Kapankah Wanita Hamil Boleh Tidak Berpuasa?

Pertanyaan:

Kapankah wanita yang sedang hamil diperbolehkan untuk tidak berpuasa? Apakah jika dia mual-mual, perut sakit, dan terasa sangat lemas, boleh berbuka?

Jawaban:

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ تَعَالَى وَضَعَ شَطْرَ الصَّلَاةِ أَوْ نِصْفَ الصَّلَاةِ وَالصَّوْمَ عَنِ الْمُسَافِرِ، وَعَنِ الْمُرْضِعِ أَوِ الْحُبْلَى

“Sesungguhnya Allah melepaskan (meringankan) kewajiban puasa dan separuh shalat bagi musafir, serta melepaskan kewajiban puasa bagi wanita hamil atau menyusui.” (HR. Abu Dawud no. 2408 dari sahabat Anas bin Malik al-Ka’bi radhiallahu anhu; Syaikh Muqbil rahimahullah menilai hadits ini sahih)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,

“Wanita hamil dan menyusui boleh berbuka meskipun tidak sakit. Sebab, berpuasa itu berat bagi wanita hamil karena faktor kehamilan. Terlebih pada bulan-bulan akhir kehamilannya. Sebab yang lain, puasa terkadang berdampak buruk bagi perkembangan janin apabila tubuh wanita tersebut tidak mendapatkan asupan gizi. Terkadang menyebabkan janin kurus dan lemah.” (asy-Syarhul Mumti’ 3/850—851 terbitan al-Maktabah al-Islamiyah Kairo)

Intinya, wanita hamil boleh berbuka puasa kapan saja meskipun tidak merasakan sakit. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ

“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (al-Baqarah: 185)

Wallahu a’lam bish-shawab.

(Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar)