadikan peristiwa di alam ini. Akan tetapi, menurutnya bintang-bintang itu menjadi sebab yang memberi pengaruh. Adapun yang menciptakan adalah Allah ‘azza wa jalla.

      Keyakinan ini pun batil. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala tidak pernah menjadikan bintang-bintang itu sebagai sebab. Bintang tersebut juga tidak ada hubungannya dengan kejadian yang berlangsung di alam ini.

      1. Menjadikan bintang-bintang sebagai petunjuk atas kejadian yang akan datang.

      Ini merupakan bentuk pengakuan ilmu gaib, masuk dalam kategori perdukunan dan sihir. Hukumnya kafir menurut kesepakatan kaum muslimin. (al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, karya Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin rahimahullah, 2/5—6)

      Ketiga macam ilmu ta’tsir di atas batil, kata Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah. Namun, sayangnya perkara batil ini disebarkan di kolom khusus beberapa majalah yang tidak berpegang dengan ajaran Islam. Disebutkan bahwa pada bintang A akan diperoleh ini dan itu bagi siapa yang melangsungkan pernikahan, atau siapa yang berjual beli akan beroleh laba. Sementara itu, bintang B nahas/sial. Semua ini temasuk keyakinan jahiliah. (I’anatul Mustafid bi Syarhi Kitabit Tauhid, Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah, 2/25)

      Baca juga: Tathayur, Praktik Syirik Masa Jahiliah

      Al-Khaththabi rahimahullah berkata,

      “Ilmu nujum (perbintangan) yang terlarang adalah ilmu yang diaku-aku oleh ahli nujum bahwa mereka punya pengetahuan tentang alam dan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa datang. Seperti, kapan waktu berembusnya angin dan datangnya hujan, dan kapan terjadi perubahan harga. Demikian pula hal-hal lain yang semakna dengannya yang dapat diketahui—menurut pengakuan dusta mereka—dari perjalanan bintang-bintang di garis edarnya dan dari berkumpul atau berpisahnya bintang-bintang tersebut. Mereka mengaku-aku bahwa bintang-bintang tersebut punya pengaruh terhadap alam bawah (bumi).” (Ma’alimus Sunan, 4/230, sebagaimana dinukil dalam Fathul Majid, 2/527)

      Jadi, jangan percaya dengan bualan si tukang ramal, apa pun sebutan untuknya. Jangan pula percaya dengan omong kosong ramalan bintang. Jangan korbankan akidah dan jangan rusak tauhid Anda!

      Wallahu a’lam bish-shawab.


      Catatan Kaki

      [1] Sebab, dia telah menyibukkan dirinya dengan perkara yang memudaratkannya dan tidak memberikan manfaat kepadanya. (Fathul Majid, 2/530)

      (Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyah)

      Tags: bintanghoroskopramalansihir
      Previous Post

      Larangan Mengambil Kembali Pemberian

      Next Post

      Menyedekahkan Uang dari Sumber yang Haram

      Related Posts

      Saat Pengabulan Doa

      Saat Pengabulan Doa

      Oleh Redaksi
      03/12/2020
      0

      Allah Yang Maha Penyayang pasti mengabulkan doa-doa hamba-Nya, karena Dia Yang Mahatinggi telah berfirman, وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ...

      Allah ‘azza wa jalla Menghalangi Antara Seseorang & Kalbunya

      Mencintai Allah

      Oleh admin
      07/11/2020
      0

      Kita hidup di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Sang Pencipta, karena memang itulah tujuan kita diciptakan. وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ...

      Next Post
      Menyedekahkan Uang dari Sumber yang Haram

      Menyedekahkan Uang dari Sumber yang Haram

      Ayah Meminta Anak Menceraikan Istrinya

      Ayah Meminta Anak Menceraikan Istrinya

      Aktual

      Membaca Al-Qur’an pada Pembukaan Acara

      Oleh Redaksi
      28/02/2021
      0
      Membaca Al-Qur’an pada Pembukaan Acara
      Aktual

      Pertanyaan: Saya sering diminta untuk membaca Al-Qur’an pada pembukaan acara sekolah saya. Kadang-kadang saya memenuhinya. Namun, permintaan kali ini saya...

      Selengkapnya

      Tidak Shalat karena Mengira Haid

      Oleh Redaksi
      28/02/2021
      0
      Tidak Shalat karena Mengira Haid
      Aktual

      Pertanyaan: Dua hari sebelum hari haid terdapat bercak darah sedikit. Saya sempat ragu, tetapi karena tanggal biasa haid kurang dua...

      Selengkapnya

      Artikel Terbaru

      Akidah Ahmadiyah
      Asy Syariah Edisi 041

      Akidah Ahmadiyah

      Oleh Redaksi
      15/02/2021
      0

      Kelompok Ahmadiyah memiliki akidah yang sangat bertolak belakang dengan akidah kaum muslimin pada umumnya. Oleh karena itu, seharusnya mereka tidak...

      Selengkapnya
      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      Hukum Orang yang Mengaku Sebagai Nabi & Rasul

      14/02/2021
      Kemunculan Nabi Palsu, Pertanda Datangnya Hari Kiamat

      Kemunculan Nabi Palsu, Pertanda Datangnya Hari Kiamat

      13/02/2021

      Audio Terbaru

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Cadar & Celana Cingkrang, Simbol Radikalisme?

      Oleh Redaksi
      31/10/2020
      0

      Pertanyaan: Apakah cadar dan celana panjang di atas mata kaki (cingkrang) adalah simbol radikalisme, atau simbol anti-merah putih NKRI? Pertanyaan...

      takaran 1 sho' zakat fitrah

      Ukuran Zakat Fitrah Sesuai Ukuran Sha’ di Zaman Nabi

      Oleh Redaksi
      22/05/2020
      0

      Tanya: Bismillah Telah beredar luas sebuah potongan video yang berisi penjelasan ukuran zakat fitrah sesuai ukuran sha’ di zaman Nabi,...

      Tolak Bencana musibah dengan Takwa

      Tolak Musibah dengan Takwa

      Oleh Redaksi
      13/05/2020
      0

      Link Download Audio Untuk menolak bala tersebut... Untuk menolak musibah tersebut, solusi yang Allah dan Rasul sebutkan...

      nasihat untuk tenaga medis terkait wabah covid19

      Nasihat dan Dukungan untuk Tenaga Medis Terkait Covid-19

      Oleh Redaksi
      27/03/2020
      0

      Link Download Audio Kepada para tenaga medis yang berkecimpung dalam penanganan pasien virus Corona (Covid-19), saya menasihatkan...

      Majalah Asy Syariah (versi digital)

      Selain versi cetak, tersedia pula Majalah Asy Syariah dalam versi digital, Untuk membaca versi digital, Anda bisa mengunduhnya di Smartphone Android anda dengan menggunakan Aplikasi Google Play Book

      KUNJUNGI MAJALAH ASY SYARIAH DI GOOGLE PLAY BOOK

      AsySyariah edisi khusus 02 Mengapa Teroris Tidak Pernah Habis?

      Kontak

      Redaksi: 0813-2807-8414
      Sirkulasi: 0858-7852-5401
      Layanan: 0823-2741-2095
      Email: asysyariah@gmail.com

      Tentang Majalah AsySyariah

      Majalah AsySyariah adalah Majalah ahlussunnah wal jamaah di Indonesia. Membahas dan menampilkan pembahasan artikel berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah dengan apa yang di pahami oleh generasi awal umat ini.

      Alamat

      Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55599

      • Majalah Islam AsySyariah
      • Pengiriman
      • Daftar Agen

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.

      No Result
      View All Result
      • Beranda
      • Majalah
        • Tebar Asy-Syariah
        • Daftar Agen
        • Majalah Asy Syariah – Digital
      • Tanya Jawab
      • Artikel
      • Audio
        • Audio Tanya Jawab
        • Audio Kajian
        • Audio Khutbah Jumat
        • Audio Kutipan
      • Ebook

      © 1442 H Majalah Asy Syariah
      Web Desain oleh DakwahStudio.